Surah At Taubah ayat 128-129 adalah dua ayat terakhir. At Taubah merupakan surah ke-9 dalam Al-Qur'an dan termasuk ke dalam golongan surah Madaniyah yang berarti diturunkan di Madinah.
Namun, dua ayat terakhir dari surah At Taubah justru diturunkan di Mekkah dan termasuk ke dalam surah Makkiyah, sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Jalaluddin dalam Tafsirul Qur'anil Azhim.
Kemudian, mengutip dari Tafsir Fi Zhilail Qur'an Edisi Istimewa Jilid 10 oleh Sayyid Quthb, surah At Taubah memiliki tingkat urgensi khusus dalam menjelaskan karakter sistem pergerakan dalam Islam, tahapan-tahapannya, hingga langkah-langkah yang diambil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surah At Taubah menyingkap terkait fleksibelnya sistem-sistem Islam sekaligus menunjukkan ketegasannya.
Surah At Taubah Ayat 128-129: Arab, Latin, dan Artinya
ΩΩΩΩΨ―Ω Ψ¬ΩΨ§ΩΨ‘ΩΩΩΩ Ω Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΩΨ³ΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΨ²ΩΩΨ²Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΨ§ ΨΉΩΩΩΨͺΩΩΩ Ω ΨΩΨ±ΩΩΨ΅Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩ±ΩΩΩ ΩΨ€ΩΩ ΩΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ‘ΩΩΩΩ Ψ±ΩΩΨΩΩΩ Ω
Arab latin: laqad jΔ`akum rasα»₯lum min anfusikum 'azΔ«zun 'alaihi mΔ 'anittum αΈ₯arΔ«αΉ£un 'alaikum bil-mu`minΔ«na ra`α»₯fur raαΈ₯Δ«m
Artinya: "Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin," (QS At Taubah: 128).
ΩΩΨ₯ΩΩ ΨͺΩΩΩΩΩΩΩΩΨ§Ϋ ΩΩΩΩΩΩ ΨΩΨ³ΩΨ¨ΩΩΩ Ω±ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§Ω Ψ₯ΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩ Ϋ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΩΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ϋ ΩΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ω±ΩΩΨΉΩΨ±ΩΨ΄Ω Ω±ΩΩΨΉΩΨΈΩΩΩ Ω
Arab latin: fa in tawallau fa qul αΈ₯asbiyallΔhu lΔ ilΔha illΔ huw, 'alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-'arsyil-'aαΊΔ«m
Artinya: "Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung," (QS At Taubah: 129).
Mengacu pada sumber yang sama, dua ayat terakhir pada surah At Taubah ini menyebut sifat Rasulullah dan arahan Allah kepada Nabi Muhammad agar hanya bertawakal kepada-Nya. Selain itu, Allah juga meminta Rasulullah mencukupkan diri untuk meminta perlindungan kepada-Nya.
Cerita di Balik Penemuan Ayat 128-129 dalam Surah At Taubah
Dahulu, Al-Qur'an tidak seperti sekarang yang disatukan dalam satu kitab. Mengutip dari buku Pengantar Studi Sejarah Peradaban Islam tulisan Dr Muhammad Husain Mahasnah, dua ayat terakhir surah At Taubah ini ditemukan oleh Zaid bin Tsabit.
Kaum muslimin pada zaman itu menuliskan ayat-ayat Al-Qur'an di tempat-tempat yang mudah didapat, seperti kulit, pelepah kurma, tulang, batu, dan kayu. Bahkan, tulisan-tulisan tersebut belum terkumpul dalam satu tempat, melainkan tercecer dan disimpan oleh para sahabat nabi.
Keistimewaan Surah At Taubah Ayat 128-129
Surah At Taubah ayat 128-129 memiliki keistimewaan apabila dibaca secara rutin. Menurut Huriyah Huwaida dalam bukunya yang bertajuk Penuntun Mengerjakan Shalat Dhuha, ketika seorang muslim mengamalkan zikir dua ayat terakhir surah At Taubah secara konsisten sebanyak 7 kali seusai sholat, maka ia akan dimudahkan rezekinya dan kehidupannya.
Selain itu, membaca surah At Taubah ayat 128-129 sebagai zikir pagi dan petang akan menjaga orang yang mengamalkannya dari segala kesusahan dunia maupun akhirat. Selain itu, dikutip dari buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa oleh Ustaz Ahmad Zacky El-Syafa, mengamalkan dua ayat terakhir pada waktu Maghrib dan Subuh sebanyak 7 kali, maka akan diberkahi umur panjang.
(aeb/erd)












































Komentar Terbanyak
Ma'ruf Amin Dukung Renovasi Ponpes Pakai APBN: Banyak Anak Bangsa di Sana
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran