Israf, Tindakan Berlebihan yang Tidak Disukai Allah SWT

Israf, Tindakan Berlebihan yang Tidak Disukai Allah SWT

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Minggu, 26 Feb 2023 14:30 WIB
Ilustrasi orang yang sombong
Ilustrasi. Tindakan seseorang yang dilakukan yang telah melebihi batas kewajaran disebut israf. (Foto: Getty Images/Paul Bradbury)
Jakarta -

Tindakan seseorang yang dilakukan yang telah melebihi batas kewajaran disebut israf. Menurut Kitab Mu'jam Alfaz Al-Qur'an Al-Karim karya Muhammad Ali an-Najjr dilansir melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI), israf tersebut merujuk pada makna negatif maupun terlarang.

Makna israf tersebut juga dapat dijelaskan sebagai keluar dari batas keseimbangan ataupun berlebihan. Berkenaan dengan ini, ada beberapa bentuk israf yang rentan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti israf dalam berpakaian maupun beragama.

Bentuk Larangan Israf dalam Sehari-hari

1. Larangan Israf dalam Berpakaian

Pada surah Al A'raf ayat 31 dijelaskan salah satu bentuk perilaku israf yang berbunyi,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

۞ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ

Artinya: "Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan."

ADVERTISEMENT

Tafsir dari Kemenag menjelaskan bahwa perilaku adil atau tidak berlebihan diperintahkan Allah SWT untuk diterapkan di semua urusan. Salah satu aplikasinya dalam ayat ini disebut dalam berpakaian.

Allah SWT tidak suka dengan orang yang berlebihan, bahkan dalam rangka menyembah Allah SWT melalui beribadah di masjid. Cukup pakai pakaian yang bagus dan menutupi aurat sehingga bisa salat dan tawaf dengan nyaman. Perilaku berpakaian ini juga patut untuk diterapkan ketika muslim berada di tempat manapun di muka bumi.

2. Larangan Israf dalam Beragama

Menurut Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 171 dijelaskan mengenai larangan israf dalam beragama. Allah SWT berfirman,

يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لَا تَغْلُوا فِى دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْحَقَّ ۚ

Artinya: "Wahai Ahlulkitab, janganlah kamu berlebih-lebihan dalam (menjalankan) agamamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar."

Melansir laman NU Online, firman Allah dalam surah ini mengingatkan kita untuk laa tahgluw yang tidak melampaui batas atau juga disebut dengan israf. Bahkan larangan terhadap berlebihan dalam beragama ini juga ikut dijelaskan Rasulullah SAW ketika mengingatkan para sahabatnya.

Dikutip dari hadits Rasulullah SAW dalam Kitab Shahih Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, "Aku (Rasulullah SAW) ini adalah orang yang paling takut kepada Allah SWT jika dibandingkan dengan kalian (para sahabat). Meski begitu, aku terkadang berpuasa, terkadang tidak. Aku juga melakukan ibadah, salat malam, namun aku juga tidur. Aku juga menikahi wanita. Barangsiapa yang membenci sunnahku, ia bukan dari golonganku."

Dialog Rasulullah SAW ini menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan dalam beribadah maupun beragama. Oleh karena itu, dalam menjalankan kehidupan di berbagai aspek maka hendaknya umat muslim harus bersikap adil dan tidak melebihi batasan.

Bahaya Melakukan Israf

Ada beberapa bahaya dalam melakukan israf. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim menjelaskan, "Wahai sekalian manusia. Kerjakanlah amalan-amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Sesungguhnya Allah tidak bosan sampai kalian bosan. Dan sungguh, amalan yang paling dicintai oleh Allah yaitu yang dikerjakan secara terus-menerus walaupun sedikit."

Dikutip dari isi khotbah Jumat Masjid Istiqlal oleh KH. Abdul Hurairah Abdul Salam, isi dari surat Al Maun juga menjelaskan bahaya dari israf.

"Dalam Al-Qur'an surat al-Ma'un lebih tegas lagi dijelaskan bahwa, orang-orang yang beragama secara melampaui batas, kamuflase, berlebih-lebihan yaitu mereka yang tidak peduli dengan anak-anak yatim dan fakir miskin. Bahkan sekalipun shalatnya rajin, tetap akan diancam api neraka jika shalatnya itu lalai, tidak fokus, didominasi oleh riya dan tidak peduli terhadap hal-hal yang membutuhkan perhatian." demikian penjelasan yang dikutip dari laman resmi Masjid Istiqlal.

Larangan untuk melakukan perbuatan berlebihan dari hal terkecil hingga terbesar dalam hidup kita yaitu beribadah kepada Allah SWT diriwayatkan tidak boleh berlebihan. Adapun hal yang disukai oleh Allah SWT dalam penjelasan di atas adalah yang konsisten dan terus menerus.

Israf akan berbahaya bagi diri kita jika tidak disadari sedari dini. Sebaiknya umat muslim mampu mawas diri dan bersikap adil dan tidak melampaui batasan dalam segala aspek kehidupannya.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads