Kata 'silaturahmi' berasal dari istilah bahasa Arab yakni 'silaturahim'. M. Quraish Shihab dalam bukunya Lentera Al-Quran, menguraikan arti dari silaturahim yang terdiri dari dua kata; 'shilat' dan 'rahim'.
Asal kata 'shilat' adalah 'washala' yang artinya menyambung, atau menghimpun. Sementara 'rahim' berarti kasih sayang atau peranakan atau kandungan.
Makna lebih jelasnya mengenai silaturahmi, Nabi SAW kemukakan melalui sabdanya riwayat dari Abdullah bin Amru:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِي وَلَكِنْ الْوَاصِلُ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمَهُ وَصَلَهَا
Artinya: "Bukanlah orang yang menyambung silaturahmi itu dengan membalas kebaikan dengan kebaikan semisalnya; tetapi orang yang menyambung silaturahim adalah orang yang berusaha menyambung kembali silaturahim setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain." (HR Bukhari, Tirmidzi, & Ahmad)
Silaturahmi dikatakan sebagai aktivitas sehari-hari yang memiliki muatan ibadah, sunnah Rasul SAW, serta punya banyak keutamaan dan manfaat. Bersilaturahmi dikatakan tidaklah sulit, karena minimal dapat dilakukan dengan mengucapkan salam kepada sesama, atau berkunjung menemuinya.
Kegiatan lain dalam kehidupan yang tak disadari merupakan bentuk silaturahmi, seperti menjenguk orang yang sakit, memenuhi undangan, bertakziah kepada orang yang tertimpa musibah, hingga menolong orang yang membutuhkan.
Manfaat Silaturahmi
Dibalik silaturahmi yang mampu menyambung tali persaudaraan, ada sejumlah manfaat lain darinya. Rizem Aizid dalam buku Agar Rezekimu Tak Seret menguraikan sejumlah kegunaan dari silaturahmi dalam hadits, sebagai berikut:
Memperoleh rahmat Allah SWT
Dalam hadits Qudsi, "Siapa yang menyambung silaturahim, maka akan Aku sambung rahmat-Ku untuknya. Dan siapa yang memutuskan silaturahim, maka Aku putuskan pula rahmat-Ku untuknya." (HR Tirmidzi & Abu Dawud)
Memperpanjang umur
"Barang siapa yang senang dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dijauhkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi." (HR Hakim & Al-Bazzar)
Menumbuhkan kecintaan
"Belajarlah dari nenek moyangmu bagaimana caranya menghubungkan rahim-rahim itu, karena silaturahmi menimbulkan kecintaan dalam keluarga, meluaskan rezeki, dan menunda kematian." (HR Tirmidzi)
Amalan untuk masuk surga
"Pernah ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, 'Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku perbuatan yang akan memasukkan aku ke dalam surga.' Beliau menjawab, 'Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan menyambung silaturahmi." (HR Bukhari)
Mendatangkan kebaikan bagi pelakunya
"Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan silaturahmi. Sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah balasan (siksaan) bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan." (HR Ibnu Majah)
Memperluas rezeki
Rasulullah SAW bertanya pada para sahabat, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan puasa?" "Tentu saja," jawab mereka.
Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya. Barang siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan silaturahmi." (HR Bukhari & Muslim)
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana