Ada beberapa golongan yang dinaungi Allah SWT ketika kiamat kelak. Sebagaimana diketahui, kiamat merupakan kehancuran bagi alam semesta dan seisinya.
Dalam Islam, setiap muslim wajib mengimani akan datangnya hari kiamat. Hanya Allah SWT yang tahu kapan kiamat terjadi sebagaimana firman-Nya dalam surat Taha ayat 15,
إِنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَىٰ كُلُّ نَفْسٍۭ بِمَا تَسْعَىٰ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan."
Golongan yang Mendapat Naungan Allah SWT ketika Kiamat
Terkait golongan yang mendapat naungan Allah SWT ketika kiamat termaktub dalam kitab Thaharah al-Qulub wa al-Khudhu' li 'Allam al-Ghuyub karya Syaikh Abdul Aziz ad-Dirini yang diterjemahkan Jamaluddin. Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Artinya: "Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari kiamat, pada saat tiada naungan kecuali naungan-Nya: (1) pemimpin yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, 'Sesungguhnya aku takut kepada Allah. "Dan (6) seseorang yang bersedekah dengan satu sedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya." (HR Bukhari, Muslim, Malik, an-Nasa'i, dan lainnya)
Menurut Kitab At-Tadzkirah oleh Imam Syamsuddin Al-Qurthubi terjemahan H Anshori Umar Sitanggal, dalam riwayat lainnya orang yang berada di bawah naungan Allah SWT tidak akan merasa teriknya matahari.
Turut dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim bahwa posisi matahari ketika kiamat berada tepat di atas kepala manusia dengan jarak yang sangat dekat, yaitu sejauh beebrapa lengan. Kemudian, pintu-pintu Jahannam akan dibuka hingga angin dan panasnya berhembus menuju orang-orang yang tidak mendapat naungan Allah SWT.
Selain itu, dalam riwayat Abu Bakar bin Abi ad-Dunya dari Al-Hasan bin Isa, dari Ibnu al-Mubarak, dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Salim bin Amir, dari al-Miqdad bin Aswad, Rasulullah SAW bersabda,
"Pada hari kiamat nanti matahari akan didekatkan kepada manusia hingga menjadi sejauh satu atau dua mil." (HR Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad)
Salim berkata, "Aku tidak tahu, apakah dua mil itu jarak bumi atau mil yang digunakan untuk celak mata."
Beliau bersabda, "Matahari itu membuat mereka bercucuran sehingga keringat mereka sesuai amalannya. Ada orang yang berkeringat sampai kedua mata kakinya, ada yang keringatnya sampai kedua lututnya, ada juga yang sampai ke mulutnya sehingga membelenggunya."
Ia berkata, "Aku lihat Rasulullah SAW memberi isyarat dengan tangannya ke mulutnya sambil bersabda, 'Memberangus mulutnya.'"
Wallahu a'lam.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026