Manusia yang pertama kali dibangkitkan pada hari akhir adalah Rasulullah SAW. Keterangan ini didasarkan dari sabdanya dalam sejumlah keterangan hadits.
Disebutkan dari hadits yang diceritakan oleh Abdullah bin Salam RA, Rasulullah SAW adalah orang pertama yang kuburannya terbelah untuk hari kebangkitan pada akhir zaman kelak. Berikut bunyi hadits yang disabdakan oleh Rasulullah SAW,
"Aku adalah pemimpin anak Adam dan orang yang pertama kali tanahnya terbelah. Aku juga orang yang pertama memberi syafaat dan yang diberi syafaat; di tanganku ada panji pujian; dan dibawahku ada Adam dan orang-orang di bawahnya," (HR Muttafaq'alaihi)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam riwayat lainnya, melansir buku Dahsyatnya Hari Kiamat oleh Ibnu Katsir, dari Abu Sa'id al Hudri RA yang pernah mengutip sabda Rasulullah SAW pernah menyebutkan hal serupa. Rasulullah SAW bersabda,
"Aku merupakan pemuka keturunan Adam AS pada hari kiamat dan panji pujian berada di tanganku. Meskipun begitu, aku tidak sombong. Pada hari itu semua nabi, mulai dari Adam dan selainnya, berada di bawah panjiku. Aku adalah orang yang pertama kali membelah bumi. Meskipun begitu, aku tidak sombong." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)
Keadaan Rasulullah SAW Dibangkitkan
Kondisi Rasulullah SAW saat dibangkitkan berbeda dengan keadaan manusia lainnya. Diceritakan dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW pernah masuk ke masjid diiringi Abu Bakar di sebelah kanannya dan Umar di sebelah kirinya.
Rasulullah SAW bertelekan kepada keduanya seraya berkata, "Beginilah kita dibangkitkan pada hari Kiamat." Dengan kata lain, Rasulullah SAW ditemani oleh kedua sahabatnya saat dibangkitkan kelak.
Di samping itu, dijelaskan dalam hadits lain bahwa Rasulullah SAW dibangkitkan dari kubur bersama 70 ribu malaikat yang menghormatinya. Para malaikat tersebut senantiasa menemani makam Rasulullah SAW hingga bersholawat kepadanya.
Ka'ab al Ahbar berkata, "Setiap fajar terbit, tujuh puluh malaikat turun hingga meliputi pemakaman. Mereka memukulkan sayap-sayapnya dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW sampai ketika sore tiba, mereka pun naik dan turunlah jumlah seperti itu lalu melakukan sebagaimana yang mereka kerjakan sampai ketika tanah terbelah, Rasulullah SAW keluar bersama 70 ribu malaikat yang menghormati beliau."
Perbedaan kondisi lainnya dari Rasulullah SAW sebagai manusia yang pertama kali dibangkitkan pada hari akhir adalah saat seluruh manusia berkumpul di Padang Mahsyar. Dikabarkan dalam hadits dari Yusuf bin Said, seluruh manusia dikumpulkan dalam keadaan berjalan kaki, sementara Rasulullah SAW dibangkitkan dalam keadaan mengendarai Buraq.
Sebagai informasi, menurut bukti-bukti riwayat hadits, buraq merupakan sejenis hewan berwarna putih yang memiliki sayap di kedua pahanya sekaligus hewan yang ditunggangi Rasulullah SAW saat perjalanan Isra Mi'raj. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada keledai, namun lebih kecil dari bighal atau kuda.
Hadits riwayat lain dari Tsa'labi juga menjelaskan karakteristik buraq yang dinukil dari Ibnu Abbas RA. Ia berkata,
"Dia (Buraq) memiliki pipi seperti pipi manusia, tubuhnya seperti tubuh kuda, kaki-kakinya seperti kaki unta, kuku serta ekornya seperti kuku dan ekor sapi betina, dan dadanya seperti sebongkah batu mulia berwarna merah,"
Kecepatan hewan ini bahkan tidak dapat dijangkau oleh akal manusia. Dikabarkan, langkah buraq saja sejauh mata memandang dalam makna denotatif. Artinya, buraq menjejakkan kaki pada setiap titik terjauh yang dilihatnya.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini