Manuskrip Al-Qur'an yang disimpan di Universitas Birmingham, Inggris, dianggap sebagai salah satu naskah Al-Qur'an tertua di dunia. Ditulis dengan aksara Hijazi di atas perkamen atau kertas dari kulit binatang.
Dilansir dari laman resmi Universitas Birmingham pada Jumat (3/10/2025) naskah ini diperkirakan berasal dari tahun 568-645 M, sehingga sangat dekat dengan masa hidup Nabi Muhammad SAW. Penemuan ini tidak hanya bernilai akademis, tetapi juga memperkuat keyakinan umat Islam tentang keaslian dan kelestarian Al-Qur'an sejak pertama kali diturunkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penemuan Manuskrip Al-Qur'an
Pada tahun 2015, dunia akademik dikejutkan oleh sebuah temuan penting di Inggris, yaitu manuskrip Al-Qur'an Birmingham. Naskah kuno ini berisi potongan ayat dari Surah Al-Kahfi (18), Maryam (19), dan Tha-Ha (20). Ayat-ayat tersebut ditulis di atas perkamen kulit hewan dengan aksara Arab kuno yang dikenal sebagai Hijazi, salah satu bentuk tulisan Arab paling awal.
Penemuan ini dianggap sangat berharga karena membuka wawasan baru mengenai sejarah penulisan Al-Qur'an pada periode awal Islam.
Meski belum diketahui secara pasti di mana manuskrip ini dibuat, gaya tulisannya menunjukkan bahwa ia berasal dari kawasan Hijaz, wilayah Arab yang menjadi pusat awal peradaban Islam. Tulisan Hijazi memiliki ciri khas berupa goresan miring atau condong, yang dalam bahasa Arab disebut māʾil.
Para peneliti menemukan bahwa sebagian besar manuskrip Al-Qur'an awal menggunakan gaya tulisan ini sebelum berkembang menjadi Kufik yang lebih geometris.
Menariknya, melalui perbandingan bentuk tulisan dan bahan perkamen, diduga bahwa Bibliothèque nationale de France (BnF) di Paris menyimpan 16 halaman lain yang berasal dari naskah yang sama, dikatalogkan sebagai BnF Arabe 328c. Bagian naskah tersebut diyakini terkait dengan Masjid Amr ibn al-'As di Fustat, Mesir, masjid pertama yang dibangun di negara tersebut pada tahun 642.
Manuskrip Al-Qur'an Birmingham memberikan kontribusi besar bagi kajian sejarah Islam. Penanggalan radiokarbon yang menunjukkan kedekatan naskah ini dengan masa Nabi Muhammad SAW menjadi bukti kuat mengenai keaslian Al-Qur'an yang selama ini dijaga oleh umat Islam.
Bagi kaum muslimin, temuan ini memperkuat keyakinan bahwa Al-Qur'an telah diturunkan dan dijaga autentisitasnya sejak pertama kali diwahyukan hingga sekarang. Sementara bagi dunia akademik, manuskrip ini merupakan harta karun yang membantu memahami perkembangan penulisan, transmisi, dan pelestarian Al-Qur'an sejak abad pertama Hijriyah.
Hasil Penanggalan Radiokarbon
Universitas Oxford melakukan uji radiokarbon terhadap perkamen yang digunakan dalam naskah ini pada tahun 2014. Hasilnya menunjukkan bahwa perkamen tersebut berasal dari rentang tahun 568 hingga 645 M dengan tingkat kepastian 95,4%.
Jika merujuk pada sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Al-Qur'an pada tahun 610 hingga 632 M, dan kodifikasi resmi mushaf Al-Qur'an dilakukan pada masa Khalifah Utsman bin Affan sekitar tahun 650 M. Dengan demikian, manuskrip Birmingham diperkirakan ditulis sangat dekat dengan masa hidup Nabi Muhammad SAW ataupun generasi pertama umat Islam.
Karena itu, banyak akademisi menyebut manuskrip ini sebagai salah satu naskah Al-Qur'an tertua di dunia yang masih tersisa.
Koleksi Mingana dan Universitas Birmingham
Naskah ini termasuk dalam Koleksi Mingana, sebuah kumpulan sekitar 3.000 manuskrip Timur Tengah yang kini disimpan di Perpustakaan Riset Cadbury, Universitas Birmingham. Koleksi tersebut dihimpun pada tahun 1930-an oleh Alphonse Mingana, seorang sarjana asal Irak, dan didanai oleh Edward Cadbury, seorang filantropis dari kalangan Quaker.
Untuk diketahui, keluarga Quaker adalah yang mendirikan dan mengelola perusahaan cokelat Cadbury di Birmingham. Mereka memberikan kontribusi signifikan pada karya sosial serta mendirikan pusat-pusat sosial.
Tujuan pengumpulan manuskrip ini adalah untuk memperkuat posisi Birmingham sebagai salah satu pusat studi keagamaan dunia. Kehadiran manuskrip Al-Qur'an kuno ini semakin mempertegas nilai intelektual koleksi tersebut.
Manuskrip Al-Qur'an Birmingham adalah salah satu fragmen Al-Qur'an tertua yang pernah ditemukan. Ditulis dengan aksara Hijazi di atas perkamen, naskah ini diperkirakan berasal dari masa Nabi Muhammad SAW atau tidak lama setelah beliau wafat.
Saat ini, naskah tersebut menjadi bagian penting dari Koleksi Mingana di Universitas Birmingham, Inggris, dan menjadi bukti kuat mengenai sejarah awal penyebaran Islam serta keotentikan Al-Qur'an.
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Jumlah Santri Sidoarjo Meninggal Akibat Musala Ponpes Ambruk