Surat Al-Ikhlas Turun di Kota Makkah atau Madinah?

Surat Al-Ikhlas Turun di Kota Makkah atau Madinah?

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Rabu, 15 Feb 2023 10:00 WIB
al-quran hikmah
Surat Al-Ikhlas. Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Surat Al-Ikhlas merupakan salah satu surat yang punya banyak kemuliaan. Tema utama surat ini juga mengenai penjelasan Dzat Allah yang Maha Esa. Tetapi, di kota mana Surat Al-Ikhlas diturunkan?


Kata 'Al-Ikhlas' dalam Tafsir Al-Mishbah oleh M. Quraish Shihab, berasal dari kata 'khalish' artinya suci atau murni setelah sebelumnya memiliki kekeruhan. Ikhlas adalah keberhasilan mengikis dan menghilangkan kekeruhan itu sehingga sesuatu yang tadinya kotor menjadi murni atau bersih.


Maksudnya, kandungan ayat dari Surat Al-Ikhlas bila dipahami mendalam maka akan menghilangkan segala keyakinan serta prasangka buruk bagi Allah SWT dalam hati dan benak seseorang. Sampai pada akhirnya kepercayaan akan keesaan-Nya benar suci tidak lagi dihinggapi kemusyrikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ahli tafsir Fakhruddin ar-Razi mengemukakan terdapat sekitar 20 nama lain bagi Surat Al-Ikhlas, di antaranya; at-Tafrid (Pengesaan Allah), surat at-Tajrid (Penafian segala sekutu bagi-Nya), surat an-Najat (Keselamatan yakni di dunia dan akhirat), surat al-Wilayah (Kedekatan kepada Allah), surat al-Ma'rifah (Pengetahuan tentang Allah), surat al-Jamal (Keindahan karena Allah Maha Indah), surat Qasyqasy (Penyembuhan dan kerhusyrikan), surah a-Mudzgdzakkirah (Pemberi peringatan), surat ash-Shamad, dan surat al- Aman.


Untuk jumlah ayat dari Surat Al-Ikhlas sebanyak empat. Berikut bacaan suratnya:

ADVERTISEMENT


قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ )١(


Latin: Qul huwallāhu aḥad(un)

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa.


اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ )٢(


Latin: Allāhuṣ-ṣamad(u)

Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.


لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ )٣(


Latin: Lam yalid wa lam yūlad

Artinya: Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan


وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ )٤(


Latin: Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un)

Artinya: serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."


Surat Al-Ikhlas Turun di Kota Makkah atau Madinah?


Mengenai kota diturunkannya Surat Al-Ikhlas, para ulama berbeda pendapat mengutip Tafsir Al-Mishbah:


Menurut jumhur ulama, Surat Al-Ikhlas tergolong Makkiyah sehingga dinyatakan turun di kota Makkah. Surat ini diwahyukan sebagai jawaban atas pertanyaan kaum musyrik yang penasaran akan tuhan yang disembah Rasulullah SAW. Mereka menduga bahwa tuhan yang dipuja oleh Muhammad SAW serupa dengan berhala mereka.


Diriwayatkan oleh Ubay bin Ka'ab, bahwa orang-orang musyrik bertanya kepada Rasulullah SAW, "Hai Muhammad, apakah Tuhanmu ada hubungan nasab dengan kami?" maka turunlah surah ini. (HR Ahmad)


Sebagian ulama lainnya menyebutkan bila Surat Al-Ikhlas terbilang surat Madaniyyah. Lantaran turun berkaitan dengan pertanyaan kaum Yahudi di Madinah, atau riwayat yang berkenaan dengan datangnya Amir bin Tufail & Arbad ibn Rabi'ah kepada Rasulullah SAW.


Tercermin dalam asbabun nuzul-nya yang dinukil dari Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 10. Ad-Dahhak meriwayatkan bahwa diutuslah Amir bin at-Thufail kepada Nabi SAW untuk menyampaikan pesan mereka kepada beliau.


Amir berkata, "Engkau telah memecah-belah keutuhan kami, memaki-maki "tuhan" kami, dan mengubah agama nenek moyangmu. Jika engkau miskin dan mau kaya, kami berikan engkau harta. Jika engkau gila, kami obati. Jika engkau ingin wanita cantik, akan kami

kawinkan engkau dengannya."


Rasulullah SAW menjawab, "Aku tidak miskin, tidak gila, dan tidak ingin wanita. Aku adalah rasul Allah yang mengajak kamu meninggalkan penyembahan berhala dan mulai menyembah Allah Yang Maha Esa."


Kemudian mereka mengutus utusan yang kedua dan bertanya kepada Nabi SAW, "Terangkanlah kepada kami, seperti Tuhan yang engkau sembah itu. Apakah Dia dari emas atau perak atau kayu?" Lalu Allah menurunkan surah ini.


Keutamaan Surat Al-Ikhlas


Menukil Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, Surat Al-Ikhlas memiliki banyak keutamaan, sebagai berikut:


1. Allah SWT Menyukai Orang yang Membaca Surat Al-Ikhlas

Dari Aisyah diketahui Nabi SAW pernah mengutus seseorang dalam suatu peperangan dan orang itu membacakan Al-Qur'an untuk para sahabatnya dalam shalat berjamaah mereka. Lalu dia menutupnya dengan Surat Al-Ikhlas.


Ketika mereka kembali, mereka menceritakan hal itu kepada Rasulullah SAW, maka beliau berkata: "Tanyakan kepadanya, untuk apa dia melakukan hal tersebut." Kemudian mereka pun bertanya kepadanya, lalu dia menjawab, "Karena ia (Surat Al-Ikhlas) merupakan sifat ar-Rahmaan, sedang aku lebih suka membacanya." Maka Nabi SAW bersabda: "Beritahukan kepadanya bahwa Allah menyukainya." (HR Bukhari, Muslim & Nasa'i)


2. Surat Al-Ikhlas Setara dengan Sepertiga Al-Qur'an


Abu Sa'id meriwayatkan bahwasanya ada seseorang mendengar orang lain membaca: "Qul huwallaahu ahad" yang dia ulang berkali-kali. Setelah pagi hari tiba, dia mendatangi Nabi SAW dan menceritakan peristiwa itu kepada beliau. Dan orang itu merasa masih terlalu sedikit membacanya, maka beliau bersabda: "Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat itu menyamai sepertiga al-Qur-an." (HR Bukhari, Abu Dawud & Nasa'i)


3. Mengharuskan Pembacanya untuk Masuk Surga


Ubaidillah bin Abdurrahman meriwayatkan dari Ubaid bin Hanin, ia menuturkan: "Aku pernah mendengar Abu Hurairah berkata: 'Aku pernah pergi bersama Nabi SAW, lalu beliau mendengar seseorang membaca: "Qul huwallaahu ahad" maka Rasulullah SAW bersabda: 'Wajib baginya,' Kemudian kutanyakan, 'Apa yang wajib?' Beliau menjawab: 'Surga." (HR Malik, Tirmidzi & Nasa'i)


Dalam riwayat dari Ahmad, Nabi SAW berujar, "'Kecintaanmu padanya (Surat al-Ikhlas) akan memasukkanmu ke Surga."




(lus/lus)

Hide Ads