Al-Qur'an mengabadikan banyak peristiwa penting dalam ajaran Islam, termasuk mencakup ayat tentang Isra Mi'raj. Isra Mi'raj merupakan peristiwa penting yang menjadi salah satu mukjizat Rasulullah SAW karena hanya beliau yang mampu melakukannya.
Kata Isra menjelaskan perjalanan yang menembus ruang sehingga Rasulullah bisa menempuh jarak Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu singkat. Sementara perjalanan Mi'raj adalah perjalanan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha.
Perjalanan inilah saat Rasulullah SAW menerima syariat kewajiban salat lima waktu dalam sehari dan didampingi oleh Malaikat Jibril untuk menghadap Allah SWT. Mukjizat Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW itu dilakukan pada tahun kesepuluh kenabiannya, tepatnya sebelum beliau hijrah ke Kota Madinah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isra Mi'raj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi'tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab," tulis buku di Balik 7 Hari Besar Islam karya Muhammad Sholikhin.
Bukti Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra Mi'raj diabadikan dalam sejumlah ayat Al-Qur'an. Berikut deretan ayat tentang Isra Mi'raj yang mendukung kebenaran terjadinya peristiwa tersebut.
5 Ayat Tentang Isra Mi'raj
1. Surat Al Isra Ayat 1
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Bacaan latin: Sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
2. Surat An-Najm Ayat 12-15
(12) اَفَتُمٰرُوْنَهٗ عَلٰى مَا يَرٰى
(13) وَلَقَدْ رَءَاهُ نَزْلَةً أُخْرَىٰ
(14) عِندَ سِدْرَةِ ٱلْمُنتَهَىٰ
(15) عِندَهَا جَنَّةُ ٱلْمَأْوَىٰٓ
Bacaan latin: A fa tumārụnahụ 'alā mā yarā, wa laqad ra`āhu nazlatan ukhrā, 'inda sidratil-muntahā, 'indahā jannatul-ma`wā
Artinya: Apakah kamu (kaum musyrik Makkah) hendak membantahnya (Nabi Muhammad) tentang apa yang dilihatnya itu (Jibril)? Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain. (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal.
Melalui bukti yang terabadikan dalam ayat Al-Qur'an tersebut maka tak ada alasan bagi muslim tidak mempercayai peristiwa Isra Mi'raj. Apalagi Isra Mi'raj membawa sejumlah hikmah bagi kehidupan seorang muslim.
Allah SWT juga menunjukkan kebesaran-Nya dalam peristiwa tersebut. Dengan kuasa-Nya, Allah SWT mempertemukan Nabi Muhammad SAW dengan Malaikat Jibril, Nabi Adam, Nabi Isa, Nabi Yusuf, Nabi Idris, Nabi Harun, Nabi Musa, Nabi Ibrahim dalam satu momen Isra Mi'raj.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026