Menurut Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui kalender digital terbitannya yang bertajuk Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M, Isra Mi'raj 2023 jatuh pada 18 Februari 2023.
Di samping itu, jadwal Isra Mi'raj 2023 dapat diketahui melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 3 Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023. Sebab, pemerintah menetapkan peringatan Isra Miraj sebagai hari libur nasional.
Apa Itu Isra Mi'raj?
Kata Isra menjelaskan perjalanan yang menembus ruang sehingga Rasulullah bisa menempuh jarak Masjidil Haram di Makkah dan Masjidil Aqsa di Palestina dalam waktu singkat. Sementara perjalanan Mi'raj adalah perjalanan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha.
Perjalanan inilah saat Rasulullah SAW menerima syariat kewajiban salat lima waktu dalam sehari dan didampingi oleh Malaikat Jibril untuk menghadap Allah SWT. Mukjizat Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW itu dilakukan pada tahun kesepuluh kenabiannya, tepatnya sebelum beliau hijrah ke Kota Madinah.
"Isra Mi'raj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi'tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab," tulis buku Di Balik 7 Hari Besar Islam karya Muhammad Sholikhin.
Bukti Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra Mi'raj diabadikan dalam sejumlah ayat Al Quran maupun hadits. Sebagaimana disinggung dalam surah Al Isra' ayat 1,
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Perjalanan Isra Mi'raj Rasulullah SAW menghadap Allah SWT tersebut harus melalui langit yang terdiri dari tujuh lapis. Di tiap lapisan langit inilah, Malaikat Jibril memperkenalkan Rasulullah SAW pada para nabi yang ada di sana.
Setelah menghadap Allah SWT dan menerima syariat salat wajib, Rasulullah SAW kemudian turun kembali dan sampai ke langit keenam bertemu dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa AS kemudian bertanya tentang jumlah waktu salat yang diwajibkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau pun menjawab, lima puluh waktu dalam sehari semalam yang dibalas lagi oleh Nabi Musa AS:
"Sungguh umatmu tak akan sanggup melaksanakan lima puluh kali salat dalam sehari. Dan aku -demi Allah-, telah mencoba menerapkannya kepada manusia sebelummu, aku telah berusaha keras membenahi Bani Israil dengan sungguh-sungguh. Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu,"
Mendengar hal itu, Rasulullah SAW pun kembali memohon kepada Allah SWT untuk diberikan keringanan dalam salat. Setelah mendapat keringanan 10 rakaat dalam sehari, Rasulullah SAW kembali lagi dan bertemu dengan Nabi Musa AS.
Lagi-lagi, Nabi Musa menyarankan keringanan pada Rasulullah SAW. Hal itu pun kembali dituruti Rasulullah SAW dan salat wajib dalam sehari berkurang menjadi 5 rakaat.
Meski demikian, Nabi Musa AS sebetulnya tetap berpendapat hal itu masih dirasa memberatkan untuk umat Rasulullah SAW seperti sebelumnya. Namun, kali ini, pendapatnya tidak diterima Rasulullah SAW dan dia menjawab, "Aku sudah berulangkali kembali kepada Tuhanku dan memohon kepada-Nya sampai aku merasa malu. Aku tidak akan melakukannya lagi," (HR Bukhari dan Muslim).
Demikianlah kisah lengkap peristiwa Isra Mi'raj. Semoga kisah di atas dapat menambah keimanan muslim dan menambah wawasan tentang syariat Islam ya, detikers. Aamiin.
Simak Video "Sandiaga Uno Usulkan Hari Kejepit Jadi Libur Nasional"
[Gambas:Video 20detik]
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Hukum Patung dalam Ajaran Islam, Boleh atau Tidak?
Masjid Sheikh Zayed Solo Jadi Primadona Saat Ramadan
Akhir dari Kisah Cinta Beda Agama Putri Rasulullah