Harumnya Angin Surga, Tercium dari Jarak Puluhan Tahun Perjalanan

Harumnya Angin Surga, Tercium dari Jarak Puluhan Tahun Perjalanan

Rahma Harbani - detikHikmah
Jumat, 27 Jan 2023 06:00 WIB
Long Staircase high way to heaven, Empty Stair steps along Cloud in Sky to Light of Hope or Sun. Concept Bright Future in Life. Stairs way lead up to heaven sky toward light, copy space
Ilustrasi surga. (Foto: Getty Images/iStockphoto/JadeThaiCatwalk)
Jakarta -

Terkait harumnya angin surga digambarkan begitu semerbak dalam keterangan hadits Rasulullah SAW. Hal serupa juga pernah disinggung dalam surah Muhammad ayat 4-6.

Sebagian muffasir mengartikan surga dengan "menjadikannya harum untuk mereka" yang diambil dari kata Al 'Arf dengan makna bau harum. Allah SWT berfirman,

(4) وَالَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَلَنْ يُّضِلَّ اَعْمَالَهُمْ ...
(5) سَيَهْدِيْهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْۚ
(6) وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Orang-orang yang gugur di jalan Allah, Dia tidak menyia-nyiakan amal-amalnya. Dia (Allah) akan memberikan petunjuk kepada mereka, memperbaiki keadaannya, dan memasukkannya ke dalam surga yang telah diperkenalkan-Nya kepada mereka.

Rasulullah SAW juga secara gamblang menggambarkan harum semerbak dari angin surga. Keterangannya didasarkan dari hadits yang dikisahkan Abdullah bin 'Amr bin 'Ash. Rasulullah SAW bersabda,

ADVERTISEMENT

مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ لَمْ يَرَحْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ قَدْرِ سَبْعِينَ عَامًا أَوْ مَسِيرَةِ سَبْعِينَ

Artinya: Barangsiapa mengaku bernasab kepada selain ayahnya sendiri, maka dia tidak akan mencium bau surga, padahal sesungguhnya bau surga itu benar-benar bisa tercium dari jarak perjalanan lima puluh tahun. (HR Ahmad)

Dalam redaksi serupa, hadits tersebut diriwayatkan oleh Syu'bah yang menyebutkan harum angin surga bisa tercium dari jarak perjalanan tujuh puluh tahun atau sabiina 'aaman.

Tidak sampai di situ, Rasulullah SAW juga pernah menyebutkan, jarak perjalanan empat puluh tahun pun dapat mencium harum semerbak angin surga. Dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ قَتَلَ قَتِيلًا مِنْ أَهْلِ الذِّمَّةِ لَمْ يَجِدْ رِيحَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ أَرْبَعِينَ عَامًا

Artinya: Barangsiapa membunuh seorang mu'ahad (orang kafir yang telah membuat perjanjian damai dengan umat Islam) maka ia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu benar-benar tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun. (HR Bukhari)

Merangkum dari Ibnu Katsir dalam buku Huru-Hara Hari Kiamat, riwayat hadits lain juga menyebutkan beberapa variasi tahun untuk jarak perjalanan angin surga yang tercium seperti setahun (HR At Thabarani) dan ada pula yang menyebut tujuh puluh musim gugur atau sab'iina khariifan (HR At Tirmidzi).

Berapapun angka pastinya, sejumlah keterangan hadits di atas membuktikan betapa semerbak harumnya angin surga yang telah Allah SWT janjikan bagi orang beriman.

Harumnya surga dari jarak jauh tersebut hanya dapat tercium oleh orang-orang yang beriman pula. Hal ini sebagaimana diberitakan dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim. Diceritakan bahwa Sa'ad bin Mu'adz melewati Anas bin An Nadhar saat terbunuh di Perang Uhud.

Waktu itu, dia tidak dapat mengenalinya karena banyaknya luka dari puluhan pukulan pedang di sekujur tubuh Anas. Yang dapat mengenalinya hanya saudara perempuannya yang bernama Ar Rabi' binti An Nadhar dengan melihat jari-jarinya.

Sa'ad bin Mu'adz mengatakan, "Anas telah mencium bau surga dari sebelum wafatnya. " (HR Bukhari)




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads