Rasulullah SAW memiliki cincin yang terbuat dari emas dan perak. Salah satu cincin Nabi Muhammad SAW tersebut digunakan sebagai stempel.
Disebutkan dalam Jawami' As-Sirah An-Nabawiyah karya Ibnu Hazm al-Andalusi, Nabi SAW pernah membuat cincin dari emas, tetapi beliau kemudian membuangnya dan tidak memakainya lagi. Beliau kemudian membuat cincin dari perak yang beliau kenakan di jari kelingking kiri dan kadang di tangan kanan.
Hal ini turut dikatakan Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam Syarh Syama'il An-Nabi li Abi Isa Muhammad bin Isa At-Tirmidzi bersandar pada hadits At-Tirmidzi dalam Kitab Jami'-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yazid bin Harun menceritakan dari Hammad bin Salamah, ia berkata, "Aku melihat Ibnu Abu Nafi' mengenakan cincin pada tangan kanannya. Lalu aku bertanya kepadanya mengenai hal itu. Ia pun menjawab, 'Aku melihat Abdullah bin Ja'far mengenakan cincin pada tangan kanannya. Abdullah bin Ja'far berkata, 'Rasulullah SAW mengenakan cincin pada tangan kanannya'."
Muhammad bin Ismail mengatakan bahwa riwayat tersebut adalah yang paling dapat dipertanggungjawabkan dari Rasulullah SAW dalam pembahasan ini. Dalam sanadnya terdapat perawi bernama Abdullah bin Abu Rafi' dan ia perawi yang dapat diterima.
Cincin Nabi Muhammad SAW yang terbuat dari perak ini memiliki ukiran yang tidak boleh ditiru oleh orang lain. Disebutkan dalam Kitab Al Wafa karya Ibnul Jauzi, ukiran cincin Nabi Muhammad SAW bertuliskan "Muhammad Rasulullah." Beliau bersabda,
"Saya memakai cincin yang terbuat dari perak yang berlukiskan "Muhammad Rasulullah". Janganlah kalian mengukir cincin kalian dengan ukiran tersebut." (HR Bukhari, Muslim, dan Al-Baihaqi)
Lafaz "Muhammad Rasulullah" pada cincin Nabi SAW ini ditulis dalam tiga baris. Dikatakan dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad SAW karya Moenawar Chalil, kata "Muhammad" diukir di baris bawah, kata "Rasul" di baris tengah, dan kata "Allah" diukir di baris atas.
Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi Muhammad SAW menggunakan cincinnya yang terbuat dari perak sebagai stempel surat-surat yang dikirim beliau kepada orang lain. Dari Ibnu Umar RA, dia berkata,
"Rasulullah SAW mempunyai cincin, lalu matanya ditaruh di bagian dalam tangannya." Ibnu Umar berkata, "Pada suatu hari beliau membuangnya, sehingga orang-orang ikut membuangnya. Lalu beliau memakai cincin yang terbuat dari perak. Beliau menggunakan cincin tersebut sebagai cap (stempel), tetapi tidak memakainya." (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Abu Dawud)
Dikisahkan, pada suatu hari Nabi Muhammad SAW memanggil beberapa orang dari sahabatnya yang dipandang baik untuk membawa surat-surat beliau kepada para raja dan pembesar negara-negara tetangga.
Di antaranya Amr bin Umayyah adh-Dhamri, Dihyah bin Khalifah al-Kalbi, Abdullah bin Huzafah as-Sahmi, Hathib bin Abi Balta'ah al-Lakhmi, dan Syujak bin Wahab al-Asadi. Beliau juga memanggil beberapa penulis untuk menuliskan surat-surat yang akan dikirimkan tersebut.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
10 Negara yang Warganya Paling Rajin Berdoa, Indonesia Teratas