Menurut sabda Rasulullah SAW, Dajjal adalah makhluk penyebar fitnah di kalangan umat manusia. Beliau bersabda,
مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: "Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya lebih besar dari Dajjal." (HR Muslim)
Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah menjelaskan sejumlah hadits yang berkaitan dengan ciri-ciri fisik Dajjal. Menurut riwayat Abu Bakar bin Abu Syaibah dari Al-Filtan bin Ashim dari Nabi SAW, Dajjal adalah lelaki berdahi lebar dengan mata picak sebelah. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,
"Adapun Masih Adh-Dhalalah (Al-Masih pembawa kesesatan: Dajjal) adalah seorang lelaki yang berdahi lebar, picak mata kirinya, lebar lubang hidungnya, (tubuhnya) agak bongkok." (HR Muslim dan dinilai shahih)
Adapun, menurut hadits dari Hudzaifah, Dajjal disebut memiliki rambut yang tebal. Rasulullah SAW bersabda,
"Dajjal itu picak mata kirinya, dan tebal rambutnya. Dia membawa surga dan neraka. Tapi, neraka dia (sebenarnya) adalah surga, dan surga dia (sebenarnya) adalah neraka."
Kelak Dajjal akan mati di tangan Nabi Isa AS. Kisah Nabi Isa AS membunuh Dajjal sendiri telah disebutkan dalam sejumlah riwayat.
Mengutip Kitab Kasyf al-Minan fi 'Alamat as-Sa'ah wa al-Malahim wa al-Fitan karya Mahmud Rajab Hamady dan diterjemahkan oleh Ibnu Tirmidzi, Imam Mahdi memimpin kaum muslimin melawan bangsa Romawi, kemudian Dajjal muncul diiringi 70 ribu Yahudi bersenjata pedang dan memakai jubah tebal, untuk mengembalikan kejayaan bangsa Yahudi dan menghancurkan Khilafah Islam.
Sehingga, pada waktu tersebut, kaum muslimin ditimpa kesulitan dan menyebabkan mereka lari ke gunung. Kemudian, turun Nabi Isa AS membunuh Dajjal dan menyelamatkan kaum tertindas dari kejahatan Dajjal dan Yahudi untuk selamanya. Hal ini diriwayatkan oleh Nawas ibn Sam'an, hadits Abu Umamah dan lainnya.
Disebutkan dalam Qishshatu al-masiih ad-dajjal karya Muhammad Nashiruddin Al-Albani yang diterjemahkan oleh Ahmad Zubaidi, Nabi Isa AS membunuh Dajjal dengan sebuah tombak. Ada pendapat yang menyebut ini adalah sebuah lembing pendek, sebagaimana dikatakan Mutawalli Sya'rawi dalam Alaamaat Al-Qiyaamah Al-Kubraa yang diterjemahkan Matsuri Irham dan Moh. Asmuitaman.
Ada pula pendapat yang menyebut, Nabi Isa AS akan menggunakan salah satu pedang milik Rasulullah SAW untuk membunuh Dajjal.
Menurut riwayat Ahmad dalam al-Musnad dan al-Hakim dalam al-Mustadrak dari 'Utsman bin Abul 'Ash, Nabi Isa AS pergi membawa tombaknya ke arah Dajjal. Kemudian, menurut riwayat Muslim, Abu 'Amr ad-Dani dalam al-Fitan dan al-Hakim dalam al-Mustadrak dari Abu Hurairah, ketika Dajjal melihat Nabi Isa AS, tiba-tiba ia lemah lunglai, sebagaimana garam laut di dalam air.
Nabi Isa AS disebut mendapati Dajjal di dekat pintu al Ludd bagian timur kemudian membunuhnya. Selanjutnya Allah SWT membinasakannya di 'Aqabah Afiq'. Ini merupakan keterangan dari riwayat Ahmad dalam al-Musnad, Hanbal bin Ishaq dalam al-Fitan, dan Ibnu 'Asakir dalam at-Tarikh dari Safinah.
Wallahu a'lam.
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana