Surah Al Balad adalah surah ke-90 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surah ini terdiri dari 20 ayat dan termasuk dalam juz 30.
Mengutip buku Al-Qur'an Hadits karya Khoirun Nisa dkk, surah Al Balad tergolong surah Makkiyah karena diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Dalam bahasa Indonesia, Al Balad artinya "negeri".
Dijelaskan dalam Tafsir al-Munir, pada permulaan surah Al Balad, Allah SWT menceritakan bahwa manusia diuji dengan rasa lelah dan tertipu dengan kekuatan dan hartanya. Sebagaimana Allah SWT berfirman,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ ١ وَاَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ ٢ وَوَالِدٍ وَّمَا وَلَدَۙ ٣ لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍۗ ٤ اَيَحْسَبُ اَنْ لَّنْ يَّقْدِرَ عَلَيْهِ اَحَدٌ ۘ ٥ يَقُوْلُ اَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًاۗ ٦ اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌۗ ٧
Artinya: "Aku bersumpah demi negeri ini (Makkah), sedangkan engkau (Nabi Muhammad) bertempat tinggal di negeri (Makkah) ini. (Aku juga bersumpah) demi bapak dan anaknya, sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam keadaan susah payah. Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada seorang pun yang berkuasa atasnya? Dia mengatakan, "Aku telah menghabiskan harta yang banyak." Apakah dia mengira bahwa tidak ada seorang pun yang melihatnya?" (QS Al Balad: 1-7)
M. Quraish Shihab turut menerangkan dalam Tafsir Al-Lubab, surah Al Balad menerangkan tentang kodrat dan potensi manusia yang pasti menghadapi berbagai kesulitan sejak ia dilahirkan hingga ke liang lahat. Ia menjelaskan lebih lanjut, hakikat tersebut mengharuskan manusia selalu siap berjuang dengan sabar dan tabah dalam menghadapi berbagai tantangan.
Salah satu bentuk perjuangan tersebut adalah mengangkat taraf hidup orang yang lemah. Demikian seperti dikutip dalam kitab tafsir tersebut.
Selain itu, surah Al Balad juga mengandung sejumlah nasihat yang dapat dipetik oleh setiap umat manusia. Berikut bacaan surah Al Balad selengkapnya.
Surah Al Balad Arab, Latin, dan Artinya
لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ ١
lā uqsimu bihāżal-balad
1. Aku bersumpah demi negeri ini (Makkah),
وَاَنْتَ حِلٌّۢ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ ٢
wa anta ḥillum bihāżal-balad
2. sedangkan engkau (Nabi Muhammad) bertempat tinggal di negeri (Makkah) ini.
وَوَالِدٍ وَّمَا وَلَدَۙ ٣
wa wālidiw wa mā walad
3. (Aku juga bersumpah) demi bapak dan anaknya,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْ كَبَدٍۗ ٤
laqad khalaqnal-insāna fī kabad
4. sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam keadaan susah payah.
اَيَحْسَبُ اَنْ لَّنْ يَّقْدِرَ عَلَيْهِ اَحَدٌ ۘ ٥
a yaḥsabu al lay yaqdira 'alaihi aḥad
5. Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada seorang pun yang berkuasa atasnya?
يَقُوْلُ اَهْلَكْتُ مَالًا لُّبَدًاۗ ٦
yaqụlu ahlaktu mālal lubadā
6. Dia mengatakan, "Aku telah menghabiskan harta yang banyak."
اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌۗ ٧
a yaḥsabu al lam yarahū aḥad
7. Apakah dia mengira bahwa tidak ada seorang pun yang melihatnya?
اَلَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ عَيْنَيْنِۙ ٨
a lam naj'al lahụ 'ainaīn
8. Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata,
وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙ ٩
wa lisānaw wa syafataīn
9. lidah, dan sepasang bibir,
وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِۙ ١٠
wa hadaināhun-najdaīn
10. serta Kami juga telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)?
فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ ۖ ١١
fa laqtaḥamal-'aqabah
11. Maka, tidakkah sebaiknya dia menempuh jalan (kebajikan) yang mendaki dan sukar?
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْعَقَبَةُ ۗ ١٢
wa mā adrāka mal-'aqabah
12. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?
فَكُّ رَقَبَةٍۙ ١٣
fakku raqabah
13. (Itulah upaya) melepaskan perbudakan
اَوْ اِطْعَامٌ فِيْ يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍۙ ١٤
au iṭ'āmun fī yaumin żī masgabah
14. atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan
يَّتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍۙ ١٥
yatīman żā maqrabah
15. (kepada) anak yatim yang memiliki hubungan kekerabatan
اَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍۗ ١٦
au miskīnan żā matrabah
16. atau orang miskin yang sangat membutuhkan.
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗ ١٧
ṡumma kāna minallażīna āmanụ wa tawāṣau biṣ-ṣabri wa tawāṣau bil-mar-ḥamah
17. Kemudian, dia juga termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar serta saling berpesan untuk berkasih sayang.
اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْمَيْمَنَةِۗ ١٨
ulā`ika aṣ-ḥābul-maimanahl
18. Mereka itulah golongan kanan.
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِنَا هُمْ اَصْحٰبُ الْمَشْـَٔمَةِۗ ١٩
wallażīna kafarụ bi`āyātinā hum aṣ-ḥābul-masy`amah
19. Adapun orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami, merekalah golongan kiri.
عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌ ࣖ ٢٠
'alaihim nārum mu`ṣadah
20. Mereka berada dalam neraka yang ditutup rapat.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji