Neraka Jahanam adalah neraka dengan tingkat paling tinggi dan dikhususkan bagi orang-orang yang melakukan dosa besar. Api neraka yang ada di dalamnya ternyata dijelaskan hadits memiliki waktu-waktu tertentu untuk dinyalakan.
Neraka ini memiliki dasar yang sangat dalam atau keadaan yang gelap dan hitam, sehingga disebut dengan neraka Jahanam. Bukti dalamnya neraka ini dapat dilihat dari hadits nabi yang dinukil dari Abu Hurairah. Ia berkata,
"Kami bersama Rasulullah. Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh. Beliau bertanya, 'Tahukah kalian suara apa itu?' Kami menjawab, 'Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui,' kemudian beliau bersabda, 'Itu adalah suara batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun lalu, dan baru sekarang batu itu sampai dasarnya," (HR Muslim).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
3 Waktu Api Jahanam Dinyalakan
1. Setiap Tengah Hari
Berdasarkan sumber hadits pertama, neraka Jahanam dinyalakan setiap tengah hari. Hadits yang menerangkannya bersumber dari Amr bin Abasah yang mendengar sabda Rasulullah SAW.
"Tunaikan salat Subuh dengan lekas sebelum matahari terbit dan naik, karena matahari itu terbit di antara sepasang tanduk setan. Dan pada waktu itulah orang-orang kafir sedang bersujud kepadanya. Kemudian salatlah lagi, karena salat pada waktu itu disaksikan oleh para malaikat, sebelum muncul bayangan yang sejajar dengan tombak. Kemudian salatlah lagi dengan segera, karena pada waktu itu neraka Jahanam sedang dinyalakan. Dan menjelang munculnya bayang-bayang, maka salatlah lagi..." (HR Muslim)
Dalam riwayat lain dengan redaksi serupa juga menjelaskan hal ini. Haditsnya bersumber dari Shafwan bin al-Mu'aththal dari Rasulullah SAW,
"Ketika matahari terbit, salatlah sampai ia sejajar dengan posisi kepalamu seperti tombak. Dan jika matahari dalam posisi seperti itu, maka pada saat itulah Jahanam sedang dinyalakan, dan pintu-pintunya sedang dibuka sampai ia bergeser dari sisi kananmu." (HR Ahmad)
Abu Hurairah RA juga menceritakan sabda Rasulullah SAW yang senada, "Apabila siang sampai di pertengahan maka segeralah salat sebelum matahari condong ke arah barat karena pada waktu itu Jahanam sedang dinyalakan. Dan panas yang sangat terik itu berasal dari mendidihnya uap Jahanam." (HR Ibnu Majah)
2. Murka atas Dosa Manusia
Nyala api neraka Jahanam juga dipicu dari dosa-dosa yang diperbuat manusia. Hal ini sesuai dengan penafsiran para ulama terkait surah At Takwir ayat 12-14,
وَاِذَا الْجَحِيْمُ سُعِّرَتْۖ
وَاِذَا الْجَنَّةُ اُزْلِفَتْۖ
عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ اَحْضَرَتْۗ
Artinya: apabila (neraka) Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan, setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
Qatadah berpendapat yang dikutip oleh Sa'id bin Basyir dalam Tafsir Ath Thabari, neraka dinyalakan oleh murka Allah dan dosa-dosa manusia.
"Sebaliknya Jahanam kian menyala-nyala dan kian bertambah jenis siksanya akibat banyaknya dosa atau kesalahan manusia dan murka Allah kepada mereka," demikian penjelasannya yang diterjemahkan Lukman Hakiem, Sultan Mufit, dan Muh Miftahudin dalam buku Faisal Baasir.
3. Setelah Ada Penghuni
Terakhir, api neraka Jahanam dinyalakan setelah para penghuninya masuk. Allah SWT berfirman dalam surah Al Isra ayat 97,
وَمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِۚ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِهٖۗ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عَلٰى وُجُوْهِهِمْ عُمْيًا وَّبُكْمًا وَّصُمًّاۗ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۗ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنٰهُمْ سَعِيْرًا
Artinya: Siapa yang dianugerahi petunjuk oleh Allah (karena kecenderungan dan pilihannya terhadap kebaikan) dialah yang mendapat petunjuk. Siapa yang Dia sesatkan, engkau tidak akan mendapatkan penolong-penolong bagi mereka selain Dia. Kami akan mengumpulkan mereka pada hari Kiamat dengan wajah tersungkur, dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah (neraka) Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka.
Ibnu Qutaibah menafsirkan, penghuninya menjadi bahan bakar dari neraka tersebut. Bila penghuninya sudah menjadi arang maka akan diciptakan lagu dalam bentuk baru hingga api Jahanam kembali melumatnya.
Al-Qur'an menjelaskan beberapa penghuni neraka Jahanam ini, di antaranya orang-orang yang berdosa besar, orang-orang yang durhaka kepadaNya, orang munafik, orang yang suka mengikuti langkah-langkah setan, hingga orang yang bakhil (pelit).
Bukti keberadaan neraka Jahanam salah satunya dijelaskan dalam surat Al Hijr ayat 43, Allah SWT berfirman dengan artinya, "Dan sungguh, Jahanam itu benar-benar (tempat) yang telah dijanjikan untuk mereka (pengikut setan) semuanya."
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina