Islam banyak memberikan keringanan bagi umatnya, salah satunya dengan disyariatkannya tayamum. Tayamum diketahui sebagai pengganti bersuci atau wudhu untuk mendirikan sholat. Lalu bagaimana bacaan niat tayamum?
Tayamum dalam Fikih Empat Madzhab Jilid 1 oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, berasal dari kata al-qashd artinya niat atau bermaksud. Seperti dalam penggalan kalam Allah SWT pada Surat Al-Baqarah ayat 267:
وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيْثَ مِنْهُ تُنْفِقُوْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab Latin: wa lā tayammamul-khabīṡa min-hu tunfiqụna
Artinya: Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan.
Baca juga: Apa Itu Najis? Ketahui Jenis dan Contohnya |
Secara istilah, jumhur ulama mendefinisikan tayamum sebagai mengusap wajah dan kedua tangan dengan debu yang suci dengan cara-cara tertentu.
Perintah dan Sebab Tayamum
Wahbah az-Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 1 menyebutkan bahwa tayamum merupakan bentuk rukhshah atau keringanan dalam agama ini. Adapun dasar dalil disyariatkannya tayamum, ada dalam Surat Al-Maidah ayat 6:
وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗ
Arab Latin: wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum min-h
Artinya: Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu.
Menurut Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, ayat ini menunjukkan sebab dibolehkannya tayamum bagi kaum muslim. Di mana ketika umat Islam tidak memperoleh air untuk wudhu, atau bagi orang-orang yang tidak boleh memakai berwudhu dengan air karena alasan tertentu seperti sakit yang parah.
Ia menambahkan, bila disyariatkannya tayamum ini memiliki hikmah di mana Allah SWT mengambil hal-hal yang dirasa menyusahkan umat Islam dari amal ibadah yang ditugaskan kepada mereka.
Niat Tayamum
Jumhur ulama berpendapat bila niat dalam tayamum termasuk dalam rukun, mengutip buku Fikih Empat Madzhab Jilid 1. Menurut madzhab Syafi'i, tayamum harus diniatkan untuk diperbolehkannya mendirikan sholat atau ibadah semacamnya, dan bukan dimaksudkan untuk mengangkat hadats, lantaran tayamum merupakan pengganti bersuci dalam keadaan mendesak.
Untuk ibadah yang bisa dilakukan dengan tayamum dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu Jilid 1, seperti sholat fardu, sholat sunah, memegang dan membaca mushaf Al-Qur'an, sujud tilawah, sujud syukur serta berdiam diri (i'tikaf) di masjid, bisa melaksanakan thaharah (bersuci) dengan tayamum.
Adapun bacaan niat tayamum, berikut lafaznya melansir Buku Saku Dirasat Islamiyah oleh KH Mahir M Soleh dkk:
نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لِاسْتِبَاحَةِ الصَّلَاةِ للهِ تَعَالَى
Nawaytu tayammuma li istibaakhati sholati lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat tayamum agar diperbolehkan sholat karena Allah."
Baca juga: Tak Bisa Sembarangan, Ini 7 Syarat Tayamum |
Tata Cara Tayamum
Berikut tata cara tayamum yang dilansir dalam Kitab Bidayatul Hidayah oleh Imam Al-Ghazali:
1. Siapkan debu yang bersih. Ulama memperbolehkan menggunakan debu yang berada di tembok, kaca, atau tempat lain yang dirasa bersih;
2. Disunnahkan menghadap kiblat, lalu taruh kedua telapak tangan pada debu, dengan posisi jari-jari kedua telapak tangan dirapatkan;
3. Dalam keadaan tangan masih diletakkan di tembok atau debu, lalu ucapkan basmallah dan niat tayamum yang sudah dijelaskan sebelumnya.
(rah/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi