Tentang Umur Nabi Adam AS, Benarkah 1.000 Tahun?

Tentang Umur Nabi Adam AS, Benarkah 1.000 Tahun?

Kristina - detikHikmah
Rabu, 14 Des 2022 15:15 WIB
kisah nabi adam
Ilustrasi umur Nabi Adam AS. Foto: Mindra Purnomo
Jakarta - Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang disebut hidup dalam waktu yang lama. Menurut suatu pendapat, umur Nabi Adam AS mencapai 1.000 tahun.

Pendapat ini dijelaskan Imam Ibnu Katsir dalam Qashash Al-Anbiyaa yang diterjemahkan oleh Dudi Rosyadi. Nabi Adam AS sendiri diketahui hidup di surga dan di bumi dalam kurun waktu yang berbeda.

Hakim meriwayatkan dalam Kitab Al-Mustadrak-nya, Nabi Adam AS tinggal di surga hanya antara waktu salat ashar sampai waktu terbenamnya matahari saja. Riwayat ini berasal dari Abu Bakar bin Baluwaih, dari Muhammad bin Ahmad bin Nadhr, dari Muawiyah bin Amru, dari Zaidah, dari Ammar bin Abi Muawiyah Al-Bajalli, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan,

"Masa tinggal Nabi Adam di surga hanyalah antara waktu salat ashar sampai waktu terbenamnya matahari saja." (HR Hakim dan dia mengatakan bahwa sanad atsar ini shahih menurut Ash-Shahihain, namun keduanya tidak meriwayatkannya dengan sanad ini)

Adapun, menurut riwayat yang termuat dalam Kitab Shahih Muslim dari Az-Zuhri, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah yang menceritakannya dari Nabi SAW, lama masa tinggal Nabi Adam AS di surga selama matahari terbit di hari Jumat.

Nabi SAW bersabda, "Hari terbaik selama matahari masih terbit adalah hari Jumat. Pada hari itulah diciptakannya Nabi Adam, pada hari itu juga ia masuk ke dalam surga, dan pada hari itu pula ia dikeluarkan dari sana." (HR Muslim)

Nabi Adam Didatangi Malaikat Maut di Umur 940 Tahun

Usai tinggal di surga, Nabi Adam AS disebut tinggal di bumi hingga mencapai umur yang telah ditetapkan Allah SWT. Menurut Ibnu Katsir, Nabi Adam AS mengetahui usia yang telah ditetapkan baginya, yakni 1.000 tahun, dan ia juga menghitungnya dengan seksama.

Ibnu Hibban meriwayatkan, pada suatu hari, Malaikat Maut mendatangi Nabi Adam AS untuk menjemputnya. Nabi Adam AS pun mengajukan keberatannya seraya berkata, "Kamu terlalu cepat datang, karena usia yang ditetapkan bagiku adalah seribu tahun lamanya."

Malaikat Maut menjawab, "Memang benar (umur Nabi Adam 1.000 tahun), namun engkau telah menyisihkan enam puluh tahun dari usiamu untuk menambah usia salah satu keturunanmu, Dawud."

Namun, Nabi Adam AS menolak untuk mengakuinya, hingga penyakit mengingkari itu menurun pada anak cucunya. Ia juga tidak mengingatnya, hingga penyakit lupa itu juga menurun pada anak cucunya.

Pada riwayat sebelumnya, Nabi Adam AS memang memohon kepada Allah SWT agar menambah usia Dawud selama 60 tahun. Usia ini diambil dari jatah usia yang telah ditetapkan untuk Nabi Adam AS.

Diceritakan, setelah Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS dan meniupkan roh kepadanya, Allah SWT memperlihatkan seluruh keturunan Nabi Adam AS melalui Telapak Tanggan-Nya.

Maka Nabi Adam AS pun bertanya, "Ya Tuhanku, siapakah mereka ini?"

Allah menjawab, "Mereka adalah keturunanmu."

Setelah Nabi Adam AS memperhatikannya, ternyata setiap manusia tertulis usia yang telah ditetapkan bagi mereka tepat di antara kedua mata. Lalu Adam AS melihat seseorang yang paling bersinar (atau salah satu keturunannya yang paling bersinar) hanya tertulis 40 tahun usianya.

Lalu, Nabi Adam AS bertanya, "Ya Tuhanku, siapakah orang ini?"

Tuhan menjawab, "Ia adalah salah satu keturunanmu, Dawud."

Allah SWT telah menetapkan usia baginya hingga 40 tahun saja. Lalu, Adam AS berkata, "Ya Tuhanku, tambahkanlah umurnya."

Tuhan menjawab, "Itu sudah menjadi takdir baginya."

Lalu, Nabi Adam AS berkata, "Aku akan menyisihkan enam puluh tahun dari usiaku untuk menambah usianya."

Tuhan menjawab, "Permintaanmu diterima, dan sekarang tinggallah kamu di dalam surga."

Wallahu a'lam.

Simak Video "Warga Prancis Blokir Kereta Pakai Boneka Macron Dalam Aksi Demo"
[Gambas:Video 20detik]
(kri/erd)