Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Gus Yahya mengungkapkan alasan lahirnya kelompok tidak resmi yang melabeli diri sebagai NU. Ia mengakui ada kegagalan dari muslimat NU itu sendiri.
Menurutnya, kegagalan dari muslimat NU yang dimaksud yakni gagal mengapresiasi dan mengelola aspirasi-aspirasi yang tumbuh di kalangan konstituennya sendiri. Hal itu diungkapnya saat hadir dalam Pembukaan Rakornas Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) bertajuk Bergerak Bersama LKKNU untuk Kemaslahatan Keluarga, Bangsa, dan Dunia yang digelar di Jakarta pada 10-12 Desember 2022.
"Kenapa muncul inisiatif struktural di kalangan nyai-nyai itu (di luar muslimat NU)? Ya, tidak lain karena muslimat NU sebagai struktur formal gagal memenuhi aspirasi mereka," kata Gus Yahya, dikutip dari siaran channel YouTube TVNU, Sabtu (10/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Yahya menyebut, kegagalan tersebut bahkan sudah sampai tingkat berbahaya. Sebab, berdasarkan penuturannya, inisiatif-inisiatif struktural sudah muncul untuk menjadi alternatif muslimat.
"Ada yang sungguh-sungguh di luar, ada yang main gimmick dengan memainkan struktur di dalam," ungkapnya.
Secara terang-terangan, Gus Yahya menyebutkan salah satu contoh inisiatif yang dimaksud yakni inisiatif untuk jaringan pengasuh pondok putri dan mubalighah. "Ini sudah lahir cukup lama, tujuh tahun yang lalu. Sudah terdaftar dan sudah berkembang menjadi struktur yang cenderung me-nasional," beber Gus Yahya.
Sebab itu, Gus Yahya mengatakan, PBNU menetapkan perkara merapikan nalar struktural dari organisasi sebagai prioritas. Menurutnya, lingkungan PBNU sudah lama membiarkan praktik pembentukan inisiatif-inisiatif yang berdampak struktural tanpa ada konsolidasi secara keorganisasian.
"Kita selama ini sudah sering mendengar ada inisiatif dan sudah didirikan (serta) berjalan macam-macam perkumpulan atas nama NU tanpa ada hubungan organisatoris dengan induk struktural dari organisasi itu sendiri, yaitu struktur PBNU," tutur dia.
Meski demikian, Gus Yahya sendiri tidak mempermasalahkan apakah inisiatif tersebut buruk atau tidak. Alih-alih, ia mengatakan, kepentingannya adalah melindungi muslimat NU dari ancaman disintegrasi karena inisiatif perkumpulan di luar struktur tersebut.
"Saya perlu tegaskan di sini bahwa sikap PBNU (dan) saya pribadi perihal ini adalah mengacu pada kepentingan struktur jam'iyah NU. Berbagai inisiatif di luar struktur NU resmi itu akan kita lihat, kalau mengancam integritas struktural organisasi ya, akan kita perlakukan sebagai ancaman ya," terang Gus Yahya.
Gus Yahya menambahkan, dirinya lebih mendorong kelompok di luar struktur tersebut untuk kembali pada muslimat NU (PBNU). Selain itu, ia juga memastikan sudah membicarakan perihal ini bersama dengan para muslimat NU agar segera bertindak.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?