Tanda Kecil Hari Kiamat: Munculnya Para Pemimpin Zalim

Tanda Kecil Hari Kiamat: Munculnya Para Pemimpin Zalim

Rahma Harbani - detikHikmah
Jumat, 09 Des 2022 06:00 WIB
Concept image of the earth Slowly Burning with pollution, showing North central and south america. Earth based on Nasa image.
Ilustrasi. Pemimpin yang zalim adalah salah satu tanda kecil hari kiamat. (Foto: iStock)
Jakarta -

Seorang muslim sudah sepatutnya mengimani kedatangan hari kiamat. Meski tidak ada yang tahu pasti kapan kedatangannya kecuali Allah SWT, namun sejumlah hadits dari Rasulullah SAW sudah pernah menerangkan tentang tanda-tanda kedatangannya.

Salah satunya tanda kecil kedatangan hari kiamat yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA yakni kemunculan pemimpin yang zalim. Rasulullah SAW bersabda,

"Jika umurmu panjang, engkau akan segera melihat satu kaum membawa cambuk (seperti ekor sapi) di tangannya, setiap pagi, dan petang mereka dilaknati Allah SWT." (HR Muslim)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam riwayat lain dengan redaksi serupa, Abu Umamah RA juga pernah meriwayatkan sebuah hadits yang berbunyi,

"Pada akhir zaman, akan ada orang-orang yang membawa cambuk seperti ekor sapi. Mereka pergi pada pagi hari dalam kemurkaan Allah dan kembali pada sore hari dalam kemarahan Allah."(HR Albaniy)

ADVERTISEMENT

Mahir Ahmad Ash-Syufiy dalam buku Tanda Kiamat-Kecil Menengah menafsirkan, hadits di atas menggambarkan gambaran wilayah yang dikuasai oleh pemimpin bodoh dan zalim. Pemimpin tersebut senantiasa mencambuk bahkan menghinakan rakyat yang menurut Mahir Ahmad Ash-Syufiy diilustrasikan oleh Rasulullah SAW seperti orang tengah mencambuk sapi.

Kemunculan pemimpin zalim ini dijelaskan akan datang pada akhir zaman sebelum munculnya Imam Mahdi dan hari kiamat. Para pemimpin tersebut, dijelaskan Mahir Ahmad Ash-Syufiy, akan mempersempit ruang gerak orang beriman hingga membuat orang-orang mengharapkan kematian agar terbebas dari siksa.

"Kondisi seperti itu akan terus berlangsung hingga munculnya Al Mahdi untuk menghukum mereka (pemimpin zalim). Ia memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kebaikan sebagaimana sebelumnya bumi telah dipenuhi dengan kezaliman dan pembunuhan," tulis Mahir Ahmad Ash-Syufiy.

Mahmud Rajab Hamady dalam buku Tanda-tanda Kiamat menambahkan, hadits sebelumnya merujuk pada pemimpin yang zalim. Kezalimannya terlihat dari sistem pemerintahan diktator yang lalim dengan tidak mengenal baik dan buruk kecuali hanya mengikuti hawa nafsu

Kemudian, dijelaskan pula, pemimpin seperti ini akan mengangkat bawahan yang sama zalimnya untuk menakut-nakuti dan menyiksa rakyat.

"Bila sistem seperti ini diterapkan para suatu pemerintahan, mulut-mulut akan terkunci, lidah menjadi kelu sehingga kebenaran menjadi lenyap. Hukum rimba diterapkan dan perintah Allah SWT dilecehkan," tulis Mahmud Rajab Hamady.

Bukti bahwa akan ada masa datangnya pemimpin yang zalim dan bodoh dibuktikan dari hadits yang dinarasikan Jabir bin Abdullah RA. Ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah berkata kepada Ka'an bin 'Ujrah, "Semoga Allah melindungi kamu dari kekuasaan orang-orang bodoh wahai Ka'ab,"

Ka'ab kemudian bertanya, "Apa yang dimaksud kekuasaan orang-orang bodoh itu?"

Rasulullah SAW menjawab, "Para pemimpin setelahku nanti tidak menunjukkan berdasarkan petunjukku dan tidak menganjurkan dengan sunnahku. Kejujuran mereka sama dengan kebohongan mereka dan mereka tolong menolong dalam kezaliman. Mereka bukanlah dari golonganku dan aku bukan dari golongan mereka, dan mereka menentang perkumpulanku. Maka barangsiapa yang tidak percaya dengan kebohongan mereka dan tidak menolong kezaliman mereka, mereka itulah golonganku dan aku termasuk golongan mereka, sedang mereka tidak menolak perkumpulanku," (HR Hakim)

Adapun sebelum kedatangan hari kiamat besar, ada tanda-tanda kecil sebagai peringatan manusia untuk mengerjakan kebajikan. Keterangan ini didasarkan dari sabda Rasulullah SAW yang pernah menyebutkan urutan terjadinya dalam suatu hadits.

"Jika harta rampasan perang diambil sebagai kekuasaan, amanat sebagai rampasan, zakat sebagai utang, belajar bukan ilmu agama, suami taat kepada istrinya dan durhaka kepada ibunya, menghina temannya dan merendahkan bapaknya, munculnya suara-suara (ceramah) di masjid-masjid, orang fasik menjadi tuan, orang hina menjadi pemimpin, orang yang mulia karena ditakuti kejahatannya, munculnya para wanita yang suka bersolek dan alat-alat musik serta khamr diminum, umat sekarang melaknat generasi sebelumnya, maka pada saat itu berhati-hatilah dengan angin merah, gempa, penenggelaman, penghapusan, dan pemuntahan. Itulah tanda-tanda yang berturut-turut, seperti aturan keadaan yang terputus, lalu diikuti yang lainnya," (HR Tirmidzi).

Wallahu'alam bisshawab.




(rah/erd)

Hide Ads