Perbuatan riya termasuk salah satu yang dilarang dalam Islam. Riya bisa mengundang dosa dan bahkan termasuk dalam jenis syirik. Untuk itu, umat muslim harus mengenal ciri-ciri riya serta cara menghindarinya.
Riya berasal dari bahasa Arab ra'a-yara-ruyan-wa ru'yatan yang artinya melihat. Secara istilah, riya adalah sikap atau tindakan seseorang yang memperlihatkan amal perbuatan serta ibadah kepada orang lain.
Seseorang yang melakukan amal ibadah dengan tujuan agar mendapatkan pujian orang lain adalah salah satu perbuatan riya. Padahal sejatinya, amal ibadah hanya dilakukan dengan niat dan tujuan kepada Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut buku Tasawuf dan Pendidikan Karakter oleh Subaidi, niat seseorang dalam melakukan perbuatan amal ibadah menentukan kadar keimanan. Allah SWT akan memberikan balasan untuk setiap niat perbuatan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya dan seseorang akan memperoleh balasan sesuai dengan apa yang diniatkan."(HR. Bukhari dan Muslim).
Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi
memperkuat pernyataan ini dengan mengutip hadits riwayat Ibnu Jurairin at-Thabari bahwa "Allah tidak menerima amal seseorang di mana dalam amal tersebut terdapat riya walaupun sebutir dzarrah".
Riya Termasuk Syirik
Sikap dan perilaku seseorang yang mengedepankan sifat riya merupakan suatu amal yang dicela oleh agama, karena ia merupakan akhlak atau karakter yang harus dijauhi oleh umat Islam. Riya juga termasuk penyakit hati dan bahkan dikategorikan sebagai perbuatan syirik kecil.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil. " Para sahabat bertanya, "Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah SAW?", Beliau menjawab, "Riya.! Dan Allah akan berkata pada hari kiamat, terhadap mereka-meeka yang riya, pergilah kalian kepada orang-orang yang dahulu di dunia kalian riya, apakah kalian mendapatkan ganjaran dari mereka?" (HR. Ahmad).
Ada tiga penyebab perbuatan riya:
1. Ingin mendapatkan pujian dan nama baik di masyarakat
2. Kekhawatiran mendapat celaan manusia
3. Menginginkan sesuatu yang dimiliki orang lain (tamak).
Ciri-ciri Riya
Menurut Ali bin Abi Thalib, ciri-ciri orang riya terdapat dalam jiwa seseorang. Di antara ciri-ciri orang riya adalah malas jika seorang diri, giat jika di tengah-tengah orang banyak, tambah semangat beramal jika mendapatkan pujian, dan berkurang frekuensi amalannya jika mendapat celaan.
Ada enam jenis riya yakni riya dengan perkataan, riya dengan amal perbuatan, riya dengan badan, riya dengan tingkah laku dan pakaian, riya dengan kepandaian, dan riya dengan banyak teman dan pergaulan.
Seluruh jenis riya ini wajib dihindari agar tidak menimbulkan dosa. Riya juga termasuk salah satu penyakit hati yang bisa dihindari dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan yang paling penting dilakukan adalah mencoba meluruskan niat atas segala amal ibadah.
Cara Menghindari Riya
Dalam buku Quran Hadits yang ditulis oleh Muhaemin dikatakan bahwa mendekatkan diri kepada Allah dan mengingat nama-Nya setiap saat akan menjadikan hati menjadi bersih. Cara ini bisa dilakukan secara terus-menerus untuk menghindari riya.
Riya juga dapat dihindari dengan meluruskan niat melakukan segala sesuatu karena Allah SWT dan hanya mengharapkan ridho kepada Allah SWT. Hindari juga untuk membicarakan segala perbuatannya yang telah dilakukan.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi