Hati-hati, Jangan Sampai Terjebak Riya dalam Beribadah

Hati-hati, Jangan Sampai Terjebak Riya dalam Beribadah

Awalia Ramadhani - detikHikmah
Jumat, 14 Okt 2022 14:19 WIB
Muslim woman in veil in praying position (salat) on the prayer rug with dark background
Tidak boleh terjebak riya dalam menjalankan ibadah. Foto: Getty Images/iStockphoto/leolintang
Jakarta -

Kata ikhlas bisa diartikan dengan "tidak terkontaminasi dengan apapun" hal ini digambarkan dengan air susu ibu yang murni dan tidak bercampur apa-apa. Dalam beribadah sendiri, manusia diperintahkan untuk beribadah secara ikhlas, murni, dan suci. Sehingga jangan sampai timbul rasa riya.

Bagaimana cara kita membedakan ikhlas atau tidak? Menurut ustaz Abdul Somad dalam detikKultum dijelaskan bahwa malaikat pun sesungguhnya tidak tahu apa yang ada di lubuk hati manusia, karena tugasnya adalah melakukan pencatatan terhadap amal perbuatan manusia.

Lalu, dari mana malaikat tahu perbuatan yang kita lakukan adalah ikhlas atau tidak? "Ternyata, dari hati seorang hamba dapat tercium aroma harum semerbak sehingga begitu malaikat menciumnya, maka malaikat akan mencatat satu hingga dua kebaikan."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ustaz Abdul Somad juga memberi contoh untuk menilai bahwa apakah ibadah yang kita jalani sudah dilandasi dengan keikhlasan atau tidak. "Kalau kita salat di kamar sendirian, ayat yang dibaca pendek, namun ketika salat tahiyatul masjid di depan banyak orang, bacaan kita lebih panjang dan lama berdirinya. Maka itu sudah terjebak ke dalam sirik kecil."

Rasulullah menjelaskan bahwa sirik kecil itu adalah riya, atau memperlihatkan amalan kita kepada orang lain. "Orang-orang yang riya nantinya akan dikumpulkan di padang mahsyar dan kata Allah 'pergilah kamu mencari balasan amalmu kepada siapa dulu kamu riya atas amalanmu'. Bila kamu riya kepada atasanmu, mintalah balasan kepadanya. Bila kamu riya pada pasanganmu, mintalah balasan amalmu padanya. Karena sesungguhnya Allah tidak ingin diduakan dengan yang lain" begitu penjelasan Ustaz Abdul Somad.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan juga bahwa puasa merupakan ibadah yang paling ikhlas. Orang yang berpuasa akan menajamkan keikhlasan hamba dalam beribadah kepada Allah. Ibadah lain seperti salat dan zakat, biasanya terlihat di mata manusia lain. Adapun tanda-tanda orang yang ikhlas adalah tiada perbedaan bagi mereka antara cacian dan pujian, karena yang bisa menilainya hanya Allah SWT.

"Laksanakanlah amal, beribadah, dan jaga hati, apabila terlintas dalam hati untuk dilihat dan dipuji orang atau riya, banyak-banyaklah beristighfar dan meminta ampun kepada Allah" begitulah jelas Ustaz Abdul Somad dalam kultumnya.




(lus/lus)

Hide Ads