Amal Rahasia Lebih Utama daripada Beramal Terang-terangan

Amal Rahasia Lebih Utama daripada Beramal Terang-terangan

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Jumat, 14 Okt 2022 16:25 WIB
Miris, Puluhan Nasi Kotak untuk Donasi Terbuang Begitu Saja
Amal Rahasia Lebih Utama daripada Beramal Terang-terangan. Foto: Facebook Intan Kusuma Dewi/iStock
Jakarta -

Masih banyak dari kaum muslim ketika mengerjakan suatu amalan, dalam hatinya ada rasa ingin dipuji oleh orang lain. Sebaliknya, ada juga yang melakukan amalan dengan ikhlas, semata mengharapkan rida Allah.

Amal yang dilakukan dengan niat meraih sanjungan dari orang lain disebut riya. Sifat riya yang ada pada diri seseorang bisa merusak amal saleh yang dikerjakan.

Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 264 melarang hamba-Nya untuk riya dan menganalogikan orang riya dengan batu licin yang di atasnya ada debu, lalu diguyur hujan. Di mana orang yang beramal dengan riya, maka amalnya akan sia-sia. Ganjaran yang seharusnya diberikan oleh Allah kepada mereka malah menjadi hangus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk terhindar dari riya, seorang muslim bisa mengerjakan suatu amalan secara sembunyi-sembunyi atau rahasia atau sirri.


Menurut Ustaz Hanan Attaki dalam detikKultum, amal sirri berarti tidak menjadikan penghargaan, ucapan, atau apresiasi dari manusia sebagai tujuan utama melakukan amal baik. Hanya ridha dan balasan dari Allah lah yang diharapkan.

ADVERTISEMENT


Dikutip dari buku Belajar Ikhlas karya Al-Harits Al-Muhasibi, Amalan yang bisa dikerjakan secara sembunyi-sembunyi, yakni ibadah yang bernilai sunah. Seperti shalat tahajud, shalat dhuha, sedekah, infak, dan amalan sunah lainnya.


Baihaqi meriwayatkan hadits tentang keutamaan amal sirri. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amal yang dilakukan secara rahasia tujuh puluh kali lipat lebih utama daripada amal yang dilakukan secara terang-terangan, dan amal terang-terangan yang diteladani diberi balasan tujuh puluh kali lebih banyak daripada amal rahasia". (HR Baihaqi)


Nabi mengatakan bahwa amal rahasia lebih 70 kali lipat lebih utama dari amal jahr (terang-terangan). Namun amal jahr yang dijadikan teladan bagi orang lain diberi balasan 70 kali lipat lebih banyak daripada amal sirri.


Mengapa amal jahr lebih besar pahalanya dari amal rahasia? Karena amal yang dilakukan secara terang-terangan terkadang lebih sulit dilakukan dengan ikhlas. Ketika seseorang beramal jahr dengan niat bisa menginspirasi orang lain untuk juga berbuat kebaikan, tapi jika ia tidak teguh iman dan pendirian, ia bisa saja tergelincir ke dalam riya.


Dan sebaliknya, apabila orang itu bisa ikhlas dan semata berharap ridha Allah melalui amal jahr, maka Allah akan memberinya pahala lebih besar dari amal sirri.


Rasulullah juga mengatakan dalam sabdanya yang lain bahwa amal rahasia bisa dicatat sebagai amal jahr, apabila orang yang mengerjakan amal sirri tersebut menceritakan perbuatannya kepada orang lain. Dan apabila ia menceritakan lagi amal rahasianya kepada orang lain, amal tersebut digolongkan menjadi riya.


Diriwayatkan oleh Ad-Dailami dari Abu Darda, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:


إن الرجل ليعمل عملا سرا فيكتبه الله عنده سرا، فلا يزال به الشيطان حتى يتكلم به، فيمحى من السر، ويكتب علانية، فإن عاد فتكلم الثانية محي من السر والعلانية، وكتب رياء‏.‏


Artinya: Sesungguhnya seseorang beramal dengan amalan rahasia, maka Allâh pun mencatatnya sebagai amal rahasia, maka setan mengganggunya hingga ia bercerita mengenai amalnya, maka dihapus lah catatan amal rahasianya dan dicatat (lagi) sebagai amal terang-terangan, jika ia berkata lagi mengenai amalnya maka dihapus lah catatan amal rahasia dan terang-terangan dan ditulislah sebagai riya". (HR Ad-Dailami dari Abu Darda')




(lus/lus)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads