Hukum tajwid adalah kaidah serta cara-cara membaca ayat Al-Qur'an dengan cara mengeluarkan huruf dari makhraj-nya serta mustahaq-nya atau sifat-sifat huruf hijaiyah dengan baik dan benar. Untuk itu, penting memahami hukum tajwid sebagai modal membaca Al-Qur'an.
Objek kajian ilmu tajwid yang diajarkan di Indonesia mengacu pada kitab Ahkan at Tilawah wa at Tajwid al Muyassarah oleh Dr 'Imad 'Ali Jum'ah yang sudah dimodifikasi. Utamanya berfokus pada hukum nun sukun dan tanwin, mim sukun, idgham, qalqalah, dan mad.
Hukum Tajwid dalam Al-Qur'an
1. Hukum nun sukun dan tanwin
- Izhar
Izhar adalah hukum tajwid mengeluarkan huruf dengan jelas. Huruf izhar tak perlu dibaca dengan dengung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 6 huruf yang terkena hukum izhar saat bertemu nun sukun ( ÙÙ ) atau tanwin ( ÙÙÙÙÙÙ , ÙÙÙÙÙÙ , ÙÙÙÙÙÙ ). Huruf tersebut adalah gho (غ), 'ain (ع), kho (Ø®), ha (Ø ), ha' (ÙÙ ), dan hamzah (Ø¡).
Contoh izhar:
Ù ÙØ§Ù Ø£ÙØºÙÙÙÙÙ° عÙÙÙÙÙ
Dibaca: MÄ agnÄ 'an-hu (QS Al Lahab ayat 2).
- Iqlab
Hukum iqlab artinya adalah mengganti suatu huruf menjadi huruf lain. Dengan kata lain iqlab menukar atau mengganti nun mati (Ù) atau tanwin ( ÙÙÙÙÙÙ , ÙÙÙÙÙÙ , ÙÙÙÙÙÙ ) menjadi mim mati (Ù Ù) sebelum ba' (Øš) disertai dengan bacaan dengung samar.
Huruf iqlab hanya ba (Øš). Ciri iqlab dalam Al Quran sendiri telihat dari huruf mim kecil (Ù ) di antara huruf mim (Ù Ù) dan ba' (Øš) yang dibaca dengan mengubah nun mati atau tanwin, menjadi mim mati (Ù Ù) sebelum ba disertai dengung samar.
Contoh iqlab:
Ù ÙÙÙÛ¢ ØšÙØ¹ÙدÙ
Dibaca: mimm ba'di (QS Al Bayyinah ayat 4).
- Ikhfa
Ikhfa adalah menyembunyikan atau menyamarkan. Cara membaca ikhfa dengan memadukan antara suara nun mati (ÙÙ) atau tanwin (ÙÙÙÙÙÙÙÙÙÙ) dengan suara huruf dari salah satu 15 huruf ikhfa yang berada di depannya selama 2-3 ketikan.
Huruf ikhfa adalah kaf ( ٠), qaf ( ٠), fa' ( ٠), zha ( ؞ ), tha ( ط ), dhad ( ض ), shad ( ص ), syin ( ؎ ), sin ( س ), za' ( ز ), dzal ( ذ ), dal ( د ), jim ( ج ), tsa' ( ث ), dan ta' ( ت ).
Contoh ikhfa:
ÙÙÙÙØ¯Ù Ø®ÙÙÙÙÙÙÙØ§ Ù±ÙÙØ¥ÙÙØ³ÙÙ°ÙÙ
Dibaca: Laqad khalaqnal-insÄna (QS At Tin ayat 4).
- Idgham bilaghunnah
Hukum tajwid ini diterapkan saat nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf lam (Ù) dan ra (ر). Secara bahasa, idgham berarti memasukkan sesuatu kepada yang lain.
Contoh idgham bilaghunnah:
ÙÙÙÙÙÙØ¡ÙØ§Ø®ÙØ±Ùة٠خÙÙÙØ±Ù ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ Ù±ÙÙØ£ÙÙÙÙÙÙ°
Dibaca: wa lal-Äkhiratu khairul laka minal-ụlÄ (QS Ad Dhuha ayat 4).
- Idgham bighunnah
Cara baca idham bighunnah sama dengan idgham bilaghunnah. Namun idgham bighunnah memiliki empat huruf yaitu ya (Ù), nun (Ù), mim (Ù ), wawu (Ù).
Cara baca idgham bigunnah adalah membunyikan nun mati atau tanwin dengan memasukkannya pada huruf setelahnya dan dibaca dengan mendengung. Contoh idghan bighunnah:
ÙÙÙÙØ§Ù Ø£ÙÙÙØ§Û Ø¹ÙØ§ØšÙد٠٠ÙÙØ§ Ø¹ÙØšÙدتÙÙÙ Ù
Dibaca: wa lÄ ana 'Äbidum mÄ 'abattum (QS Al Kafirun ayat 4).
2. Hukum mim sukun
- Ikhfa syafawi
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas VII SMP yang diterbitkan Kementerian Agama menjelaskan, huruf ikhfa syafawi hanya ada satu yaitu ba. Cara membacanya dibunyikan dengan bibir tertutup disertai bunyi samar dan dengungan.
Contoh ikhfa syafawi:
ØªÙØ±ÙÙ ÙÙÙÙÙ ØšÙØÙØ¬ÙØ§Ø±ÙØ©Ù
Dibaca: TarmÄ«him biឥijÄratim (Al Fil ayat 4).
- Izhar syafawi
Hukum izhar syafawi berlaku untuk semua huruf hijaiyah saat bertemu mim sukun ( Ù Ù ), kecuali mim dan ba. Cara baca izhar syafawi adalah menyuarakan mim mati dengan jelas di bibir dengan mulut tertutup.
Contoh izhar syafawi:
Ø£ÙÙÙØ¹ÙÙ ÙØªÙ عÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù
Dibaca: An'amta 'alaihim (Al Fatihah ayat 7).
- Idgham mimi
Hukum tajwid ini dikenal juga dengan nama idgham mutamasilain. Idgham mimi berlaku saat mim sukun bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya dengan bunyi mim rangkap dan mendengung.
Contoh idgham mimi:
Ù±ÙÙÙØ°ÙÙÙ Ø£ÙØ·ÙعÙÙ ÙÙÙÙ Ù ÙÙ٠جÙÙØ¹Ù
Dibaca: AllaŌī aá¹'amahum min jụ'iw (QS Quraisy ayat 4).
3. Hukum idgham
- Idgham mutamathilain
Idgham mutamathilain artinya bila ada dua huruf bertemu dengan makhroj dan sifat yang sama, kecuali wau dan ya. Cara membacanya adalah dimasukkan, diidghamkan, atau ditasydidkan kepada huruf yang kedua.
Contoh idgham mutamathilain:
ØšÙÙ ÙÙÙØ§ تÙÙÙØ±ÙÙ Ù
Dibaca: bal lÄ tukrimụ (QS Al Fajr ayat 17).
- Idgham mutaqaribain
Idgham mutaqaribain adalah hukum tajwid untuk dua huruf yang bertemu dengan makhraj dan sifat yang hampir sama. Huruf yang termasuk idgham mutaqaribain adalah lam dan ra, serta kaf dan qaf.
Contoh idgham mutaqaribain:
ÙÙÙÙ٠رÙÙØšÙÙÙÙÙ Ù
Dibaca: Fa qur rabbukum (QS Al An'am ayat 147).
- Idgham mutajanisain
Hukum bacaan ini berlaku saat dua huruf bertemu dengan makhroj yang sama. Namun yang membedakan idgham mutajanisain dengan lainnya adalah perbedaan sifat dalam satu kalimat.
Contoh idgham mutajanisain:
ÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ Ø§ÙØ«ÙÙÙÙÙØªÙ Ø¯ÙØ¹ÙÙ٠اÙÙÙÙ Ø±ÙØšÙÙÙÙÙ ÙØ§
Dibaca: Fa lammÄ aṡqalad da'awallÄha rabbahumÄ (QS Al A'raf ayat 189).
4. Hukum qalqalah
Cara membaca hukum tajwid ini adalah dipantulkan, hingga terdengar bunyi seperti membalik dan suara bergetar. Contoh huruf qolqolah adalah ba, jim, dal, ta, dan qaf.
- Qolqolah sughro
Hukum ini berlaku jika huruf qolqolah berada di tengah ayat, dengan suara dipantulkan tidak terlalu kuat. Contohnya adalah:
Ø±ÙØ²ÙÙÙÙÙÙ°ÙÙÙ Ù
Dibaca: razaqnÄhum (Qs Al Baqarah ayat 3).
- Qolqolah kubro
Cara baca qalqalah kubro yakni dibaca dengan pantulan cukup kuat. Huruf qolqolah kubro berada di akhir ayat.
Contohnya adalah:
ÙÙÙ±ÙÙÙÙÙÙÙ Ù Ù±ÙÙÙ ÙÙÙØ¹ÙÙØ¯Ù
Dibaca: Wal-yaumil-mau'ụd (QS Al Buruj ayat 2).
5. Hukum mad
Huruf dalam hukum tajwid terdiri dari alif, wau, dan ya dalam kondisi mati atau saktah. Mad dibaca panjang bergantung harokat huruf.
- Mad thabi'i
Biasa dibaca mad asli, hukum ini berlaku pada alif sesudah fathah, ya sukun sesudah kasrah, dan wau yang sesudah dhammah. Contohnya adalah:
ØšÙÙ Ù±ÙÙÙÙØ§Ø³Ù
Dibaca: Birabbin-nÄs (QS An Nas ayat 1).
- Mad far'i
Hukum tajwid ini mengharuskan ayat dibaca lebih panjang dari mad asli. Tambahan dikarenakan adanya hamzah atau sukun dalam ayat. Contohnya adalah:
Ø¡ÙØ§ÙÙÙÙÙÙÙ Ø®ÙÙÙØ±Ù
Dibaca: AllÄhu khairun (QS An Naml ayat 59).
Baca juga: Tahsin dalam Tilawah Al Quran, Apa Maknanya? |
Hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah yang mengugurkan kewajiban sebagian muslim setelah ada yang mempelajarinya. Sementara mengamalkan ilmu tajwid hukumnya fardhu 'ain bagi setiap pembaca Al-Qur'an (qari').
Dengan kata lain, meski hukum mempelajari tajwid adalah fardhu kifayah, tetapi ada keharusan untuk membaca Al-Quran dengan baik dan benar seperti dikutip dari Dasar-Dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki dan Sun Choirol Ummah.
Keterangan ini didasari dari sabda Rasulullah SAW yang berbunyi,
Ø®ÙÙÙØ±ÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙÙ ØªÙØ¹ÙÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙØ±ÙØ¢ÙÙ ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙ ÙÙÙ
Artinya: "Sebaik-baik kamu ialah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya," (HR Bukhari).
Jadi, jangan lupa pahami hukum tajwid dalam Al-Qur'an di atas ya, dettikers.
(rah/erd)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan