15 Hukum Bacaan Mad dalam Ilmu Tajwid, Cari Tahu Yuk!

15 Hukum Bacaan Mad dalam Ilmu Tajwid, Cari Tahu Yuk!

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Selasa, 03 Jan 2023 10:45 WIB
Lantunan ayat suci bersahut-sahutan di salah satu rumah elit kawasan Cileungsi, Jawa Barat. Setiap harinya, para santri ini tak pernah lepas dari hafalan al-quran.
Bacaan mad dalam ilmu tajwid. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Ketika membaca Al-Qur'an, seorang muslim tentu haruslah memperhatikan sejumlah ketentuan, dan tak bisa semena-mena dalam melafalkannya. Misal saja terdapat hukum bacaan mad, yang berfokus pada panjang pendeknya bacaan pada kalimat-kalimat Arab dalam Al-Qur'an.


Mad dalam buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Marzuki & Sun Choiril Ummah, artinya memanjangkan atau tambah. Menurut istilah, mad adalah memanjangkan suara dengan suatu huruf di antara huruf-huruf mad atau layyin ketika bertemu dengan hamzah atau sukun atau karena adanya sebab.


Diketahui bahwa huruf hijaiyah yang dilafalkan panjang bacaannya, ada tiga jenis:Huruf wawu sukun (وْ), terletak setelah huruf yang berharakat dhammah sebelumnya (ـُـ).Huruf ya' sukun (يْ), yang berada sesudah huruf yang berharakat kasrah (ـِـ).Huruf alif (ا), ada setelah huruf yang berharakat fathah sebelumnya (ـَـ).
Untuk melafalkan huruf-huruf yang bertemu dengan ketetapan seperti di atas, maka umat muslim wajib membacanya dengan panjang yang berbeda-beda, lantaran hukum bacaan mad yang terdiri dari beberapa macamnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hukum Bacaan Mad


Masih dari buku Dasar-dasar Ilmu Tajwid, hukum bacaan mad terbagi menjadi dua; mad thabi'i dan mad far'i.


Mad Thabi'i

Ketentuan mad jenis ini bersifat umum, seperti bila huruf alif (ا) bertemu fathah (ـَـ), bila huruf ya' mati (يْ) bertemu kasrah (ـِـ) dan bila huruf wawu sukun (وْ) bertemu dhammah (ـُـ), maka cara pelafalannya dengan dipanjangkan sebanyak dua harakat (tempo).

ADVERTISEMENT


Contoh: (QS An-Nas ayat 5) فِيْ صُدُوْرِ ,(QS An-Nas ayat 4) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ,(QS An-Nas ayat 1) قُلْ اَعُوْذُ

Mad Far'i

Far'i artinya cabang. Jadi maksudnya mad far'i di sini adalah semua bacaan mad kecuali mad thabi'i. Adapun mad far'i terbagi kembali menjadi empat belas jenis, berikut macamnya:


- Mad wajib muttashil, yakni ketentuan mad thabi'i yang dengan huruf hamzah (ء) dalam satu kata. Dan cara bacanya dengan dipanjangkan sebanyak lima harakat. Contoh: (QS Quraisy ayat 2) رِحْلَةَ الشِّتَاۤءِ

- Mad jaiz munfasil, yaitu ketetapan mad thabi'i yang bertemu dengan huruf hamzah (ء), dan dalam kata yang terpisah. Panjang bacaannya sebanyak lima harakat. Contoh: (QS Quraisy ayat 4) الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ

- Mad lazim mutsaqal kilmi, manakala ketentuan mad thabi'i bertemu dengan huruf bertasydid (ـّـ) dalam satu kata. Cara bacanya dengan panjang enam harakat. Contoh: (QS Al-Fatihah ayat 7) وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

- Mad lazim mukhaffaf kilmi, bila ketentuan mad thabi'i bertemu dengan huruf bersukun tetapi bukan di akhir kata, dan panjang bacaannya sebanyak enam harakat. Adapun contoh mad satu ini, hanya ada satu lafaz dalam Al-Qur'an, yakni pada Surat Yunus ayat 91 - اٰۤلْـٰٔنَ

- Mad farqu, dimana bertemunya dua hamzah, yaitu hamzah istifham (untuk bertanya) dan hamzah washal pada alif lam ma'rifah (ال). Dan bacaannya dipanjangkan hingga enam harakat. Contoh: (QS Al-An'am ayat 143) قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ

- Mad lazim mutsaqal harfi, adalah bacaan yang terletak pada penggalan huruf di awal atau pembuka surat Al-Qur'an. Terdapat delapan hurufnya, yakni: huruf nun (ن), huruf qaf (ق), huruf shad (ص), huruf ain (ع), huruf sin (س), huruf lam (ل), huruf kaf (ك), dan huruf mim (م).


Panjang bacaan untuk mad lazim mutsaqal harfi sampai enam harakat, dengan contoh pada salah satu ayat Al-Qur'an pada Surat Al-Baqarah ayat 1 - الۤمّۤ
Mad lazim mukhaffaf harfi, seperti mad lazim mutsaqal harfi yang terletak pada awal surat, tetapi bedanya ada di jenis hurufnya yang berjumlah enam; huruf ha (ح), huruf ya' (ي), huruf tha' (ط), huruf alif (ا), huruf Ha (ه), dan huruf ra' (ر).


Adapun cara bacanya juga berbeda, yakni hanya sepanjang dua harakat saja. Contoh: (QS Yunus ayat 1) الۤرٰ

- Mad arid lissukun, yaitu mad thabi'i yang bertemu dengan huruf yang dimatikan sebab waqaf (tanda berhenti), sehingga panjang bacaannya sampai enam harakat (yang lebih utama) atau bisa dua harakat. Contoh: (QS Al-Fiil ayat 1) بِاَصْحٰبِ الْفِيْلِ

- Mad badal, yakni mad yang asalnya dari penggantian huruf hamzah sukun (ءْ) dengan huruf alif (ا), atau ya' (ي), atau wawu (و), disesuaikan dengan harakat huruf sebelumnya, seperti ketentuan pada mad thabi'i. Sementara cara bacanya dengan dipanjangkan sebanyak dua harakat. Contoh: (QS Ali Imran ayat 186) اُوْتُوا

- Mad iwadh, terjadi sebab penggantian harakat fathahtain (ـًـ) menjadi alif seperti mad thabi'i karena diberhentikan (waqafkan), dan panjang bacaannya sebanyak dua harakat. Contoh: (QS An-Nisa ayat 1) كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً

- Mad tamkin, terjadi saat berkumpulnya dua huruf ya'. Di mana huruf ya' pertamanya berharakat tasydid (ـّـ) juga kasrah (ـِـ), sementara huruf ya' yang kedua berharakat sukun (ـْـ). Panjang bacaannya sejumlah dua harakat. Contoh: (QS Al-Baqarah ayat 61) النَّبِيّٖنَ

- Mad layyin, apabila huruf wawu sukun (وْ) atau ya' sukun (يْ) terletak setelah huruf yang berharakat fathah (ـَـ) dan bertemu huruf hidup yang diwaqafkan. Cara bacanya bisa dipajangkan dua harakat, empat harakat, dan enam harakat. Contoh: (QS Quraisy ayat 4) مِّنْ خَوْفٍ

- Mad shilah qashirah, bila ada huruf ha dhamir (ه) yang huruf sebelumnya hidup (berharakat), sehingga panjang bacaannya sebanyak satu alif (dua harakat/dua tempo). Contoh: (QS Al-Qariah ayat 9) فَاُمُّهٗ

- Mad shilah thawilah, jika ha dhamir (ه) bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat setelahnya, dan panjang bacaannya sampai lima harakat. Contoh: (QS Al-Baqarah ayat 255) عِنْدَهٗٓ اِلَّا




(lus/lus)
Ilmu Tajwid

Ilmu Tajwid

9 konten
Ilmu tajwid adalah ilmu yang dipakai untuk mengetahui bagaimana mengucapkan huruf-huruf dalam Al-Qur'an.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads