Allah SWT menerangkan tentang keimanan melalui sejumlah firman-Nya. Salah satunya dalam surah Al Baqarah ayat 285.
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ٢٨٥
Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya." Mereka juga berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali." (QS Al Baqarah: 285)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ulama Buya Hamka menjelaskan dalam Tafsir Al Azhar, ayat tersebut merupakan kesaksian yang paling tinggi dan mulia dari Tuhan terhadap Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman yang setia kepada Beliau dalam menegakkan agama Allah SWT.
"Rasul itu percaya kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya' (pangkal ayat 285). Artinya, dia sendiri terlebih dahulu memang yakin bahwa dia memang utusan Allah. Dia tidak ragu sedikitpun akan hal itu," jelas Buya Hamka.
Lebih lanjut Buya Hamka menjelaskan, orang yang beriman itu insaf akan kelemahan diri mereka dan insaf terhadap kekurangan yang ada padanya. Oleh karena itu, mereka menyambung dengan doa: 'Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.' (ujung ayat 285)
Menurut ulama kelahiran Sumatera Barat tersebut, apabila martabat iman telah bertambah tinggi, manusia akan semakin banyak memohon ampun dan karunia dari Allah SWT. Hal ini disebabkan karena bertambahnya rasa ketaatan kepada Ilahi dan merasa dirinya kecil.
Di sisi lain, ulama M. Quraish Shihab mengatakan dalam Tafsir Al Lubab, surah Al Baqarah ayat 285 ini menegaskan bahwa Allah SWT tidak mewajibkan sesuatu yang memberatkan. Selanjutnya, Allah SWT Menegaskan bahwa setiap orang akan memikul akibat dari perbuatannya.
Hikmah dari Surah Al Baqarah Ayat 285
Pendiri Pusat Studi Al-Qur'an tersebut menjelaskan, ada sejumlah pelajaran yang bisa dipetik dari surah Al Baqarah ayat 285. Berikut di antaranya:
1. Kewajiban mempercayai wujud malaikat, kebenaran para rasul utusan Allah SWT, dan kitab-kitab suci (Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur'an).
2. Kewajiban mematuhi perintah-perintah Allah SWT dan memohon ampunan-Nya.
3. Allah SWT tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya, karena itu jika ada kewajiban yang dirasakan melebihi kemampuannya, maka pasti ada jalan keluar untuk meringankannya.
4. Allah SWT tidak menuntut tanggung jawab manusia menyangkut apa yang dilakukannya karena salah atau lupa. Tetapi kalau kesalahan dan lupa itu akibat dari kecerobohan, maka pelakunya dapat dituntut.
5. Anjuran untuk selalu berdoa meminta perlindungan dan pertolongan Allah SWT.
Disebutkan dalam sebuah riwayat shahih, dua ayat terakhir surah Al Baqarah, yakni ayat 285 dan 286 akan menjadi pelindung bagi pembacanya. Hadits ini bersumber dari Abu Mas'ud RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa membaca dua ayat di akhir surat Al Baqarah dalam satu malam, maka cukuplah dua ayat tersebut sebagai penyebab perlindungan Allah kepadanya." (HR Muslim)
(kri/nwy)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
Video Cium Anak Kecil di Panggung Viral, Gus Elham Minta Maaf
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan