Wamenhaj Ungkap Alasan Ketatnya Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji 2026

Wamenhaj Ungkap Alasan Ketatnya Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji 2026

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 12 Des 2025 16:12 WIB
Wamenhaj Ungkap Alasan Ketatnya Pemeriksaan Kesehatan Calon Jemaah Haji 2026
Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak saat meninjau proses pemeriksaan Istithaah kesehatan calon jemaah haji di Puskesmas Nusa Indah, Kota Bengkulu. (Foto: Dok Humas Kementerian Haji dan Umrah)
Jakarta -

Wakil Menteri Haji dan Umrah RI, Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan alasan ketatnya pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji 2026. Hal tersebut ia ungkap saat meninjau proses pemeriksaan Istithaah kesehatan calon jemaah haji di Puskesmas Nusa Indah, Kota Bengkulu.

Di Bengkulu, per hari ini proses pemeriksaan Istitha'ah jemaah yang berhak melunasi dilaporkan telah mencapai lebih dari 90 persen, sedangkan proses pelunasan bagi yang telah dinyatakan Istithaah juga hampir menyentuh 50 persen, dari total kuota 1.276 jemaah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penuturan Dahnil, ketatnya pemeriksaan bukan semata-mata administratif, melainkan sebagai bentuk kehati-hatian (prudent) petugas kesehatan demi memastikan hanya jemaah yang benar-benar sehat dan layak untuk berangkat haji. Ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang disebutnya kian ketat memastikan jemaah haji memenuhi aspek Istithaah.

"Saudi bahkan mengultimatum, akan ada pemeriksaan acak saat di bandara nanti. Jika ditemukan jemaah yang tidak Istithaah, mereka bisa langsung dipulangkan," ujar Dahnil dalam keterangannya pada Jumat (12/12/2025).

ADVERTISEMENT

Wamenhaj menegaskan percepatan proses menjadi kunci memastikan seluruh tahapan pelunasan berjalan lancar, sekaligus menjaga standar kesehatan jemaah sesuai regulasi Indonesia dan ketentuan Pemerintah Arab Saudi.

Dia mengatakan masih ada sejumlah daerah yang mengalami perlambatan dalam pemeriksaan, sehingga berdampak pada proses pelunasan biaya haji. Karenanya, Dahnil menekankan pentingnya percepatan oleh seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.

"Kami mendorong akselerasi percepatan, karena perlambatan pelunasan juga dipengaruhi perlambatan di Siskohatkes. Kami ingin memastikan seluruh sarana pemeriksaan di Indonesia berjalan dengan baik," kata Wamenhaj.

Percepatan tersebut, kata Dahnil, membutuhkan dukungan dari Dinas Kesehatan di seluruh daerah. Dengan begitu dia mengajak Dinkes untuk bersinergi dalam hal ini.

"Kami minta sinergi teman-teman Dinkes dan sarana pemeriksaannya bisa mempercepat prosesnya supaya pelunasan jemaah bisa segera dilakukan," terang Wamenhaj.

Pada kesempatan yang sama, Dahnil mengingatkan perlunya integritas dalam proses ini agar tidak terjadi moral hazard. Dia menilai praktik meloloskan jemaah yang sebetulnya tidak layak harus dihentikan karena akan menimbulkan masalah serius di Tanah Suci.

"Kami berharap tidak ada lagi upaya meloloskan jemaah yang tidak Istithaah. Jangan ada jemaah yang sebenarnya tidak siap secara kesehatan dipaksakan berangkat, karena itu akan menyulitkan mereka sendiri," jelas Dahnil.

Ia juga menegaskan pentingnya kesiapan petugas haji yang akan mendampingi jemaah selama di Arab Saudi.

"Petugas harus benar-benar siap bertugas '25 jam' setiap hari untuk mendampingi dan melayani jemaah," imbuhnya.




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads