Saudi Larang Anak Usia di Bawah 12 Tahun Haji 2026, Kenapa?

Saudi Larang Anak Usia di Bawah 12 Tahun Haji 2026, Kenapa?

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 03 Des 2025 14:45 WIB
Saudi Larang Anak Usia di Bawah 12 Tahun Haji 2026, Kenapa?
Ilustrasi jemaah haji (Foto: Haris/detikcom)
Jakarta -

Anak kecil di bawah usia 12 tahun dilarang mengikuti haji pada 2026. Aturan baru tersebut ditetapkan otoritas Saudi karena risiko suhu panas tinggi pada puncak haji. Hal ini menjadi salah satu banyaknya penyebab kematian beberapa tahun belakangan ketika puncak haji berlangsung.

Dilansir dari situs The Islamic Information pada Rabu (3/12/2025), pihaknya telah menghubungi Nusuk Haji terkait aturan tersebut. Hasilnya, mereka mengonfirmasi adanya larangan haji bagi anak usia di bawah 12 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan tersebut diambil setelah selama dua tahun berturut-turut suhu ekstrem menimbulkan masalah besar bagi jemaah, khususnya anak-anak dan lanjut usia (lansia). Menurut laporan tim medis, banyak kasus sengatan panas serta kelelahan walau fasilitas pendingin hingga stasiun hidrasi sudah diperluas di sepanjang rute ziarah.

Sebagaimana diketahui, ibadah haji mengharuskan seseorang berjalan jauh dari satu tempat ke tempat lainnya. Terlebih suhu panas saat puncak haji biasanya melebihi 40 derajat celcius.

ADVERTISEMENT

Di samping tu, Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia (Kemenhaj RI) juga memperketat pemeriksaan istitha'ah kesehatan pada calon jemaah haji 2026. Kebijakan ini menyusul permintaan langsung dari Pemerintah Arab Saudi yang menilai standar kesehatan jemaah Indonesia tahun lalu belum sesuai dengan harapan.

"Saya pesan kepada jemaah (haji 2026), tolong jaga kesehatan. Tahun ini istitha'ah kesehatan sesuai permintaan dari Pemerintah Saudi akan kita kembalikan ke standar semula yang kita miliki," ungkap Menteri Haji dan Umrah, Mochammad Irfan Yusuf pada Rabu (8/10/2025) lalu.

Langkah tersebut diambil agar seluruh jemaah benar-benar siap secara fisik untuk menjalankan ibadah haji. Sebab, ibadah tersebut membutuhkan stamina yang ekstra dan kebugaran tubuh.

"Karena Pemerintah Saudi merasa kurang puas dengan kesehatan kita tahun kemarin," sambungnya.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads