Embarkasi Yogyakarta Pakai Fasilitas Hotel, Wamenhaj: Tak Ada Tambahan Biaya

Embarkasi Yogyakarta Pakai Fasilitas Hotel, Wamenhaj: Tak Ada Tambahan Biaya

Salsa Dila Fitria Oktavianti - detikHikmah
Jumat, 28 Nov 2025 14:01 WIB
Wakil Menteri Haji (Wamenhaj) Dahnil Anzar Simanjuntak
Wakil Menteri Haji (Wamenhaj) Dahnil Anzar Simanjuntak. Foto: Devi Setya/detikcom
Jakarta -

Pemerintah memastikan Embarkasi Haji Yogyakarta siap beroperasi mulai 2026 meski belum memiliki asrama haji permanen. Tahun ini, skema baru disiapkan melalui pemanfaatan fasilitas hotel sebagai tempat transit jemaah sebelum penerbangan.

Kebijakan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah RI, Dahnil Anzar Simanjuntak. Wamenhaj Danhil menjelaskan pemerintah pusat telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), termasuk pertemuan Menteri Haji dan Umrah Gus Irfan dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Jadi kita sudah bicara, bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Yogyakarta. Dan itu kemarin juga Pak Menteri bertemu dengan Sultan bicara terkait dengan Yogyakarta. Kita menggunakan fasilitas hotel. Nah ini memang uji kebaruan, jadi kita menggunakan fasilitas hotel yang dekat dengan bandara," jelas Dahnil kepada awak media di Kantor Kemenhaj Jakarta Pusat, Jumat (28/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dahnil menyoroti kekhawatiran jemaah soal kemungkinan adanya biaya tambahan akibat penggunaan hotel untuk fasilitas transit. Dia memastikan tak ada tambahan.

"Terkait dengan harganya, tetap sama dengan asrama haji. Tidak, tidak ada tambahan. Jadi nanti kalau jemaah ada yang minta tambahan uang, itu nggak benar. Jadi tidak ada tambahan, sama dengan fasilitas asrama haji harganya," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Kementerian memastikan seluruh biaya terkait akomodasi transit telah tertampung dalam skema resmi, sehingga tidak boleh ada pungutan apa pun kepada jemaah.

Dahnil menegaskan penggunaan hotel hanya berfungsi sebagai tempat istirahat dan penyiapan jemaah, bukan kantor operasional.

"Kalau Jogja kan ada kantor yang asrama, kayak seperti transit apa gitu. Beda," ujarnya.

Dengan demikian, pelayanan administrasi tetap dilakukan di kantor yang sudah ada, sementara hotel dimaksimalkan untuk memastikan proses keberangkatan lebih efisien dan dekat dengan bandara.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads