Kementerian Haji dan Umrah sedang menyiapkan sejumlah skema demi menekan biaya terbang jemaah haji 2026. Hal ini dikatakan oleh Wakil Menteri dan Haji Dahnil Anzar Simanjuntak.
Skema yang pertama yaitu penyewaan pesawat secara multiyears yang berarti berlangsung selama tiga tahun ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, melakukan penyewaan pesawat secara multiyears selama 3 tahun ke depan dalam rangka menjamin ketersediaan pesawat haji," terangnya dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025).
Kemudian, Kemenhaj juga rencananya ingin menyeragamkan harga avtur di seluruh mandara embarkasi menjadi setara dengan harga terendah, yaitu di Bandara Soekarno-Hatta. Skema tersebut pernah diterapkan ketika libur Natal dan Tahun baru (Nataru) 2025 lalu.
"Mengkoordinasikan dengan kementerian dan lembaga terkait seperti Kemenko Perekonomian, Kemenkeu, dan Pertamina untuk penerapan skema satu harga avtur di semua bandara embarkasi, menyamakan dengan harga di Bandara Soetta," sambung Wamenhaj.
"Harga avtur di Bandara Soetta adalah yang terendah di Indonesia. Kebijakan ini sudah diterapkan pemerintah saat libur Nataru tahun lalu dan rencananya akan dilanjutkan tahun ini," imbuhnya.
Selain itu, Dahnil juga menyebut pemerintah sedang menyiapkan skema agar maskapai yang mengangkut jemaah haji dari RI pada 2026 mendatang bisa membawa wisatawan Arab Saudi ketika penerbangan balik ke Indonesia.
"Kami sudah mulai berbicara beberapa bulan belakangan terkait skema agar pesawat-pesawat carter kita itu bisa juga mengangkut wisatawan dari Arab Saudi," ujarnya.
Menurut penuturan Dahnil, jumlah wisatawan dari Saudi yang datang ke RI sekitar 120 ribu orang per tahun. Angka ini dinilai masih cukup kecil. Padahal, jemaah Indonesia yang terbang ke Saudi mencapai 3 juta orang untuk ibadah umrah dan haji.
"Oleh sebab itu, kami mendorong Kemenpar untuk melakukan promosi wisata di wilayah Arab Saudi. Kementerian Pariwisata sudah mulai membentuk task force bersama Kemenhaj untuk memastikan promosi wisata di Arab Saudi dilakukan secara maksimal," tambahnya.
Dahnil juga menyebut Menteri Pariwisata dan Kemenhaj kini sepakat menjalin kerja sama langsung dengan pemerintah Arab Saudi.
"Ibu Menpar dengan Kementerian Haji bersepakat melakukan negosiasi bersama Kemenpar Arab Saudi maupun Kementerian Haji pada bulan November ini, agar promosi wisata Indonesia bisa dilakukan secara masif di Arab Saudi, baik pada musim haji maupun sebelum musim haji," tandasnya.
(aeb/lus)












































Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB