Kematian adalah keniscayaan bagi setiap makhluk hidup. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menegaskan fakta ini berulang kali untuk mengingatkan manusia tentang keterbatasan hidup dunia dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi di akhirat.
Salah satu dalil yang menegaskan akan datangnya kematian termaktub dalam surah Ali Imran ayat 185,
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."
Ayat ini bukan sekadar informasi, tetapi mengandung hikmah yang membimbing manusia agar selalu sadar akan tujuan hidupnya.
Dirangkum dari buku Aktualisasi Islam Menjawab Problematika Umat karya Dwi Riyanto dkk, berikut beberapa alasan dan penjelasan mengapa Allah SWT mengingatkan manusia tentang kematian.
1. Mengingatkan Manusia tentang Keterbatasan Hidup Dunia
Allah SWT mengingatkan bahwa semua makhluk pasti akan mati agar manusia menyadari bahwa hidup dunia hanyalah sementara. Dengan kesadaran ini, seseorang akan lebih bijak dalam menggunakan waktu.
Dalam Al-Qur'an surah Al-Ankabut ayat 57 Allah SWT berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan."
2. Menumbuhkan Kesadaran Akan Pertanggungjawaban di Akhirat
Kematian bukanlah akhir, melainkan pintu menuju kehidupan abadi. Setiap amal dan perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban. Dengan mengetahui bahwa kematian pasti menunggu, manusia terdorong untuk memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan menghindari perbuatan dosa.
Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur'an surah az-Zalzalah ayat 7-8,
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ٧ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ࣖ ٨
Artinya: "Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya."
3. Mengingatkan akan Pentingnya Ikhlas dan Taqwa
Allah SWT mengingatkan kematian agar manusia belajar ikhlas dalam beramal dan selalu bertakwa. Amal yang ikhlas dan taat kepada Allah akan menjadi bekal saat menghadapi kematian.
Rasulullah SAW bersabda, "Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan (yaitu kematian) dan dunia akan menjadi ringan bagimu." (HR Tirmidzi)
4. Memotivasi Manusia untuk Mengoptimalkan Hidup
Dengan menyadari bahwa hidup ini singkat, manusia terdorong untuk mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat dan meninggalkan perbuatan sia-sia. Kesadaran akan kematian menjadi motivasi agar hidup lebih produktif dan bermakna.
Dalam surah Al-Hadid ayat 20 Allah SWT berfirman,
ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
Artinya: "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."
(dvs/kri)












































Komentar Terbanyak
7 Adab terhadap Guru Menurut Ajaran Rasulullah dan Cara Menghormatinya
Benarkah Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Anjingnya? Ini Penjelasan Ulama
Hukum Memakan Balut bagi Muslim, Halal atau Haram?