Masalah Transportasi Haji Jadi Catatan Timwas DPR: Perencanaan Belum Optimal

Kabar Haji 2025

Masalah Transportasi Haji Jadi Catatan Timwas DPR: Perencanaan Belum Optimal

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Kamis, 12 Jun 2025 10:15 WIB
Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal saat ditemui di Makkah, Selasa (10/6/2025).
Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal saat ditemui di Makkah, Selasa (10/6/2025). Foto: Lusiana Mustinda/detikHikmah
Makkah -

Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti persoalan serius dalam penyelenggaraan transportasi jemaah haji tahun ini, khususnya di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Menurutnya, masalah penumpukan bus dan ketidakteraturan pengangkutan jemaah seharusnya sudah bisa diprediksi dan diantisipasi sejak awal.

"Sebenarnya ini sudah kami ingatkan sejak awal, terutama ketika pemerintah memutuskan melibatkan delapan syarikah," ujar Cucun saat ditemui wartawan di Makkah, Selasa (10/6/2025).

Ia menjelaskan, pada tahun-tahun sebelumnya hanya satu perusahaan yang bertugas mengangkut jemaah dari Arafah ke Muzdalifah menggunakan sistem taraddudi-yakni bus yang berulang kali menjemput dan mengantar jemaah. Tahun ini juga diterapkan sistem murur, jemaah hanya melintasi Muzdalifah tanpa turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau satu perusahaan saja sudah cukup menantang, apalagi delapan. Saya sudah sampaikan bahwa potensi penumpukan akan besar. Dan benar saja, masalah itu akhirnya terjadi di lapangan," ujarnya.

Menanggapi pernyataan Menteri Agama yang menyebut kemacetan terjadi akibat kepadatan, Cucun menilai justru aspek inilah yang seharusnya diantisipasi jauh hari. Ia menyoroti lemahnya koordinasi dan perencanaan dalam pembagian tugas antar perusahaan transportasi.

ADVERTISEMENT

"Ketika kami tanya langsung ke pihak syarikah, mereka mengaku sudah menjalankan hingga 60 kali pengangkutan, tapi mereka tidak tahu siapa jemaah yang mereka angkut. Ini menunjukkan bahwa sistem perencanaan dan simulasi yang dilakukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) belum optimal," tegasnya.

Menurut Cucun, ke depan perencanaan dan simulasi teknis harus lebih matang, terutama menyangkut logistik dan transportasi yang krusial bagi kenyamanan dan keselamatan jemaah.




(lus/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads