Marwan Dasopang Soroti Penggunaan Bus ke Armuzna yang Tak Sesuai Kesepakatan

Le Minerale Kabar Haji 2025

Marwan Dasopang Soroti Penggunaan Bus ke Armuzna yang Tak Sesuai Kesepakatan

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Kamis, 05 Jun 2025 12:30 WIB
Marwan Dasopang Soroti Penggunaan Bus ke Armuzna yang Tak Sesuai Kesepakatan
Foto: Lusiana/detikHikmah
Makkah -

Menjelang puncak ibadah haji, Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI menyampaikan kekecewaan mereka atas layanan transportasi jemaah menuju Arafah yang dinilai tidak sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat. Ketua Komisi VIII DPR RI yang juga anggota Timwas, Marwan Dasopang, secara khusus menyoroti masih digunakannya bus Shalawat dan bus sekolah dalam proses pengangkutan jemaah.

"Kami jelas kecewa. Bus yang dipakai seharusnya adalah bus Masyair, bukan bus sekolah atau bus Shalawat. Ini sudah melenceng dari kesepakatan," tegas Marwan saat melakukan pemantauan langsung di wilayah Jarwal, Sektor 7, Hotel 701, Makkah, pada Rabu (4/6/2025).

Timwas menemukan bahwa sebagian jemaah masih diangkut menggunakan armada yang tidak sesuai, padahal dalam kesepakatan awal, jemaah yang akan melaksanakan wukuf di Arafah dan melanjutkan ke Muzdalifah serta Mina (Armuzna) seharusnya dilayani oleh bus Masyair-bus khusus yang dirancang untuk menunjang kenyamanan dan efisiensi selama puncak ibadah haji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marwan menilai, meskipun bus-bus tersebut secara teknis masih bisa digunakan, namun dari sisi kenyamanan, kesiapan, dan fungsi layanan, penggunaan bus non-Masyair sangat tidak ideal. "Ini harus jadi catatan serius. Mengapa bus yang bukan peruntukannya masih digunakan? Padahal jemaah berhak mendapat layanan optimal saat momen terpenting haji," ujar politisi dari Fraksi PKB itu.

Perbedaan Antara Bus Shalawat dan Bus Masyair

Perlu diketahui, bus Shalawat dan bus Masyair memiliki perbedaan mendasar baik dari fungsi, rute, maupun waktu operasional:

ADVERTISEMENT

Bus Shalawat disiapkan khusus untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Sementara bus Masyair dikhususkan untuk fase puncak haji-mengantar jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Kemudian dari segi waktu operasional. Bus Shalawat melayani jemaah secara 24 jam selama masa ibadah haji reguler. Sedangkan bus Masyair hanya dioperasikan secara intensif saat fase Armuzna.

Rute bus Shalawat beroperasi di dalam kota Makkah dan seputar hotel jemaah. Sementara itu, bus Masyair melayani jalur khusus dan strategis: dari Makkah ke Arafah, lanjut ke Muzdalifah, Mina, dan kembali ke Makkah.

Marwan menggarisbawahi pentingnya konsistensi dalam pelaksanaan sesuai perencanaan dan kesepakatan awal antara pemerintah dengan penyedia layanan transportasi. Ia menilai ketidaksesuaian ini sebagai bentuk lemahnya pengawasan teknis yang harus segera dibenahi.

"Kami mendesak agar ini segera menjadi perhatian serius. Fase Armuzna adalah inti dari ibadah haji, dan para jemaah seharusnya mendapatkan fasilitas terbaik," pungkasnya.

Liputan Kabar Haji 2025 detikcom didukung Le Minerale




(lus/inf)

Hide Ads