BP Haji: Saudi Setuju Dam Haji Dilakukan di Indonesia

Kabar Haji 2025

BP Haji: Saudi Setuju Dam Haji Dilakukan di Indonesia

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 07 Mei 2025 06:30 WIB
Kepala BP Haji, Mochamad Irfan Yusuf alias Gus Irfan
Kepala BP Haji, Mochamad Irfan Yusuf alias Gus Irfan (Foto: Dok. BP Haji)
Jakarta -

Pemerintah Indonesia punya rencana ingin melaksanakan dam (denda haji) di Tanah Air. Rencana itu disambut baik oleh Arab Saudi.

"Waktu November lalu saya bertemu Menteri Haji Saudi, saya sampaikan secara hati-hati bahwa kita ingin dam kita bisa dilaksanakan di Tanah Air dengan beberapa pertimbangan," ujar Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf, saat ditemui di Kantor BP Haji, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (6/5/2025).

Reaksinya luar biasa, beliau langsung menyambut dengan positif," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika rencana itu bisa terwujud, pemerintah Arab Saudi sangat berterima kasih. Karena bisa meringankan beban mereka dalam mempersiapkan petugas penyembelihan dan pengelolaan daging dam.

"Beliau (Menteri Haji) bilang, kalau Indonesia menjalankan dam di Tanah Air, saya akan berterima kasih. Karena mereka harus kerja keras, mengundang 20.000 petugas penyembelihan, mengelola dagingnya," kata Gus Irfan.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau Indonesia bisa lakukan di sini, itu sangat membantu," ucapnya.

Namun, Gus Irfan belum bisa memberikan jawaban pasti kepada pihak Saudi mengenai pelaksanaan dam di Indonesia. Karena masih menunggu fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengenai kebolehannya.

"Saya jawab, 'Belum Yang Mulia, kami masih menunggu izin para ulama.' Begitu sudah ada bagian ulama yang membolehkan, kita akan laksanakan," jelas Gus Irfan.

Jika pelaksanaan dam di Tanah Air itu bisa terwujud, Gus Irfan menyoroti dampak positif yang signifikan. Selain potensi ekonomi, bisa juga membantu pengentasan stunting di Indonesia.

"Anggap saja 200 ribu ekor kambing disembelih di Indonesia. Itu dampaknya luar biasa. Belum lagi dari sisi daging, kalau satu ekor kambing 25 kilogram, berarti ada 5.000 ton daging yang bisa dimanfaatkan masyarakat kita," jelas cucu KH Hasyim Asy'ari ini.




(hnh/inf)

Hide Ads