Haji ifrad merupakan salah satu dari tiga jenis ibadah haji yang dikenal dalam Islam. Dalam kitab Al-Fiqh 'ala al-Madzahib al-Khamsah, Muhammad Jawad Mughniyah menyebutkan bahwa para ulama dari berbagai mazhab sepakat bahwa terdapat tiga jenis haji, yaitu tamattu', qiran, dan ifrad.
Meskipun sama-sama mengarah pada ibadah haji, ketiganya memiliki tata cara pelaksanaan dan ketentuan yang berbeda.
Dalil pelaksanaan ibadah haji ifrad sendiri bersumber dari sebuah riwayat hadits dari Aisyah RA, dia berkata,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami keluar bersama Rasulullah SAW pada tahun ketika beliau melaksanakan haji wada'. Di antara kami ada yang berihram untuk umrah, berihram untuk umrah dan haji (haji qiran), dan ada pula yang berihram untuk melaksanakan haji saja. Sementara Rasulullah berihram untuk haji. Adapun yang berihram untuk haji atau yang berihram dengan menggabungkan antara haji dan umrah, maka mereka tidak bertahallul hingga pada hari Nahar (tanggal 10 Zulhijah)." (HR Bukhari dan Muslim).
Lantas, apa itu haji ifrad dan bagaimana cara melaksanakannya?
Pengertian Haji Ifrad
Mengutip dari buku Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah karya Ahmad Sarwat, Lc, M.A, kata "ifrad" berasal dari akar kata "afrada" yang berarti menjadikan sesuatu sendiri, atau memisahkan yang bersatu menjadi terpisah.
Secara bahasa, ifrad adalah kebalikan dari qiran, yang berarti menggabungkan.
Dalam konteks ibadah haji, ifrad berarti menjalankan ibadah haji secara terpisah dari umrah, sehingga pelaksanaan haji tidak tercampur dengan umrah. Dengan kata lain, orang yang berhaji dengan cara ifrad hanya menjalankan ibadah haji tanpa umrah, meskipun setelah pelaksanaan haji selesai, mereka bisa melaksanakan umrah jika diinginkan.
Haji ifrad merupakan satu-satunya jenis haji yang tidak mengharuskan pelaksanaan dam, yaitu denda berupa penyembelihan kambing. Hal ini berbeda dengan haji tamattu' dan qiran yang keduanya mewajibkan dam.
Selain itu, dalam haji ifrad, jemaah hanya melakukan satu kali tawaf, yaitu tawaf ifadhah, sementara tawaf qudum dan tawaf wada' tidak diperlukan.
Tata Cara Ibadah Haji Ifrad
Tata cara dan rangkaian ibadah haji ifrad berbeda dengan haji lainnya. Masih mengutip dari Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah karya Ahmad Sarwat, Lc, M.A, tata cara pelaksanaan haji ifrad dilakukan dengan mengerjakan haji kemudian dilanjutkan dengan umrah.
Dalam buku Fiqh As-Sunnah Jilid 3 karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan oleh Khairul Amru Harahap dan tim, disebutkan bahwa orang yang menunaikan haji ifrad mengucapkan lafaz talbiyah sebagai berikut.
Labbaika bi-hajjin
Artinya: "Aku memenuhi panggilan-Mu untuk haji."
Secara lebih lengkap, berikut ini adalah rangkaian dan tata cara ibadah haji ifrad:
- Ihram di miqat untuk haji
- Tawaf qudum
- Sa'i haji
- Tanggal 8 Zulhijah masih keadaan ihram
- Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah
- Mabit di Muzdalifah pada 10 Zulhijah
- Lempar jumrah Aqabah
- Tahallul Awal
- Tawaf Ifadhah
- Tahallul Tsani
- Mabit di Mina
- Lempar tiga jumrah pada 11 Zulhijah
- Lempar tiga jumrah pada 12 Zulhijah
- Meninggalkan Mina untuk Nafar Awal
- Lempar tiga jumrah pada 13 Zulhijah
- Meninggalkan Mina untuk Nafar Tsani
Bagi umat Islam yang ingin meraih pahala dari ibadah haji ifrad, penting untuk memahami dengan benar tata cara dan urutan pelaksanaannya. Dengan mengikuti rangkaian ibadah sesuai tuntunan, ibadah haji yang dikerjakan akan sah dan bernilai ibadah di sisi Allah.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan