Puasa Arafah Apakah Harus Bertepatan dengan Wukuf di Arafah?

Puasa Arafah Apakah Harus Bertepatan dengan Wukuf di Arafah?

Annisa Dayana Salsabilla - detikHikmah
Jumat, 14 Jun 2024 15:00 WIB
Water mist is sprayed on Muslim pilgrims as they pray on the rocky hill known as the Mountain of Mercy, on the Plain of Arafat, during the annual Hajj pilgrimage, near the holy city of Mecca, Saudi Arabia, Tuesday, June 27, 2023. Around two million pilgrims are converging on Saudi Arabias holy city of Mecca for the largest Hajj since the coronavirus pandemic severely curtailed access to one of Islams five pillars. (AP Photo/Amr Nabil)
Foto: AP/Amr Nabil
Jakarta -

Terkadang hari Arafah di Arab Saudi dan di negara lain seperti Indonesia jatuh pada tanggal yang berbeda. Lantas, puasa Arafah apakah harus bertepatan dengan wukuf di Arafah?

Puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilakukan pada 9 Zulhijah. Dikutip dari buku Fikih Ibadah karya Hasan Ayyub, pelaksanaan puasa Arafah bersandar pada sabda Rasulullah SAW,

"Barangsiapa puasa pada hari Arafah, (dosa-dosanya) diampuni selama dua tahun berturut-turut." (HR Thabrani)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa Arafah Apakah Harus Bertepatan dengan Wukuf di Arafah?

Tahun ini, pemerintah melalui Kemenag RI telah menetapkan bahwa hari Arafah di Indonesia jatuh pada Minggu, 16 Juni 2024. Sedangkan sesuai dengan pengumuman Mahkamah Agung Arab Saudi, hari Arafah di Arab Saudi jatuh pada Sabtu, 15 Juni 2024. Dengan kata lain, tahun ini puasa Arafah umat Islam di Indonesia tidak bertepatan dengan wukuf jemaah haji di Arafah.

Akan tetapi, umat Islam di Indonesia tidak perlu risau dalam pelaksanaan puasa Arafah, karena puasa Arafah tidak berkaitan dengan wukuf. Puasa Arafah lebih merujuk pada puasa sunah yang dilakukan di 9 Zulhijah. Hal ini sebagaimana dijelaskan Syaikhul Islam Zakariya Al Anshari dalam Kitab Fathul Wahhab.

ADVERTISEMENT

Ulama Syafi'iyyah memiliki pendapat yang senada, yakni acuan untuk pelaksanaan puasa Arafah adalah hasil rukyatul hilal di suatu wilayah atau mathla' masing-masing daerah. Allah SWT juga menjelaskan dalam Al-Qur'an surah An Nisa ayat 59 bahwa sikap patuh kepada keputusan pemimpin atau pemerintah adalah wujud kewajiban rakyat.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat)."

Keutamaan Puasa Arafah

Menukil buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah karya Abdul Wahid, keutamaan puasa Arafah dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Abu Qatadah RA. Hadits tersebut berbunyi sebagai berikut:

"Kemudian beliau ditanya tentang puasa pada Arafah, maka beliau menjawab, 'Puasa itu akan menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang'. Kemudian beliau ditanya tentang puasa pada hari Asyura, beliau menjawab, 'Ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu'." (HR Muslim)

Dikutip dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nur Solikhin, selain menghapus dosa dua tahun, puasa Arafah juga memiliki keutamaan membebaskan dari api neraka. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,

"Di antara hari yang Allah SWT banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada malaikat. Kemudian, Allah berfirman, 'Apa yang diinginkan mereka?'" (HR Muslim)




(lus/lus)

Hide Ads