Yenny Wahid Beberkan Alasan Kerajaan Saudi Undang Berhaji Gratis

Kisah Haji Para Tamu Allah

Yenny Wahid Beberkan Alasan Kerajaan Saudi Undang Berhaji Gratis

Sudrajat - detikHikmah
Jumat, 14 Jun 2024 09:52 WIB
Yenny Wahid saat diwawancara di Hotel Dar El Tawhid Intercontinental, Makkah, Kamis (13/6/2024)
Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid saat diwawancara di Hotel Dar El Tawhid Intercontinental, Makkah, Kamis (13/6/2024). (Foto: Iqbal Arief Ismail/detikcom)
Makkah - Dari 45 orang Indonesia yang mendapatkan undangan untuk berhaji dari Kerajaan Arab Saudi, salah satunya adalah Zannuba Ariffah Chafsoh alias Yenny Wahid. Putri kedua Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid itu menduga dirinya diundang karena selama ini turut aktif menjalin kerja sama dengan banyak pihak untuk mewujudkan hubungan yang lebih baik antara Indonesia dan Saudi.

"Saya punya banyak jaringan pengusaha dan tokoh-tokoh Saudi. Kepada mereka yang mau berinvestasi di Indonesia namun menghadapi masalah saya coba bantu sehingga mereka mungkin menilai ada ketulusan," tutur Yenny kepada detikHikmah di Hotel Dar El Tawhid Intercontinental, Makkah, Kamis (13/6/2024).

Yenny Wahid saat diwawancara di Hotel Dar El Tawhid Intercontinental, Makkah, Kamis (13/6/2024)Rombongan Yenny Wahid saat diwawancara di Hotel Dar El Tawhid Intercontinental, Makkah, Kamis (13/6/2024) (Foto: Iqbal Arief Ismail/detikcom)

Salah seorang tokoh yang berteman baik dengannya, ia mencontohkan, adalah Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Yang Mulia Faisal bin Abdullah Al-Mudi. "Dia berteman baik dengan saya dan suami. Dia mengabarkan via telepon. Anda diundang untuk berhaji dengan menjadi tamu kerajaan. Ya Alhamdulillah," imbuh istri dari pengusaha Dhorir Farisi itu.

Ibunda dari Malica Aurora Madhura, Amira, dan Raisa Isabella Hasna itu pertama kali menunaikan ibadah haji sekitar 24 tahun lalu bersama ayahnya, Presiden Abdurrahman Wahid. Namun kala itu Yenny mengaku belum terlalu memahami makna haji karena masih tergolong belia. Ia menyebutnya berhaji lebih sekedar ikut orang tua.

"Sekarang merasa lebih dewasa dan mendapat panggilan dari Allah SWT atas undangan Kerajaan, tentu harus saya syukuri, ini anugerah luar biasa," ujarnya.

Dibandingkan dengan 24 tahun lalu, Direktur The Wahid Institute itu menilai banyak sekali perbedaan dalam pelaksanaan haji kala itu dan sekarang. Salah satu contoh adalah penerapan aplikasi digital Nusuk.

Selain itu adalah pengamanan yang luar biasa ketat demi mencegah masuknya mereka yang tak punya visa haji. Akibatnya, Yenny merasa akses dengan sejumlah temannya yang menjadi mukimin di Makkah tak leluasa seperti dulu.

"Sekarang kalau sekedar mau minta sambel ke temen-temen mukimin di sini enggak bisa lagi seperti dulu," selorohnya.


(rah/rah)
Kabar Haji dari Tanah Suci

Kabar Haji dari Tanah Suci

213 konten
Seputar berita tentang jemaah haji yang sedang berada di Tanah Suci. detikHikmah akan mengabarkan kegiatan jemaah haji Indonesia dari awal hingga akhir musim haji.

Hide Ads