99 Persen Jemaah RI Sudah Tiba di Makkah, 45 Batal Berangkat

Telkomsel Kabar Haji 2024

99 Persen Jemaah RI Sudah Tiba di Makkah, 45 Batal Berangkat

Devi Setya - detikHikmah
Selasa, 11 Jun 2024 19:00 WIB
Pilgrims circle the Kaaba as they perform Tawaf at the Grand Mosque, ahead of the annual haj pilgrimage, in Mecca, Saudi Arabia, June 9, 2024. REUTERS/Ayman El Sahli
Masjidil Haram Foto: REUTERS/Ayman El Sahli
Jakarta -

Jadwal keberangkatan jemaah haji Indonesia pada musim haji 2024 rampung hari ini, Selasa (11/6/2024). Jemaah yang terakhir tiba di Makkah berasal dari kloter 106 Embarkasi Surabaya (SUB-106) dengan jumlah 333 jemaah.

Merujuk Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, dari 213.320 kuota haji reguler Indonesia, sebanyak 213.275 telah diberangkatkan ke Tanah Suci.

Jika dipersentase, jumlah jemaah RI yang berangkat pada musim haji 2024 yakni 99,98 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari keterangan tertulis yang diterima detikHikmah, kuota haji Indonesia tahun ini mencapai 241.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Jumlah ini merupakan kuota haji terbanyak dalam sejarah penyelenggaran ibadah haji Indonesia. Hal ini sebagaimana disampaikan juru bicara (jubir) Kemenag, Anna Hasbie di Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Jumlah 213.320 adalah kuota terbanyak dalam sejarah haji Indonesia. Sampai penutupan keberangkatan, sebanyak 213.275 telah diberangkatkan ke Tanah Suci. Ada 45 jemaah yang visanya sudah terbit, namun akhirnya batal berangkat karena beragam alasan. Sementara proses pemvisaan sudah ditutup sehingga sudah tidak dimungkinkan lagi dilakukan penggantian," jelas Anna Hasbie.

Lebih lanjut, Anna Hasbie menjelaskan, 45 jemaah yang batal berangkat ini merupakan jumlah yang kecil. Dengan demikian, musim haji 2024 memiliki jumlah serapan yang tertinggi.

"Sisa 45 jemaah ini angka terkecil dalam konteks serapan kuota haji. Jadi, haji 2024 itu terbanyak dalam kuota, tertinggi dalam serapan kuota. Angka serapan kuotanya mencapai 99,98%," sambung Anna.

Data Kuota Jemaah Haji Indonesia

Berikut data kuota jemaah haji reguler yang tiba di Arab Saudi dalam 8 tahun terakhir penyelenggaraan haji. Dari data ini bisa dilihat jumlah kuota jemaah.

  • 2015: kuota 155.200, sisa 744 (0,48%)
  • 2016: kuota 155.200, sisa 759 (0,49%)
  • 2017: kuota 204.000, sisa 935 (0,46%)
  • 2018: kuota 204.000, sisa 649 (0,32%)
  • 2019: kuota 214.000, sisa 1.268 (0,59%)
  • 2022: kuota 92.825, sisa 157 (0,17%)
  • 2023: kuota 210. 680, sisa 898 (0,43%)
  • 2024: kuota 213.320, sisa 45 (0,02%)
data kuota haji RIdata kuota haji RI Foto: Kemenag

"Sampai hari ini, tercatat ada 84 jemaah yang wafat di Arab Saudi, baik Jeddah, Madinah, maupun Makkah," kata Anna.

"Seluruh jemaah haji Indonesia saat ini sudah berada di Makkah Al-Mukarramah. Mereka tengah bersiap untuk menyambut rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna. Jemaah akan mulai diberangkatkan dari hotel ke Arafah pada 14 Juni 2024," beber Anna.

Upaya Pemerintah RI Manfaatkan Kuota Haji

Direktur Layanan Haji dalam Negeri Kementerian Agama Saiful Mujab menjelaskan, Kemenag sejak awal terus berupaya mengoptimalkan serapan kuota haji. Salah satu pendekatannya adalah mempercepat dimulainya proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih).

Pada saat bersamaan, Kemenag juga membuka pelunasan bagi jemaah dengan status cadangan. Pelunasan biaya haji bagi jemaah reguler dibuka dalam dua tahap.

Tahap pertama, dibuka sejak 10 Januari sampai 12 Februari 2024. Tahap ini kemudian diperpanjang hingga 23 Februari 2024. Tahap kedua dibuka dari 13 - 26 Maret 2024.

Saat itu baru 194.744 jemaah reguler yang melakukan pelunasan, sehingga pelunasan diperpanjang pada 1 - 5 April 2024.

Saiful Mujab menjelaskan, sampai 5 April 2024, ada 196.272 kuota yang terlunasi, terdiri atas 194.285 jemaah haji reguler, 1.484 Petugas Haji Daerah (PHD) dan 503 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU). Artinya, masih ada 17.048 kuota jemaah haji reguler.

Namun, tercatat ada 26.689 jemaah yang juga sudah melunasi dengan status cadangan. "Jadi bahkan sudah melebihi sisa kuota yang ada," tegas Saiful Mujab.

Kemenag juga berupaya maksimal untuk mempercepat proses pemvisaan yang tujuannya agar kuota dapat terserap dengan baik.

Sampai penutupan proses pemvisaan, 7 Juni 2024, tercatat ada 215.535 visa yang telah diterbitkan. Jumlah ini melebihi kuota jemaah haji reguler, sebanyak 213.320.

Disebut Saiful, dalam prosesnya, ada jemaah yang sudah melunasi tapi tidak jadi berangkat karena beragam alasan, misalnya wafat, sakit, atau karena alasan lainnya. Sebagian besar dari mereka dikatakan sudah di asrama haji tetapi saat dilakukan pemeriksaan akhir ternyata kondisinya sedang sakit dan dinyatakan tidak layak terbang.

"Jadi proses pemvisaan lebih dari 100% kuota jemaah. Ini terjadi karena ada proses batal ganti. Jemaah yang awalnya sudah melunasi lalu batal berangkat, bahkan ketika sudah terbit visanya, sehingga mereka digantikan oleh jemaah yang sudah melunasi dalam status cadangan. Ini bisa dilakukan selama secara waktu masih memungkinkan dan proses pemvisaan belum ditutup," tegas Saiful.

"Ada sisa 45 kuota karena secara waktu, saat info pembatalan keberangkatan jemaah yang bersangkutan disampaikan, sudah tidak mungkin lagi dilakukan proses pemvisaan bagi jemaah yang akan menggantikan karena sudah ditutup," sambungnya.




(dvs/rah)

Hide Ads