Seperti kebanyakan pemuda di desanya, di usia remaja M. Amin Kaban Rangkuti sudah menjadi diaspora. Arab Saudi, khususnya Kota Mekkah menjadi tujuan. Hanya saja bila yang lain pergi ke kota itu semata untuk mengumpulkan riyal, Amin justru untuk menimba ilmu agama.
Ketika berangkat pada 2001, lelaki kelahiran Simpang Gambir, Kabupaten Madinah - Mandailing Natal, 12 April 1977 itu menggunakan visa sebagai tenaga kerja. Amin sengaja meminta kepada agen yang memberangkatkan memilihkan majikan yang mau memberikan kelonggaran baginya untuk belajar.
"Alhamdulillah kesampaian. Setibanya di Mekkah saya mondok sendiri untuk melanjutkan studi selama 6 tahun," kata Amin saat berbincang dengan detikHikmah di Hotel Hilton Madinah, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap kali musim liburan, berkat jaringan pertemanan antar sesama pelajar di Mekkah, dia menjadi tenaga lepas untuk membantu para Jemaah haji dan umrah Maktour. Selain menambah pengalaman, pengetahuan dan pergaulan, juga tentunya mendapatkan penghasilan tambahan. "Lumayan untuk bayar uang kos," ujarnya diringi tawa.
Mungkin karena kinerja dan pembawaannya yang cukup baik, Amin membantu Tim Maktour hingga 2008. Selama tiga tahun berikutnya dia mencari suasana berbeda dengan membantu biro haji dan umrah di kampung halamannya. "Salah satu alasan lainnya adalah ya karena biar lebih dekat dengan keluarga," ujar suami dari Nur Hidayah Nasution itu.
Setelah itu dia kembali dengan Maktour. Amin berkesimpulan bahwa manajeman dan pelayanan biro haji dan umrah yang dikelola tiga bersaudara, Muhammad Rocky Masyhur, Noval Masyhur, dan Fuad Hasan Masyhur itu memang yang terbaik.
![]() |
Pada 2015, dia kembali memutuskan untuk rehat menjadi muthowif. Selain menjadi dai di kampung halamannya, Amin juga mengurusi beberapa hektare kebun sawit miliknya. Di sela-sela kesibukannya memenuhi berbagai undangan untuk ceramah dan berkebun, Amin menempuh pendidikan di STAI Padang Sidempuan dan meraih gelar Sarjana Pendidikan pada 2019.
Bupati Mandailing Natal H. Muhammad Jafar Sukhairi Nasution pun kemudian mempercayainya untuk menjadi Ketua DKM Masjid Agung Nur Ala Nur hingga sekarang. Posisi barunya itu membuat dia makin sulit untuk berlama-lama meninggalkan kampung halaman.
Hingga suatu hari pada 2023, manajemen Maktour kembali menghubungi Amin. Ayah dari Ahmad Zaki Rangkuti dan Aqilatul Husna Rangkuti itu diminta kembali membantu untuk mendampingi Jemaah umrah.
Setelah 8 tahun vakum, Amin tak kuasa menolak. Sebelum Ramadan 2023, Amin Kaban Rangkuti termasuk yang dipercaya menjadi muthowif rombongan Jemaah umrah Ketua DPR Puan Maharani. Di musim haji 2024 ini, dia bersama Ustaz M Khafizd menjadi muthowif untuk rombongan haji khusus Paket Al Fath.
"Alhamdulillah saya terima tawaran manajemen Maktour melalui Ibu Riffana karena kebetulan saya juga kangen untuk kembali ke tanah suci," ujarnya.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah