Biaya Haji 2024 di Malaysia Diperkirakan Naik, Indonesia Bagaimana?

Biaya Haji 2024 di Malaysia Diperkirakan Naik, Indonesia Bagaimana?

Rahma Harbani - detikHikmah
Jumat, 10 Nov 2023 16:14 WIB
Thousands of Muslim pilgrims hold umbrellas as they circumambulate around the Kaaba, the cubic building at the Grand Mosque, during the annual hajj pilgrimage, in Mecca, Saudi Arabia, Sunday, June 25, 2023. Muslim pilgrims are converging on Saudi Arabias holy city of Mecca for the largest Hajj since the coronavirus pandemic severely curtailed access to one of Islams five pillars. (AP Photo/Amr Nabil)
Ilustrasi haji 2024. (Foto: AP/Amr Nabil)
Jakarta -

Biaya Haji 2024 di Malaysia diperkirakan akan mengalami kenaikan harga hingga 11 persen dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya. Hal ini diungkap oleh otoritas setempat, Lembaga Tabung Haji (TH), yang menilai memang ada beberapa faktor penyebab dari eksternal.

"Faktor-faktor penting (yang) berada di luar kendali TH karena mencakup akomodasi, transportasi, penerbangan, makanan, dan berbagai biaya layanan," kata Kepala Lembaga Tabung Haji Malaysia Tan Sri Azman Mokhtar, dilaporkan New Straits Times, Jumat (10/11/2023).

Menteri untuk Urusan Agama Malaysia Datuk Dr Mohd Na'im Mokhtar menambahkan, faktor kenaikan biaya haji 2023 juga dilatarbelakangi dengan tingkat inflasi dan perpajakan di Arab Saudi, nilai tukar antara ringgit Malaysia, Riyal Saudi, dan Dolar Amerika Serikat serta proyek perluasan yang sedang berlangsung di Makkah dan Madinah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"TH selalu penuh perhatian dan cermat meninjau biaya haji karena peraturan dan pajak baru yang diberlakukan oleh pemerintah Saudi," ujar dia.

Na'im juga menyebutkan, ada biaya lain yang dikenakan oleh otoritas Arab Saudi atas layanan yang diberikan pihaknya untuk kesejahteraan dan kenyamanan jemaah haji di Tanah Suci.

ADVERTISEMENT

"Peningkatan tarif PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang signifikan dari 5 persen menjadi 15 persen sejak Juli 2020 juga menjadi salah satu penyebab nyata kenaikan biaya tersebut," ungkap dia.

Meski demikian, Na'im menuturkan, TH akan senantiasa melakukan upaya untuk mengendalikan kenaikan biaya haji. Salah satu di antaranya yakni, penandatanganan perjanjian jangka panjang dengan pemerintah Arab Saudi mengenai penerbangan, akomodasi, penyediaan makanan, dan layanan lainnya.

"Sepanjang (kontrak) perjanjian (berlaku), harga tetap dapat dikendalikan untuk jangka waktu tertentu dan tidak terus mengalami kenaikan setiap tahunnya," tuturnya.

Bagaimana dengan Biaya Haji 2024 di Indonesia?

Belum ada penetapan biaya haji 2024 dari pemerintah Indonesia. Meski demikian, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa Komisi VIII DPR RI beserta pihak yang terlibat akan segera membahas dan menetapkan besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (Bipih).

Lelaki yang kerap disapa Kang Ace menyebut, ketetapan biaya haji 2024 akan diputuskan bulan ini, November 2023. Hal itu ditujukan agar memudahkan para jamaah melunasi biaya haji karena memiliki waktu yang lebih panjang.

"Mudah-mudahan, biaya haji bisa kami putuskan November. Supaya ada waktu yang panjang untuk persiapan layanan terhadap jamaah. Buat jemaah, juga ada persiapan setoran pelunasan," kata Kang Ace pada Kamis (21/9/2023), dikutip dari laman DPR RI.

Kang Ace juga menambahkan, pihaknya juga membentuk Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk penyelenggaraan haji 2024 hingga melakukan rapat-rapat internal dengan Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maskapai dan lainnya untuk membahas hal ini.

"Nanti kita akan bahas bersama biaya haji tahun depan itu berapa. Kita tunggu usulan pemerintah terlebih dahulu," ujarnya.

Sebaliknya, Kemenag baru menetapkan istitha'ah kesehatan atau kemampuan secara fisik jemaah sebagai syarat pelunasan Bipih. Ketetapan tersebut diambil dari hasil rekomendasi Mudzakarah Perhajian Indonesia 2023 di Yogyakarta pada 24 Oktober 2023.

Rencananya, proses pemeriksaan kesehatan calon jemaah akan dimulai November 2023 agar memberikan lebih banyak waktu kepada calon jemaah haji. Jemaah akan dinyatakan lolos atau tidaknya berdasarkan pemeriksaan tersebut. Bila jemaah tidak lolos dalam pemeriksaan kesehatan pertama, pemerintah tetap akan memberikan waktu untuk pemulihan kesehatan hingga pemeriksaan selanjutnya.




(rah/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads