Wacanakan Larangan Haji Lebih dari Sekali, Muhadjir: Antrean Lama-Banyak Lansia

Wacanakan Larangan Haji Lebih dari Sekali, Muhadjir: Antrean Lama-Banyak Lansia

Kristina - detikHikmah
Jumat, 25 Agu 2023 12:14 WIB
Kemenko PMK bakal menggelar Pawai Budaya Reog Ponorogo di Jakarta akhir pekan ini. Pawai ini bertujuan membangun dukungan agar Reog Ponorogo menjadi WBTB UNESCO.
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy membuka wacana larangan pergi haji lebih dari satu kali.

Menurutnya, hal itu dirasa memungkinkan untuk memotong antrean keberangkatan haji Indonesia.

"Kewajiban haji bagi yang mampu hanya satu kali, sementara kesempatan selanjutnya harus diberikan kepada masyarakat yang belum menunaikan ibadah haji," ujar Muhadjir dalam pernyataannya, dilansir dari laman Kemenko PMK, Jumat (25/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muhadjir mengungkapkan, wacana ini perlu dibahas karena berkaitan dengan kondisi kesehatan jemaah, terutama bagi mereka yang telah lanjut usia.

Berdasarkan data penyelenggaraan haji tahun 2023, sebanyak 43,78 persen jemaah berusia lebih dari 60 tahun. Sedangkan, jemaah haji Indonesia yang meninggal pada tahun itu mencapai 774 orang atau 3,38 permil dengan mayoritas berumur lansia.

ADVERTISEMENT

Secara epidemiologi data tersebut menunjukkan, jemaah haji lansia mempunyai risiko 7,1 kali lebih besar untuk meninggal dibandingkan jemaah haji bukan lansia. Penyakit yang menjadi penyebab kematian terbanyak adalah sepsis (infeksi yang menimbulkan kegagalan organ), syok kardiogenik (ketidakmampuan jantung memompa darah), serta penyakit jantung koroner.

Muhadjir menyebut, banyaknya jemaah lansia membuat persoalan kesehatan jemaah haji ke depannya akan semakin kompleks. Ia mengusulkan Indonesia perlu melakukan transformasi penyelenggaraan haji agar tetap menjaga kesehatan jemaah selama beribadah hingga kembali ke Tanah Air.

"Semakin banyak yang lansia karena antrean yang panjang. Itu masalah serius yang harus dipersiapkan," ujarnya saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional Kesehatan Haji yang digelar oleh Kedeputian Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK itu.




(kri/nwk)

Hide Ads