Ketentuan Salat Arbain di Madinah bagi Lansia, Wajibkah?

Ketentuan Salat Arbain di Madinah bagi Lansia, Wajibkah?

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Senin, 22 Mei 2023 18:30 WIB
Pemerintah Arab Saudi membuka kembali Masjid Nabawi, Madinah, setelah ditutup akibat virus Corona. Begini potret salat saat Masjid Nabawi dibuka.
Salat di Masjid Nabawi (Foto: Haramain Info untuk Masjid Nabawi)
Jakarta -

Salat Arbain termasuk ke dalam salah satu rangkaian ibadah haji. Dalam bahasa Arab, Arbain diartikan sebagai angka 40.

Secara istilah, salat Arbain berarti salat yang dikerjakan sebanyak 40 waktu di Masjid Nabawi yang berlokasi di Madinah. Menurut buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah untuk Lansia terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI), salat Arbain berjumlah 40 rakaat dan pelaksanaannya berturut-turut tanpa tertinggal satu rakaat pun.

Pengerjaan salat Arbain dimulai selama 8 hari dengan tujuan untuk mendapat keutamaan. Hukum dari salat Arbain sendiri adalah sunnah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat keutamaan dari mengerjakan salat Arbain, salah satunya memperoleh pahala yang berlimpah serta dijauhi dari siksa neraka. Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:

"Barangsiapa salat di masjidku 40 salat tanpa ketinggalan sekalipun, dicatatkan baginya kebebasan dari neraka, keselamatan dari siksaan dan ia bebas dari kemunafikan," (HR Ahmad).

ADVERTISEMENT

Kemudian, salat Arbain juga disebut lebih utama dari 1.000 kali salat di masjid lain di luar Masjidil Haram, berikut bunyi sabdanya:

"Salat di masjidku ini lebih utama dari 1.000 kali salat di masjid selainnya, kecuali Masjidil Al-Haram," (HR Bukhari dan Muslim).

Ketentuan Salat Arbain di Madinah bagi Lansia

Merujuk pada buku yang sama, hukum dari pelaksanaan salat Arbain adalah sunnah. Karenanya, jemaah haji lanjut usia (lansia) bisa lebih memperhatikan kondisi dan menjaga kesehatan sebaik mungkin dengan tidak memaksakan pengerjaan salat tersebut. Dikhawatirkan, jika dipaksakan akan memicu bahaya atau mudharat yang lebih besar.

Jondri Akmal melalui bukunya yang bertajuk Antara Dua Pintu menjelaskan bahwa salat Arbain tidak termasuk ke dalam wajib haji ataupun rukun haji. Ketika jemaah berada di Madinah, memperbanyak salat di Masjid Nabawi menjadi inti dari ibadah Arbain.

Alternatif salat arbain di Masjid Nabawi, para jemaah haji lemah, lansia, risti (risiko tinggi) dan sakit dapat salat berjamaah di hotel tempat mereka tinggal secara berjamaaah. Keutamaannya masih disebut sebanding dengan keutamaan salat di tanah haram Madinah.

Amalan Sunnah ketika Mengerjakan Ibadah Haji

Selain salat Arbain, ada amalan-amalan sunnah lainnya yang bisa dikerjakan ketika ibadah haji. Apa saja? Berikut pembahasannya sebagaimana dikutip dari buku Meneladani Manasik Haji dan Umrah Rasulullah tulisan Mubarak.

1. Memakai Wewangian Sebelum Talbiyah Ihram

Aisyah RA pernah berkata:

ูƒูู†ู’ุชู ุฃูุทูŽูŠู‘ูุจู ุฑูŽุณูˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู‘ูŽู…ูŽ ู„ูุฅูุญู’ุฑูŽุงู…ูู‡ู ุญููŠู†ูŽ ูŠูุญู’ุฑูู…ูุŒ ูˆู„ูุญูู„ู‘ูู‡ู ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุฃู†ู’ ูŠูŽุทููˆููŽ ุจุงู„ุจูŽูŠู’ุชู

Artinya: "Aku pernah memakaikan wangi-wangian kepada Rasulullah untuk ihramnya ketika akan memulai ihram, dan setelah bertahallul sebelum beliau thawaf (Ifadhah), di Baitullah," (HR Bukhari & Muslim).

2. Membaca Talbiyah dengan Suara Lantang untuk Laki-laki, Suara Pelan untuk Perempuan

Rasulullah SAW bersabda,

"Aku didatangi Jibril, lalu ia menyuruhku agar memerintahkan para Sahabatku untuk mengeraskan suara-suara mereka ketika berihlal dan bertalbiyah," (HR Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa'i & Ibnu Majah)

Ihlal artinya mengeraskan suara ketika mengucapkan talbiyah haji dan umrah. Adapun lafal talbiyah yakni:

ู„ูŽุจูŽู‘ูŠู’ูƒูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ู„ูŽุจูŽู‘ูŠู’ูƒูŽุŒ ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽูƒูŽ ู„ูŽุจูŽู‘ูŠู’ูƒูŽุŒ ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูŽ ูˆูŽุงู„ู†ูู‘ุนู’ู…ูŽุฉูŽ ู„ูŽูƒูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูู„ู’ูƒูŽ ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽูƒูŽ

Arab latin: Labbaikallฤhumma labbaik labbaika lฤ syarฤซka laka labbaika innal-แธฅamda wan-ni'mata laka wal-mulka la syarika laka

Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu,"

3. Bertahmid, Bertasbih, dan Bertakbir Sebelum Berihlal

Dari Anas bin Malik RA,

ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฑูŽุณูˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆู†ูŽุญู’ู†ู ู…ุนู‡ู ุจุงู„ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉู ุงู„ุธู‘ูู‡ู’ุฑูŽ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู‹ุงุŒ ูˆุงู„ุนูŽุตู’ุฑูŽ ุจุฐููŠ ุงู„ุญูู„ูŽูŠู’ููŽุฉู ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุจูŽุงุชูŽ ุจู‡ูŽุง ุญุชู‘ูŽู‰ ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุฑูŽูƒูุจูŽ ุญุชู‘ูŽู‰ ุงุณู’ุชูŽูˆูŽุชู’ ุจู‡ ุนู„ูŽู‰ ุงู„ุจูŽูŠู’ุฏูŽุงุกูุŒ ุญูŽู…ูุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆุณูŽุจู‘ูŽุญูŽ ูˆูƒูŽุจู‘ูŽุฑูŽุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽู‡ูŽู„ู‘ูŽ ุจุญูŽุฌู‘ู ูˆุนูู…ู’ุฑูŽุฉู

Artinya: "Rasulullah melaksanakan shalat Zhuhur di Madinah empat rakaat, sedang kami bersama beliau. Kemudian, shalat 'Ashar di Dzul Hulaifah dua rakaat, lalu beliau tidur di sana hingga keesokan harinya. Setelah itu, beliau mengendarai (untanya) hingga setelah berada di padang pasir terbuka, beliau memuji Allah, bertasbih dan bertakbir, lalu beliau mengangkat suaranya untuk berihram haji dan umrah," (HR Bukhari & Muslim).

4. Mandi ketika Hendak Memulai Ihram

Dari Zaid in Tsabit RA, berikut bunyi haditsnya:

ุฃู†ู‘ูŽู‡ู ุฑุฃู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูŠู‘ูŽ ุตู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนู„ูŠู‡ู ูˆุณู„ู‘ูŽู…ูŽ ุชุฌุฑู‘ูŽุฏูŽ ู„ุฅูู‡ู„ุงู„ูู‡ู ูˆุงุบุชุณู„ูŽ

Artinya: "Bahwasanya dia pernah melihat Nabi SAW menanggalkan pakaiannya untuk berihram dan beliau mandi," (HR Tirmidzi)




(aeb/erd)
Panduan Haji dan Umrah

Panduan Haji dan Umrah

55 konten
Panduan haji dan umrah diharapkan dapat membantu jemaah haji lebih mudah untuk mendapatkan informasi.

Hide Ads