Jakarta - Sudah 38 hari Palestina di serang oleh Israel. Warga Gaza Selatan mulai kekurangan air dan makanan meski bantuan kemanusiaan sudah datang.
Galeri Hikmah
38 Hari Dibombardir Israel, Warga Gaza Selatan Kekurangan Makanan-Air

Warga Palestina antri untuk mendapatkan makanan selama serangan Israel di Jalur Gaza, Rafah (13/11/2023). Dua pertiga dari populasi yang mengungsi sangat bergantung dengan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. (Foto: Hatem Ali/AP Photo)
Namun, Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut, operasinya di Gaza akan dihentikan dalam dua hari karena kekurangan bahan bakar. (Foto: Hatem Ali/AP Photo)
"Operasi kemanusiaan di Gaza akan terhenti dalam 48 jam ke depan karena tidak ada bahan bakar yang diizinkan masuk ke Gaza," tulis kepala UNRWA Gaza, Thomas White di X (sebelumnya Twitter), dalam laporan Aljazeera. (Foto: Mohammed Abed/AFP)
Masyarakat Palestina akhirnya memotong pohon yang ada di sekitar untuk dijadikan kayu sebagai bahan bakar. (Foto: Mohammed Abed/AFP)
Mereka kemudian memasak di jalanan untuk memberi makan orang-orang di lingkungan Rafah. (Foto: Hatem Ali/AP Photo)
Supermarket di wilayah sekitar sudah mulai kehabisan stok. (Foto: Mohammed Abed/AFP)
Air bersih pun tinggal sedikit yang tersisa. (Foto: Mohammed Abed/AFP)
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan setidaknya 39 persen kebutuhan makanan warga Gaza sudah terpenuhi. "Di salah satu provinsi, orang-orang mendapat satu atau dua potong roti dan sekaleng tuna untuk sebuah keluarga. Sementara di Rafah, satu atau dua potong roti dan sekaleng keju untuk satu keluarga," ungkapnya. (Foto: Mohammed Abed/AFP)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Guru Madin Dituntut Rp 25 Juta, FKDT Sayangkan Sikap Wali Murid