Doa iftitah adalah doa yang dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surah Al-Fatihah dalam salat. Dalam Islam, terdapat beberapa versi doa iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Artikel ini akan mengulas hukum membaca doa iftitah serta beberapa bacaan yang bersumber dari hadits shahih.
Hukum Membaca Doa Iftitah dalam Salat
Menurut buku Seri Fiqih Kehidupan karya Ahmad Sarwat, mayoritas ulama sepakat bahwa membaca doa iftitah dalam salat hukumnya sunnah. Namun, ulama dari mazhab Maliki berpendapat bahwa doa ini bukan bagian dari amalan sunnah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski ada perbedaan pandangan, banyak riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sering kali membaca doa iftitah dalam salatnya.
Kumpulan Bacaan Doa Iftitah yang Singkat
Dirangkum detikHikmah dan dari sumber sebelumnya, berikut beberapa bacaan doa iftitah pendek yang bersumber dari hadits shahih:
1. Doa Iftitah dari Umar bin Khattab
Dari Umar RA Rasulullah SAW membaca doa iftitah berikut:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ
Arab latin: Subhaanakallahumma wa bi hamdika wa tabaarokasmuka wa ta'aalaajadduka wa laa ilaha ghoiruk.
Artinya: "Maha suci Engkau, ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Nama-Mu penuh keberkahan, keagungan-Mu begitu tinggi, dan tidak ada Tuhan selain Engkau."
Bacaan ini juga diriwayatkan oleh Aisyah RA melalui perawi Abu Daud dan Ad-Daruquthni.
2. Doa Iftitah dari Ali bin Abi Thalib
Dari Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah SAW ketika berdiri untuk salat membaca doa sebagai berikut:
وَجَّهْتُ وَجْهِي لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَثَمَانِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنْ المسلمين.
Arab latin: Wajjahtu wajhiya lilladzii fataras samawaati wal ardha haniifan wamaa anaa minal musyrikiin. inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya: "Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh keikhlasan dan ketundukan. Aku bukan bagian dari orang-orang musyrik. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dengan keyakinan ini aku diperintahkan, serta aku termasuk dalam golongan kaum muslimin."
Bacaan ini juga diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi serta disahihkan oleh Ali bin Abi Thalib. Bagian terakhir dari doa ini juga terdapat dalam Al-Qur'an, meskipun tanpa tambahan kata "awwalu".
3. Doa Iftitah dari Abu Hurairah
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW ketika bertakbir untuk memulai salat, beliau diam sejenak sebelum membaca Al-Fatihah. Kemudian, beliau membaca doa berikut:
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَجِّنِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِوَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Arab latin: Allahumma baid baini wa baina khathayaya kama ba'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqini minal khathaya kama yunaqqats tsaubul abyadlu minad danas. Allahummaghsil khathayaya bilma'i wats tsalji wal barad.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau menyucikan pakaian putih dari kotoran. Ya Allah, bersihkan aku dengan air, salju, dan embun."
(inf/kri)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!