Doa untuk orang sakit laki-laki bisa diamalkan kaum muslimin. Dalam Islam, menjenguk dan mendoakan orang sakit dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Menurut buku Fiqih Ibadah Bagi Orang Sakit dan Bepergian karya Enang Hidayat, menjenguk dan mendoakan orang sakit adalah hak sesama muslim. Nabi SAW bersabda,
"Hak muslim atas muslim lainnya ada lima, yaitu; menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin." (HR Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat menjenguk orang sakit, ada sejumlah doa yang dapat dipanjatkan. Selain itu, ada bacaan doa yang dibedakan antara orang sakit laki-laki dan perempuan.
Doa untuk Orang Sakit Laki-laki
Diterangkan dalam buku Menulis Buku, Alternatif bagi Guru susunan Ardhi Aditya, kalimat syafakallah termasuk ke dalam doa untuk orang sakit laki-laki. Selain syafakallah, ada juga syafakillah untuk orang sakit perempuan. Berikut kalimatnya disertai arab, latin dan arti.
Ψ΄ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ
Arab latin: Syafakallah
Artinya: "Semoga Allah menyembuhkanmu (untuk lawan bicara laki-laki)."
Selain doa pendek di atas, terdapat bacaan lain yang bisa diamalkan untuk orang sakit, baik laki-laki maupun perempuan seperti tersemat dalam kitab Al Adzkar oleh Imam Nawawi terjemahan Masturi Irham dan Muhammad Aniq. Doa ini diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA,
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ψ³Ω Ψ£ΩΨ°ΩΩΩΨ¨Ω Ψ§ΩΩΨ¨ΩΨ£ΩΨ³Ω Ψ§Ψ΄ΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΨ΄ΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΨ§ Ψ΄ΩΨ§ΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΨ§ Ψ£ΩΩΩΨͺΩ Ψ΄ΩΩΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΨ§ ΩΩΨΊΩΨ§Ψ―ΩΨ±Ω Ψ³ΩΩΩΩ ΩΨ§
Arab latin: AllΔhumma rabban nΔsi, adzhibil ba'sa. Isyfi. Antas syΔfi. LΔ syΔfiya illΔ anta syifΔ'an lΔ yughΔdiru saqaman.
Artinya, "Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri."
Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad SAW pernah membaca doa untuk meruqyah salah seorang sahabat yang tengah sakit.
Ψ§Ω ΩΨ³ΩΨΩ Ψ§ΩΩΨ¨ΩΨ£ΩΨ³Ω Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ψ³Ω Ψ¨ΩΩΩΨ―ΩΩ Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΨ§ ΩΩΨ§Ψ΄ΩΩΩ ΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΨ§ Ψ£ΩΩΩΨͺΩ
Arab latin: Imsahil ba'sa rabban nΔsi. Bi yadikas syifΔ'u. LΔ kΔsyifa lahΕ« illΔ anta.
Artinya, "Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Engkau."
Lalu, Rasulullah SAW juga sempat melafalkan doa seraya menyebut nama orang yang sakit. Ini ia lakukan ketika menjenguk Sa'ad bin Abi Waqqash,
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ§Ψ΄ΩΩΩ Ψ³ΩΨΉΩΨ―ΩΨ§Ψ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ§Ψ΄ΩΩΩ Ψ³ΩΨΉΩΨ―ΩΨ§Ψ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ§Ψ΄ΩΩΩ Ψ³ΩΨΉΩΨ―ΩΨ§
Arab latin: AllΔhummasyfi Sa'dan. AllΔhummasyfi Sa'dan. AllΔhummasyfi Sa'dan.
Artinya, "Tuhanku, sembuhkan Sa'ad. Tuhanku, sembuhkan Sa'ad. Tuhanku, sembuhkan Sa'ad,"
Keutamaan Muslim yang Sedang Sakit
Menurut buku Sakit Menguatkan Iman karya Prof KH Alie Yafei dkk, dikatakan bahwa sakitnya seorang muslim yang beriman memiliki sejumlah keutamaan. Berikut di antaranya:
1. Doanya Tergolong Mustajab
Doa orang yang sakit dikatakan mustajab sebagaimana doa malaikat. Dari Umar RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Jika kamu datang mengunjungi si sakit, maka mintalah ia berdoa untukmu karena doanya seperti doa malaikat (yakni besar kemungkinan dikabulkan)." (HR Ibnu Majah)
2. Menjadi Penduduk Surga
Orang yang bersabar dengan penyakit yang dideritanya termasuk penduduk surga. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Atha bin Ribah bahwa Ibnu Abbas bertanya kepadanya, "Inginkah kamu melihat wanita penduduk surga"? Jawabku, "Tentu saja."
Kata Ibnu Abbas, "Nah wanita hitam itu, ia pernah datang mengadu kepada Nabi SAW, 'Saya ini sering jatuh pingsan dan terbuka aibku, maka doakanlah untukku agar Allah menyembuhkanku.'
Ujar Nabi SAW, 'Jika kamu mau, kamu terima itu dengan sabar, dan sebagai ganjarannya kamu mendapat surga. Atau kalau tidak, saya doakan agar Allah menyembuhkanmu.'
Ujar wanita itu, 'Saya akan bersabar, tetapi saya sering terbuka aib saya kalau pingsan, maka doakanlah untukku agar aibku tidak tersingkap.' Lalu Nabi mendoakan untuknya'."
3. Dicatat Kebaikan Pahala saat Sakit
Sakitnya muslim yang beriman dicatat sebagai kebaikan pahala. Ini berlaku bagi orang yang biasa mengerjakan kebaikan semasa lapang dan sehat, ia tetap dicatat pahala jika berhalangan mengerjakan karena sakit.
Firman Allah SWT kepada para malaikat dalam hadits Qudsi, "Jika Aku menguji salah seorang hamba-Ku yang beriman, lalu ia memuji-Ku atas ujian itu, maka berilah dia pahala sebagaimana pahala yang biasa kalian berikan kepadanya." (HR Ahmad dan Thabrani)
(aeb/rah)












































Komentar Terbanyak
Gus Irfan soal Umrah Mandiri: Pemerintah Saudi Izinkan, Masa Kita Larang?
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan