Setiap manusia pasti pernah berbuat salah, namun kasih sayang Allah selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin kembali kepada-Nya. Allah berfirman dalam surah An-Nur ayat 31,
وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Arab latin: wa tūbū ilallāhi jamī'an ayyuhal-mu'minūna la'allakum tufliḥūn(a).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.
Ayat ini menjadi pengingat bahwa pintu ampunan tidak pernah tertutup, bahkan bagi mereka yang telah jauh dari jalan kebenaran.
Salah satu kisah yang menggambarkan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba yang menyesal dan kembali kepada-Nya terdapat dalam buku Kumpulan Kisah Teladan susunan Prof. Dr. H. M. Hasballah Thaib, MA dan H. Zamakhsyari Hasballah, Lc, MA, Ph.D, yang bersumber dari kitab Qashash wa Ma'ani karya Ala' Sadiq.
Kisah Tukang Jagal dan Awan Peneduh
Dikisahkan bahwa seorang tukang jagal terpesona kepada budak perempuan milik tetangganya. Suatu hari, gadis itu mendapat tugas mengurus urusan keluarganya di desa lain. Diam-diam, tukang jagal itu mengikuti dari belakang hingga akhirnya berhasil menemukannya di perjalanan. Ia memanggil gadis itu dan mengajaknya berbuat dosa.
Namun gadis itu menjawab, "Jangan lakukan. Meskipun aku sangat mencintaimu, aku takut kepada Allah."
Jawaban itu membuat hati si tukang jagal terguncang. Ia menyesali niat buruknya, merasa malu dan takut kepada Allah. Dengan suara lirih ia berkata, "Engkau takut kepada Allah, sedangkan aku tidak?" Sejak itu, ia pulang dengan penuh penyesalan dan bertekad bertaubat. Di perjalanan pulang, rasa haus menyerangnya begitu hebat hingga hampir membuatnya binasa.
Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang lelaki saleh. Mereka berjalan bersama menuju sebuah desa. Tiba-tiba muncul segumpal awan di atas mereka yang menaungi keduanya dari panas matahari. Ketika mereka sampai di desa itu, awan tersebut masih mengikuti langkah mereka.
Lelaki saleh itu mengira awan itu menaunginya karena amal salehnya. Namun, ketika mereka berpisah di jalan desa itu, awan itu justru condong dan terus mengikuti si tukang jagal hingga sampai di rumahnya.
Melihat kejadian itu, lelaki saleh merasa heran lalu mengikuti si tukang jagal dan menanyakan siapa dirinya serta apa yang telah ia lakukan. Tukang jagal itu pun menceritakan seluruh kisahnya, tentang niat buruknya, penyesalannya, dan taubatnya kepada Allah.
Lelaki saleh itu kemudian berkata, "Jangan heran terhadap apa yang engkau lihat. Sesungguhnya orang yang bertaubat kepada Allah menempati kedudukan yang tidak dapat dicapai oleh siapa pun."
Kisah ini menunjukkan bahwa taubat yang tulus dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat seseorang di sisi Allah. Awan yang menaungi si tukang jagal menjadi tanda kasih sayang Allah bagi hamba yang sungguh-sungguh kembali kepada-Nya.
(inf/lus)












































Komentar Terbanyak
Innalillahi, Ketua Takmir Masjid Jogokariyan Meninggal Dunia
Innalillahi, Muazin Masjid Nabawi Wafat Setelah 25 Tahun Kumandangkan Azan
Doa Bulan Rajab Sesuai Sunnah Rasulullah SAW: Arab, Latin dan Artinya