Doa Nisfu Syaban Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Doa Nisfu Syaban Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Senin, 12 Feb 2024 11:00 WIB
Muslim hands praying with prayer beads at outdoor with night scene background
Foto: Getty Images/iStockphoto/leolintang
Jakarta -

Doa nisfu Syaban pada dasarnya adalah doa yang diucapkan pada malam hari di pertengahan bulan Syaban, yakni bulan sebelum Ramadhan. Dipercaya menggugurkan dosa.

Hafidz Muftisany dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedia Islam: Mengenal Hujjatul Islam hingga Mengenal Mukimin Jawi menjelaskan bahwa momen khusus di pertengahan bulan Syaban disebut dengan nisfu Syaban.

Nisfu sendiri artinya adalah pertengahan atau seperdua. Maka, nisfu Syaban dapat diartikan sebagai waktu pertengahan di bulan Syaban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan Syaban ini menjadi waktu yang penting bagi sebagian muslim, mengingat inilah bulan terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan yang mulia. Oleh karena itu, banyak yang mengamalkan ibadah-ibadah khusus di nisfu Syaban demi menyambut bulan puasa itu.

Syekh Albani menegaskan bahwa malam nisfu Syaban adalah waktu yang baik sebab Allah SWT mengampuni seluruh makhluk-Nya.

ADVERTISEMENT

Rasulullah SAW bersabda, "Pada malam nisfu Syaban, Allah SWT memperhatikan seluruh makhluk-Nya. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (HR Thabrani, Daruquthni, Baihaqi, dan Ibnu Hibban)

Salah satu ibadah yang banyak digaungkan di antara umat Islam adalah doa. Lantas, bagaimana doa nisfu Syaban yang bisa diamalkan tersebut? Berikut selengkapnya!

Doa Nisfu Syaban

Dikutip dari arsip detikHikmah, doa nisfu Syaban ada dua macam, yaitu:

1. Doa Nisfu Syaban Pertama

اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ يَاذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ ظَهَرَ اللأَجِينَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِينَ وَأَمَانَ الخَائِفِينَ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقْتَرًا عَلَى فِي الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِي وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمَ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ الهِي بِالتَّجَلِي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَ يُبْرَمُ اصْرِفْ عَنِّي مِنَ البَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلامُ الغُيُوبِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bacaan latin: Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu 'alaika ya dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thouli wal in'aam laa ilaaha illaa anta, zhoharul laajiin, wa jaarol mustajiiriin, wa amaanal khoo-ifiin.

Allaahumma in kunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan awmahruuman awmathruudan awmuqtarron alayya fir rizqi famhu.

Allaahumma bifadhlika fii ummil kitaabi syaqoowatii wahirmaanii wathordil walq taaro rizqii wa atsbitnii indaka fii ummil kitaabi sa'iidam marzuuqom muwaffaqal lil khairaat. Fa innaka quita waqoulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa-u wayutsbitu wa'indahuu ummul kitaabi.

llaahil bittajallil a'zhomi fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarromillatii yufraqu fiihaa kullu amrin haklim wayubromu ishrif 'annii minal balaa-l maa a'lamu wamaa laa a'lamu wa anta allaamu! ghuyuubi birohmatika yaa arhamar raahimiin.
Washollallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa'alaa aalihil washohbihi wasallam.

Artinya: "Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepadaMu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.

Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisiMu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.

Ya Allah Tuhanku, berkat karuniaMu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisiMu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitabMu dan firmanMu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisiNya ada Ummul Kitab.

Ya Tuhanku, berkat penampilan yang Mahabesar (dari rahmatMu) pada malam pertengahan bulan Syaban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak kuketahui serta yang lebih Kau ketahui (daripadaku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmatMu wahai yang maha penyayang di antara para penyayang.

Dan semoga Allah melimpahkan rahmat kepada jun jungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga Dia melimpahkan salam sejahtera (kepada mereka)."

2. Doa Nisfu Syaban Kedua

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللهُمَّ إِنِّيْ اللَّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَ اْلمُعَافَاةَ الدَّائِمَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة

Bacaan latin: Allaahumma innaka 'afuwwung tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii. Allaahumma innii asalukal 'afwa wal 'aafiyata wal mu'aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhiroh.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama dan dunia serta akhirat."

Tentang Amalan Nisfu Syaban

Tentang amalan-amalan nisfu Syaban sebagian ulama mengatakan bahwa hal ini tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW sama sekali. Sehingga termasuk ke dalam ibadah bid'ah yang lebih baik dihindari.

Hal tersebut sebagaimana disimpulkan oleh Ammi Nur Baits dalam bukunya yang berjudul Kumpulan Artikel Sya'ban dan Ramadhan: Tanya Jawab tentang Bulan Sya'ban dan Ramadhan.

Bahkan, banyak ulama yang menyimpulkan bahwa hadits-hadits yang menyatakan tentang keutamaan-keutamaan bulan nisfu Syaban adalah hadits dhaif. Termasuk juga hadits yang sudah disebutkan di atas.

Namun Imam Al-Bani berpendapat bahwa hadits tersebut sahih karena memiliki banyak jalur dan satu sama lain saling menguatkan. Sehingga baik dipakai.

Meskipun amalan doa nisfu Syaban ini tidak dilandaskan pada hadits sahih Rasulullah SAW tertentu, namun Syekh Muhammad bin Darwisy dalam Kitab Asna Al Mathalib mengatakan tidak ada salahnya bagi muslim untuk mengamalkannya.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads