Doa qunut adalah salah satu amalan sunnah dalam salat doa dalam salat saat dengan posisi berdiri. Doa qunut terbagi dalam tiga jenis yakni, qunut ketika bencana, qunut Witir, dan qunut Subuh.
Imam Nawawi dalam Kitab al-Adzkar menjelaskan bahwa qunut dalam salat Subuh hukumnya adalah sunnah muakkad. Sementara itu, ada beberapa pendapat mengenai pelaksanaan qunut di luar sholat Subuh.
Dalam pandangan Imam Syafi'i, pendapat yang paling benar dan masyhur adalah jika orang muslim tertimpa musibah, maka dapat mengerjakan qunut ketika bencana atau qunut nazilah dalam salat fardhu selain salat Subuh. Namun, apabila tidak terjadi musibah, maka qunut tidak dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapan Doa Qunut Dibaca?
Bakr bin Abdullah Abu Zaid dalam bukunya yang berjudul Koreksi Doa dan Zikir antara yang Sunnah dan Bid'ah, mengatakan bahwa terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu dibacanya doa qunut.
Menurut pendapat shahih, doa qunut saat bencana dilakukan setelah bangkit dari rukuk pada rakaat terakhir dari setiap salat fardhu lima waktu. Qunut dapat terus diamalkan sampai Allah SWT mengangkat bencana pada kaum muslimin.
Untuk doa qunut Witir, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mazhab terkait waktu dibacanya. Ulama Mazhab Syafi'iyyah melaksanakan qunut Witir pada akhir salat Witir setelah rukuk di pertengahan bulan Ramadan.
Sedangkan, ulama kalangan Hanafiyah melakukan qunut Witir di rakaat ketika sebelum rukuk setiap salat sunnah. Sementara itu, menurut Mazhab Hanabilah, qunut Witir dilakukan setelah Witir dan pengikut Imam Malik menetapkan bahwa qunut Witir tidak disunnahkan.
Sementara, doa qunut Subuh dapat dibaca saat memasuki rakat kedua. Tepatnya setelah membaca bacaan iktidal sebelum beranjak untuk posisi sujud pertama di rakaat kedua tersebut.
Bacaan 3 Doa Qunut Lengkap dan Artinya
1. Doa Qunut Nazilah Lengkap
Qunut nazilah dilakukan ketika terjadi musibah, seperti bencana alam, wabah penyakit, dan lain sebagainya. Berikut bacaannya,
اَللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ
اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab latin: Allahummahdiini fiiman hadait. Wa'aafini fiiman 'afait. Watawallanii fiiman tawallait. Wabaarik lii fiima a'thait. Waqinii syarrama qadlait. Fainnaka taqdhi walaa yuqdho 'alaik. Wainnahu laa yadzillu man waalait. Tabaarakta rabbana wata'aalait. Wastaghfiruka wa atuubu ilaik.
Allahummadfa' 'annal ghalaa'a wal balaa'a wabaa'a wal fahsyaa'a wal munkara was suyuufal mukhtalifata wasy syadaa'ida wal mihana maadhahara minhaa wa maabaathana min balaadinaa haadhaaa khaassatan wa min buldaanil muslimiina aammatan. Innaka 'alaa kulli syai'in qadiir.
Wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin wa 'ala alihi washahbihi wa shallam.
Artinya: Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk. Dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi. Aku mohon ampun kepada Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau.
Ya Allah Tuhan kami. Hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemunkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
2. Doa Qunut Witir Lengkap
Doa qunut lengkap ini ambil dari buku Terjemahan Lengkap Bulughul Maram yang ditulis oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani:
أَللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Arab latin: Allahummahdini fiman hadait, wa'afini fiman 'afait, watawallani fi- man tawallait, wa barik li fima a'thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wala yuqdha alaik, wa innahu la yadzillu man walait, tabarakta rabbana wa ta'alait
Artinya: Ya Allah, tunjukilah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, sehatkanlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau berikan keselamatan, lindungilah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau lindungi, berikanlah keberkahan kepadaku terhadap sesuatu yang telah Engkau anugerahkan, jauhkanlah aku dari keburukan yang telah Engkau takdirkan, karena sesungguhnya Engkau lah yang memutuskan, bukan yang diputusi, sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau lindungi. Mahaberkah Engkau, va Tuhan kami, lagi Mahatinggi.
3. Doa Qunut Subuh Lengkap
Doa qunut salat subuh ini diambil dari buku Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunah Berikut Juz 'Amma untuk Pemula oleh Zaky Zamani, berikut lafadznya:
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنِ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ ، وَتَوَلَّنِي فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ ، وَقِنِي بِرَحْمَتِكَ شَرَّ مَا قَضَيْتَ ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ، وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدِ نِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ
Arab latin: Allahummah dini fi man hadait, wa 'afini fiman 'afait, wa tawallani fi man tawallait, wa barik li fi ma a'thait, wa qini birahmatika syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha 'alaik, wa innahu la yazillu man wa lait, wa la ya'izzu man 'adait, tabarakta rabbana wa ta'alait, fa lakal hamdu a'la ma qadhait, wa astaghfiruka wa atubu ilaik, wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan, pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin, berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan, dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan, karena sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menentukan atas Engkau, sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan, dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi, Maha Suci dan Maha Luhurlah Engkau, segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan, aku mohon ampun dan kembalilah (tobat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah, dan salam atas Nabi Muhammad beserta seluruh keluarga dan sahabatnya."
Doa qunut Subuh memang semula disunnahkan untuk dibaca pada semua keadaan. Namun, sunnah ini dinasakhkan sehingga sebagian ulama sudah tidak mensyariatkan hal ini lagi. Pendapat ini didukung oleh Mazhab Hanafi dan Mazhab Hanbali.
Sebagai tambahan, menurut buku 500 Kelalaian Dalam Salat oleh Akhmad Faozan, Lc., M.Ag, mazhab lain yang juga tidak mensyariatkan membaca qunut Subuh adalah Madzhab Syafi'i dan Mazhab Maliki.
Keduanya berdasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, "Apakah Rasulullah SAW membaca qunut dalam salat Subuh?" ia menjawab, "Tidak." (HR Jamaah kecuali Tirmidzi)
Dalam hadits shahih yang dirangkum dalam buku Terjemahan Lengkap Bulughul Maram yang ditulis oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani, menyatakan bahwa Rasulullah SAW tidak melakukan qunut Subuh.
Dari Sa'ad bin Tariq al Asyja'iy RA, ia berkata, "Aku pernah bertanya kepada ayahku, 'Wahai ayah, Anda pernah salat di belakang Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Apakah mereka membaca doa qunut dalam salat Subuh?' Ayahku menjawab, 'Wahai anakku, itu adalah sesuatu yang diada-adakan.'" (Diriwayatkan oleh imam lima kecuali Abu Daud)
Wallahu'alam.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina