Setelah mengerjakan puasa Tasua pada 9 Muharram, kaum muslimin dianjurkan untuk melanjutkan dengan puasa Asyura pada 10 Muharram. Hukum pelaksanaan kedua amalan tersebut adalah sunnah.
Keutamaan dari puasa Asyura sendiri adalah menghapuskan dosa setahun yang lalu. Menukil buku Pintar Wajib dan Sunnah oleh Nur Solikhin, berikut bunyi hadits yang menjadi dasar keutamaan puasa Asyura.
Dari Abu Qotadah Al Anshori, ia berkata:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab, "Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim)
Seperti puasa pada umumnya, tentu umat Islam diwajibkan berbuka saat adzan Maghrib berkumandang. Ketika berbuka, ada doa buka puasa Asyura yang dapat dipanjatkan.
Said Hawwa melalui karyanya yang bertajuk Al-Islam menjelaskan bahwa membaca doa buka puasa termasuk adab sunnah dalam berpuasa. Kaum muslimin dilarang menunda waktu berbuka dan dianjurkan untuk segera membatalkan puasanya ketika mendengar adzan Maghrib.
Adapun, mengenai waktu tepat membaca doa buka puasa terdapat perbedaan pendapat. Dalam buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah, dan Thibbun Nabawi karya Maryam Kinanti N, pendapat pertama menyebut doa tersebut dibaca usai membatalkan puasa dengan air atau makanan pertama kali.
Namun, pendapat lain mengatakan bahwa doa buka puasa dipanjatkan sebelum buka dan sebagian lain tidak menetapkan waktu membacanya. Wallahu a'lam.
Doa Buka Puasa Asyura 10 Muharram
Merangkum arsip detikHikmah, terdapat dua versi doa buka puasa Asyura yang dapat diamalkan oleh kaum muslimin. Berikut merupakan bunyi dari versi pertama,
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Arab latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah
Artinya: "Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah," (HR Abu Daud)
Sementara itu, versi keduanya didasarkan dari hadits Bukhari dan Muslim yang berbunyi:
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Arab latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.
Artinya: "Ya Allah karenaMu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih," (HR Bukhari dan Muslim)
Doa buka puasa sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud adalah yang dinilai shahih. Doa tersebut temaktub dalam Kitab Sunan Abu Dawud yang turut dinukil Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar. Ulama Syafi'iyah ini turut meriwayatkan doa buka puasa dalam Kitab Ibnu Sunni, dari Ibnu Abbas RA, "Jika Rasulullah SAW berbuka puasa beliau membaca:
Allaahumma laka shumnaa wa 'ala rezekika aftharnaa fataqabbal minnaa innak antas samii'ul 'aliim
Artinya: "Ya Allah, kepada-Mu kami berpuasa dan atas rezeki-Mu kami telah berbuka, maka terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Keutamaan Berbuka Puasa
Menurut buku Ensiklopedia Amal Shaleh Jilid 3 karangan Tim Ahnaf, berikut sejumlah keutamaan yang terkandung dari berbuka puasa.
1. Dicintai Allah dan Diampuni Dosanya
Keutamaan yang pertama ialah dicintai Allah SWT dan diampuni dosanya. Dalam surat Ali Imran ayat 31, Allah SWT berfirman:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Arab latin: Qul ing kuntum tuḥibbụnallāha fattabi'ụnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunụbakum, wallāhu gafụrur raḥīm
Artinya: "Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu', Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,"
2. Waktu Mustajab untuk Memohon
Selain itu, waktu berbuka juga dikatakan mustajab untuk memohon dan berdoa kepada Allah SWT, ini sesuai dengan janji Rasulullah yang berbunyi:
"Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak tertolak, (yaitu) ketika (ia sedang) berbuka (puasa),"
3. Diberi Kemenangan
Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:
"Agama ini akan senantiasa menang selama manusia menyegerakan berbuka, karena orang-orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya," (HR Abu Dawud & Ibnu Hibban)
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?