Adzan merupakan seruan kepada kaum muslim bahwa waktu sholat fardhu telah tiba, sehingga dianjurkan kepada mereka untuk segera mendirikan sholat. Namun, tahukah kamu bahwa ada doa yang bisa dilafalkan setelah mendengar adzan, bagaimana bacaannya?
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 menyebutkan bila adzan telah selesai dikumandangkan maka seorang muslim hendaklah melafalkan shalawat kepada Nabi SAW disertai meminta wasilah.
Sesuai dalam hadits riwayat Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ، ثُمَّ صَلُّوْا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَى صَلَاةٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، ثُمَّ سَلُوا اللهَ فِي الْوَسِيلَةَ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لَا تَنْبَغِي إِلَّا لِعَبْدِ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ، وَأَرْجُوْ أَنْ أَكُونَ أَنا هُوَ، فَمَنْ سَأَلَ لِي الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ
Artinya: "Apabila kamu mendengar mu`adzin maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah atasku, karena barang siapa bershalawat atasku satu kali, Allah akan bershalawat atasnya dengan sebab itu sepuluh kali. Kemudian mintalah pada Allah untukku wasilah. Sungguh ia adalah tempat di surga yang tidak patut kecuali kepada seorang hamba di antara hamba-hamba Allah Aku berharap bahwa hamba itu adalah aku. Barang siapa meminta untukku wasilah niscaya halal baginya syafaat." (HR Muslim)
Adapun dalam hadits dari Abu Hurairah yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dikatakan apabila adzan dilantunkan maka setan pergi. Sementara ketika adzan telah selesai, setan akan kembali lagi. Yang kemudian ia akan membisikkan berbagai kecemasan agar sholat seseorang menjadi tidak khusyuk.
Maka dari itu, sepatutnya bagi para muslim untuk berdoa dan bershalawat kepada Rasulullah SAW untuk memohon perlindungan Allah SWT.
Doa Setelah Mendengar Adzan: Arab, Latin, dan Arti
Sebagaimana dalam hadits Nabi SAW di atas, umat Islam dianjurkan untuk meminta wasilah Nabi SAW setelah mendengar adzan. Berikut lafaz doanya yang dinukil dari buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Allahumma rabba hadzihi ad-da'wati at-taammati wash sholaatil qaa'imati aati muhammadan al-wasiilata wal fadhiilata wab'atshu maqaaman mahmuudan alladzi wa'adtah
Artinya: "Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan, berilah Muhammad wasilah dan keutamaan, dan bangkitkan untuknya kedudukan terpuji yang Engkau janjikan." (Dari Jabir bin Abdullah, HR Bukhari)
Shalawat Ibrahimiyah: Dibaca Setelah Mendengar Adzan
Masih dari buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2, Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr mengemukakan bila shalawat yang paling utama untuk dilafalkan setelah kumandang adzan adalah shalawat Ibrahimiyah yang Nabi SAW ajarkan kepada umatnya. Ini bacaannya:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ جَيْدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allahumma shalli 'ala muhammadin wa 'ala aali muhammadin, kamaa shallayta 'ala ibraahiim wa 'ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid, Allahumma baarik 'ala muhammadin wa 'ala aali muhammadin, kamaa baarakta 'ala ibraahiim wa 'ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid
Artinya: "Ya Allah, limpahkan shalawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan shalawat atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung. Ya Allah, berkahilah atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau berkahi atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim, sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung."
Antara Adzan dan Iqamat adalah Waktu Mustajab Doa
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menerangkan, selain membaca shalawat dan doa meminta wasilah, Rasulullah SAW begitu menganjurkan kaum muslim untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT atas apa yang ia inginkan setelah mendengar adzan, seperti berupa kebaikan di dunia dan akhirat. Lantaran pada waktu antara adzan dan iqamat adalah kurun terkabulnya doa.
Nabi SAW menuturkan dalam hadits dari Abdullah bi Amr bin Ash, ia berkata bahwa seorang laki-laki berucap, 'Wahai Rasululullah! Sungguh orang yang adzan telah mendapat kelebihan atas kami.' Maka Nabi SAW bersabda, "Ucapkanlah seperti yang mereka katakan, apabila telah selesai maka berdoalah, niscaya engkau akan diberi." (HR Abu Dawud)
Dalam riwayat dari Anas bin Malik juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah menyatakan:
لا يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ
Artinya: "Tidak akan ditolak doa di antara adzan dan iqamat." (HR Abu Dawud)
Simak Video "Takut dengan Ferdy Sambo, Alasan Keterangan Romer Berubah-ubah"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Satu Malam di Bulan Ramadan yang Lebih Mulia dari 1000 Bulan
Cara Membalas Ucapan Salam kepada Muslim dan Non Muslim, Jangan Keliru Ya!
Ciri-ciri Orang Munafik, Dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits