Dibukanya Pintu Surga pada Hari Kamis, Seperti Apa Haditsnya?

Dibukanya Pintu Surga pada Hari Kamis, Seperti Apa Haditsnya?

Kristina - detikHikmah
Kamis, 22 Sep 2022 10:44 WIB
The ladder that goes into the sky
Ilustrasi pintu surga yang dibuka setiap hari Kamis. Foto: Getty Images/iStockphoto/Trifonov_Evgeniy
Jakarta -

Hari Kamis termasuk waktu yang memiliki keistimewaan, bersamaan dengan hari Senin. Disebutkan dalam sebuah hadits, pada hari tersebut, pintu-pintu surga akan dibuka.

Hadits tersebut diriwayatkan Abu Dawud dalam sunan-nya. Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Pintu-pintu surga dibuka setiap hari Senin dan Kamis. Pada kedua hari tersebut setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu diampuni (dosanya) kecuali orang yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan. Kemudian dikatakan (dari Allah), 'Tundalah kedua orang itu hingga keduanya berdamai.'"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai hadits tersebut, Syaikh Fathi Ghanim dalam buku Kumpulan Hadits Qudsi Pilihan menjelaskan, Abu Dawud mengatakan bahwa apabila mendiamkan saudaranya karena Allah, maka tidak termasuk dalam hadits tersebut.

Sementara itu, Imam Bukhari meriwayatkan sejumlah hadits mendiamkan orang lain. Salah satunya seperti diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari dari Nabi SAW, beliau bersabda,

ADVERTISEMENT

"Tidak halal bagi seorang laki-laki yang mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari. Keduanya bertemu kemudian yang satu berpaling dan yang satunya lagi berpaling. Orang yang paling baik di antara keduanya adalah yang memulai mengucapkan salam."

Selain menjadi hari dibukanya pintu-pintu surga, hari Kamis juga menjadi waktu diperlihatkannya amal setiap perbuatan manusia. Hadits ini berasal dari Abu Hurairah dan berstatus marfu.

"Amalan-amalan akan diperlihatkan pada setiap Kamis atau Senin. Kemudian Allah SWT akan memberi ampunan pada hari itu kepada setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terdapat permusuhan. Lalu dikatakan, 'Tunggulah kedua orang ini hingga keduanya berdamai.'"

Dalam riwayat lain disebutkan,

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: "Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa." (HR Tirmidzi. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib)

Mengenai amalan pada hari Kamis, Rasulullah SAW selalu mengerjakan puasa sunnah. Bahkan disebutkan dalam suatu riwayat, beliau selalu menanti datangnya hari Senin dan Kamis untuk berpuasa.

Dari Aisyah RA dia mengatakan, "Rasulullah SAW selalu menunggu-nunggu saat berpuasa pada hari Senin dan Kamis." (HR Ahmad)

Dalam riwayat yang lain, Aisyah RA mengatakan, "Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis." (HR Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

Itulah sejumlah hadits yang menerangkan tentang keistimewaan hari Kamis sebagai hari dibukanya pintu-pintu surga dan diperlihatkan amalan manusia.




(kri/lus)

Hide Ads