Puasa Senin Kamis, Ibadah yang Jarang Ditinggalkan Rasulullah

Puasa Senin Kamis, Ibadah yang Jarang Ditinggalkan Rasulullah

Kristina - detikHikmah
Kamis, 21 Jul 2022 16:10 WIB
Fresh date fruits with almonds on a table
Ilustrasi puasa Senin Kamis. Foto: Getty Images/iStockphoto/Creative-Family
Jakarta -

Puasa Senin Kamis adalah puasa sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW sepanjang hidupnya. Bahkan dalam suatu riwayat disebutkan, beliau sangat bersungguh-sungguh saat melakukannya.

Dari Aisyah RA ia mengatakan: "Rasulullah SAW sangat antusias dan bersungguh-sungguh dalam melakukan puasa pada hari Senin dan Kamis." (HR Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Imam Ahmad)

Aisyah RA juga mengatakan, "Rasulullah SAW selalu menunggu-nunggu saat berpuasa pada hari Senin dan Kamis." (HR Ahmad)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senin dan Kamis adalah hari yang istimewa. Hal ini dikatakan Mahmud Ahmad Mustafa mengatakan dalam buku Puasa Senin-Kamis. Menurutnya, kedua hari tersebut adalah hari diperiksanya amal seseorang.

Pendapat ini bersandar pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ADVERTISEMENT

"Amal-amal perbuatan itu diajukan (diaudit) pada hari Senin dan Kamis, oleh karena itu aku ingin amal perbuatanku diajukan (diaudit) pada saat aku sedang puasa." (HR Tirmidzi)

Senin dan Kamis Adalah Hari Dibukanya Pintu Surga

Imam At Tirmidzi juga meriwayatkan dalam haditsnya yang lain bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari dibukanya pintu-pintu surga.

"Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka diampuni dalam kedua hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang di antaranya dan saudaranya terdapat permusuhan. Kemudian dikatakan, 'Lihatlah kedua orang ini hingga keduanya berdamai'." (Hadits ini juga terdapat dalam riwayat Muslim, Abu Dawud, dan an-Nasa'i)

Senin Adalah Hari Diturunkannya Al-Qur'an

Amirulloh Syarbini dan Iis Nur'aeni Afgandi mengatakan dalam buku Dahsyatnya Puasa Sunnah: Kunci Utama Meraih Sukses Dunia dan Akhirat, mayoritas ulama sepakat bahwa Al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada 17 Ramadan dan bertepatan dengan hari Senin.

Hal ini merujuk sabda Rasulullah SAW ketika ditanya soal hari Senin. Hadits ini diriwayatkan dari Qatadah RA.

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Artinya: "Itulah hari saya dilahirkan di dalamnya dan hari saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan Al-Qur'an." (HR Muslim)

"Karenanya, Rasulullah SAW sangat menghormati hari Senin. Sebagai bentuk penghormatan terhadap hari Senin, maka beliau membiasakan diri berpuasa sunnah," kata Amirulloh Syarbini.

Niat Puasa Senin Kamis

Puasa Senin Kamis dikerjakan sebagaimana puasa pada umumnya, yakni dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Berikut bacaan niatnya:

1. Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'ala. Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala."

2. Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala. Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."

Mengenai puasa Senin Kamis ini, Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa ia lebih suka jika amalannya dihadapkan saat ia sedang berpuasa.

تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: "Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa." (HR Tirmidzi. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib)




(kri/erd)

Hide Ads